20. Karma

10.7K 1.2K 51
                                    

Wajib follow wowok9091 sebelum baca.
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Happy Reading ✨











"Ya sudah, abang harap kita bisa akur lagi kayak dulu. Tinggal bikin Daddy sama Zoey tobat aja sekarang," ujar Galen tersenyum hangat sembari menepuk sayang kepala Neo beberapa kali.

'Dih sokab,' batin Neo berusaha mempertahankan senyuman palsunya.

Calvin yang melihat pemandangan manis itu, tak kuasa ingin memeluk kembali kedua adiknya. Namun, ia teringat satu hal penting yang harus disampaikan detik ini juga.

"Benar, Abang hampir lupa," ucapnya tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Galen dan Neo bersamaan.

"Tolong kalian tetap berada di rumah, jangan keluar atau sekolah dulu sampai–"

Belum sempat si sulung menyelesaikan kalimatnya, mendadak suara dentuman pistol bersahutan-sahutan dari arah lantai satu.

"Ada apa itu?!" panik Galen mencoba berlari keluar, namun di detik kedua tangannya ditahan oleh Calvin.

"Jangan keluar! Kamu di sini jaga Neo dan jangan sampai keluar dari kamar ini!" titah Calvin memperingati adiknya.

Galen yang dilanda rasa kebingungan, hanya bisa menurut dalam kekhawatirannya, sesaat melihat si sulung keluar dari kamar bersiaga bersama revolver di tangannya.

Di lain sisi, Neo terdiam dan sebisa mungkin mempertahankan ekspresinya, sedangkan batinnya kini bersorak kemenangan.

"Tenang, semua bakal baik-baik aja, Ne," ucap Galen kembali mendekap si bungsu dengan tulus.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, sedikit rasa gundah menyeruak di sela hatinya. Hingga membuatnya meriuh bersama suara kalbunya. 'Konsisten! Jangan lupain tujuan lo Leo! Jangan terbuai sama sikap manisnya!'

Usai menghembuskan napas, Neo melirik ke arah Azazel memberi kode. Tentu si iblis yang paham dengan langkah selanjutnya, mulai menjalankan aksinya.

Sementara itu, Calvin yang tak mampu berlari dengan kokoh, akibat luka tembak di kakinya, sedikit kewalahan pada saat menghindari serangan para penyusup yang sudah menerobos masuk ke dalam mansion.

Beberapa bodyguard telah gugur, bahkan asisten rumah tangga yang tak bersenjata sekalipun ikut tergeletak bersimbah darah di lantai rumah tersebut.

"Shit!" umpat Calvin tak mampu melawan 5 orang asing bertubuh besar bak ras Timur Tengah itu.

Si sulung mulai melarikan diri melewati anak tangga, menjadikan dirinya umpan agar para penyusup itu tak menuju kamar adiknya saat ini.

"Tuan!" pekik Bima satu-satunya bodyguard yang berhasil bertahan di pertarungan penuh darah tersebut.

Bima terlihat sedang melindungi Zoey yang ikut bela diri dengan tangan kosong melawan musuh mereka.

"Bang! Ada apa ini!" pekik Zoey yang kini nampak babak belur hingga beberapa luka goresan peluru tercetak di lengan serta wajahnya.

Langkah si sulung tercekat, ketika seseorang menodongkan senjata api tepat di belakang kepalanya.

"Give up, Bruh. We got your family," ucap salah satu diantara mereka yang paling tinggi, berkulit gelap, dengan beberapa bekas luka memenuhi wajahnya.

Fake Wizard Where stories live. Discover now