28. Siapa Leo?

8.1K 1K 86
                                    

Wajib follow wowok9091 sebelum baca.
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰soalnya aku suka baca komen dari kalian😊

Happy Reading ✨





Steve menyibak surai kecoklatan milik bungsunya ke atas, dan menatap dengan seksama keseluruhan wajah Neo.

"Kenapa ini? Kamu demam?" resah Steve ketika mendapati suhu tubuh putranya yang sedikit tinggi.

Neo menggelengkan brutal kepalanya lalu mendongak menatap lucu ke arah sang Ayah.

"Nggaak ... Leo ga demam, tapi Leo teler, hehe," ucapnya cengengesan tanpa melepaskan dekapannya.

"Neo, kamu Neo ... Siapa Leo? Hei! Ini diapakan adik kalian?!"

Steve melotot tajam ke arah putra-putranya yang mematung kaku di hadapan mereka. Hingga, Galen mulai menjelaskan runtutan ceritanya tanpa dikurangi ataupun ditambah.

Gelengan tanda letih yang diberikan oleh Steve, ia menggendong si bungsu di depan dan menimangnya dengan lembut. Perkara, Neo tak henti-hentinya merengek ingin mendapatkan coklatnya kembali.

"Mau coklat ... Leo mau coklat ... ," isaknya seraya memukul kecil dada Steve.

"Kamu Neo, bukan Leo. Soal coklat, nanti Daddy kasih sepabrirknya, tapi jangan yang itu, ya. Kamu bisa keracunan kalo makan yang itu."

Sontak Neo mengembungkan pipinya dan melotot garang. "Gue Leo! Leo yang ganteng gagah perkasa sejagat raya! Bukan kayak Neo yang culun, cebol lagi!"

Bocah itu mengepakkan kakinya kencang, hingga membuat Steve kehilangan keseimbangannya. Dengan sigap, Calvin mengambil alih tubuh Neo dibawanya pada gendongan koala.

"Ssst, sudah jangan nangis lagi, iya kamu Leo," ujar Calvin mengusap jejak air mata serta ingus Neo dengan tangan besarnya.

Senyuman cerah tercetak di wajah manis itu, Neo memeluk leher jenjang si sulung erat hingga kedua kakinya ikut melingkar di pinggang Calvin.

"Sayaang, Bang Calviin!! Kalo ga percaya Leo itu ganteng, bongkar lagi aja kuburan Leo!" girang si bungsu mengecup berulang kali rahang tegas Calvin.

"Ini mabuk apa kesurupan, dah?" heran Zoey seraya menusuk-nusuk pipi gembil Neo yang ada di gendongan Abangnya.

"Bang, apa perasaanku aja, Neo lebih dekat denganmu akhir-akhir ini, katakan pelet apa yang Abang pakai!" Galen meremat kuat bahu Calvin tiba-tiba.

Neo yang diserang rasa pening serta mual, mulai lemas dan menjatuhkan kepalanya di pundak lebar si sulung. Ia mulai merasakan euforia hingga penglihatannya berkunang-kunang.

Bocah itu ingin menikmati lagi sensasi rasa manis dan pahit yang kuat dari coklat tadi. Kecanduan akan rasa unik itu, membuatnya tanpa sadar memakan daun telinga Calvin yang kebetulan ada di dekatnya, hingga kedua pipinya naik-turun lucu.

"Woii laah!! Cuteness overload!! HP! HP! Mana HP!!" heboh Zoey tak sabar ingin mengabadikan reaksi menggemaskan dari si bungsu.

"Dad, apa di sini ga ada pacifier?" tanya Galen ikut merogoh sakunya mencari ponsel.

"Kamu mau ngapain? Neo bukan bayi." Sang Ayah menatap datar tak habis pikir dengan tingkah putra-putra saat ini.

"Kapan lagi liat Neo manja gini. Adek~ liat nih Abang punya permen." Zoey antusias merekam seraya memberikan sebuah permen lolipop pada Neo.

Beberapa menit mereka sibuk mengambil gambar serta video. Neo sendiri semakin menjadi-jadi, ia yang kelaparan melampiaskannya pada leher hingga pundak si sulung. Bocah itu mengigit dan mengunyah kulit keras Calvin tanpa ampun.

Fake Wizard Where stories live. Discover now