4. Arwah Jahat

19.9K 2.2K 54
                                    

Follow wowok9091
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰

Happy Reading ✨








Zoey membuka pintu kamar Galen tanpa permisi, membuat sang pemilik kamar menatap garang ke arah adiknya itu.

"Ga sopan," ketus Galen yang kini tengah membaca buku di atas kasurnya.

"Eh, bentar ulang." Zoey keluar dari kamar abangnya dan menutup pintunya kembali.

Setelahnya, Zoey mengetuk pintu kamar itu dua kali. Galen yang berada di dalam kamar hanya bisa mendengus lelah dengan kelakuan adiknya itu.

"Permisi, Bang Galen yang terhormat," salam Zoey membungkuk sopan.

Tak mau ambil pusing, satu gerakan reflek, Galen membenarkan kacamatanya, dan mulai bertanya pada Zoey,

"Apa?"

"Ini soal si anak siluman itu, Bang." Zoey mendudukan dirinya di pinggir kasur dan memasang wajah serius.

"Kenapa? Kamu masih syok perkara dia sudah membentak bahkan menendangmu?"

"Itu juga sih, tapi beneran kali ini kayak orang lain, masa dia kesurupan lagi? Dia kan sering ditempelin jin."

Lagi-lagi Galen hela napas beratnya. Ia mulai menutup bukunya dan menyentil dahi Zoey main-main.

"Abang sudah bilang, dia cuma gangguan jiwa, mustahil di dunia ini ada makhluk halus atau ada orang yang bisa melihat hal yang tak bisa kita lihat, itu cuma mitos dan akal-akalan orang tak bertanggung jawab. Secara logika, anak itu cuma kena gangguan skizofrenia tingkat akut sampai dia mengalami halusinasi berlebih," papar Galen panjang lebar.

"Hadeh, iya deh si paling skeptis."

Memilih abai, Galen kembali membuka bukunya dan melanjutkan kegiatan membacanya. Sayang, lagi-lagi Zoey mengusiknya.

"Tapi, ya Bang! Ada lagi yang aneh! Dia ga panggil kita 'Kakak' kayak biasanya. Dia malah panggil kita 'Abang', terus juga cara bicaranya beda, sorot matanya juga beda. Terus juga kalau dia dikurung kek sekarang, pasti ada suara tangisannya, kalau nggak gedor-gedor minta ampun ke kita, segala akting digangguin jin lah di kamarnya. Tapi, ini anteng aja dari tadi pagi," terka Zoey dengan wajah kebingungan bukan main.

Galen yang sedikit terpancing, juga ikut terbawa penasaran. Akhirnya, ia tutup kembali bukunya dan turun dari kasur.

Zoey yang melihat abangnya keluar dari kamar mulai mengikutinya. Tujuan, mereka sekarang di mana lagi kalau bukan kamar si bungsu.

"Hanya sekedar mengecek," ucap Galen dengan menekan tombol smart lock door, di pintu kamar Neo.

Detik pertama pintu dibuka, mereka semakin terkejut ketika tak menemukan seorang pun di dalam kamar itu.

"Noh kan!! Dia malah kabur sekarang?! Ga beres ini!" heboh Zoey berlari kesetanan di dalam kamar si bungsu.

Galen hanya terdiam dan membenarkan kacamatanya yang melorot itu.

"Nih! Apa lagi ini? Panci listrik? Stok mie instan? HPnya Bima?!! Bang, Itu bukan Neo yang asli, fix!! Gak mungkin anak penakut kek dia berani mengelabuhi kita! Ga ada dalam sejarahnya Neo kabur dari rumah!"

"Diam, Zo! Kau terlalu berisik!"

Bentakan Galen sukses membuat Zoey mengatupkan bibirnya. Detik dimana Galen mulai tenang dan berpikir jernih. Tiba-tiba, terdengar suara gebrakan pintu yang ditutup begitu kencang. Spontan kedua pemuda itu menoleh ke arah sumber suara.

Fake Wizard Donde viven las historias. Descúbrelo ahora