7. Iba

18K 2.1K 27
                                    

Follow wowok9091
Vote sama komen yang banyak, yaa🔪😊🫰

Happy Reading ✨




Neo merenung di dalam kamarnya, memikirkan cara terbaik untuk membujuk jiwa Neo agar tak bertindak diluar batas. Bukan karna apa, Leo seorang pemuda dewasa memiliki caranya sendiri jika ingin balas dendam pada keluarga itu. Tidak dengan cara kekanak-kanakan seperti yang dilakukan Neo yang asli.

"Lu sih ah! Bego bat dah! Panggil arwah bocil kematian itu ke hadepan gue sekarang!" kesal Neo memukul bokong Azazel menggunakan sapu lidi berulang kali.

"Aduduh!! Kok jadi saya yang salah?! Anak itu sendiri yang memilih jalan sesat!" bela Azazel berusaha kabur dari Neo.

"Halah bacot! Tinggal panggil dia ke sini cepet!"

"Ya ga bisa, Ujaang. Dia ada di dunia lain, kalau mau ketemu, ya kudu ke sana jemput dia. Kecuali si Neonya sendiri yang dateng ke dunia ini."

Neo menyerah dan akhirnya kembali mendinginkan otaknya. Karena tak berguna juga jika harus menyalahkan iblis dungu itu.

"Lo bisa ke dunia lain?" tanya Neo sembari meminum es kelapa muda yang baru saja ia beli dari rumah sakit.

Azazel mengiyakannya karena memang tempatnya tinggal berada di sana, namun ia lebih suka berada di dunia fana yang selalu membuatnya terhibur dengan tingkah beragam setiap manusia yang ada di buana ini.

"Kalo gitu lo jemput dia atau bujuk dia, gue nunggu kabar di sini," titah Neo mutlak.

Iblis itu nampak enggan dan ragu-ragu, entah perkara apa. Kendati demikian, ia mengangguk pasrah menuruti permintaan jejaka bertubuh bocah itu.

"Tapi, saya ga janji bisa bujuk dia. Jangan berharap lebih." Azazel memperingati Neo.

Setelah mengucapkan itu, si iblis mulai meluruskan tanggannya ke depan dan melebarkan telapak tangannya, lalu ia merapalkan sebuah kata yang entah menggunakan bahasa apa.

"Wow... Black hole, kayak di Doctor Strange aje."

Neo berdecak kagum, sesaat melihat pusaran lubang hitam bak pintu masuk sebuah portal yang begitu besar, muncul begitu saja dari tangan Azazel.

"Ini kalo gue masuk ke sana gimana?" tanya Neo mulai penasaran dengan isi lubang astral tersebut.

"Kamu bakal jadi hidangan pembuka buat para makhluk dunia lain kalau sampai masuk melewati gebang ini, mau ikut?" tawar Azazel main-main, dan tentu mendapat tolakan keras dari Neo. Ia tak ingin mati konyol untuk yang kedua kalinya.

Usai melihat tubuh besar Azazel masuk di dalam sana dan pusaran hitam itu ikut menghilang selang beberapa detik kepergiannya.

Neo hela napas dan melemparkan tubuhnya di kasur. Ia begitu lelah dengan apa yang sudah dijalaninya semenjak masuk ke tubuh bocah malang ini.

"Ternyata jadi budak korporat tidak seburuk itu. Maaf Ya Tuhan, sudah ga bersyukur sama jalan yang Kau beri. Sekarang hamba akan melakukan yang terbaik di kesempatan kedua ini," gumamnya mulai menutup kedua netra amber itu, sebelum dirinya benar-benar masuk ke dalam bunga tidurnya.

°°°

"Siram dia."

"Baik, Tuan."

Samar-samar Neo mendengar suara beberapa orang yang tengah berbincang, sebelum akhirnya ia merasakan guyuran air dingin yang membuat seluruh sarafnya aktif detik itu juga dan mata pun ikut terbuka lebar.

Fake Wizard Where stories live. Discover now