7.

1.8K 175 11
                                    

DISCLAIMER. UNCOMFORTABLE SCENE, ONLY FOR 16+

Jay dan sunghoon saling bertatap tatapan. Mereka masih kebingungan dengan satu sahabatnya ini yang daritadi hanya diam.

Jake hanya memainkan makanan didepannya, ia sudah melamun sekitar beberapa menit.

"Jake..?"

Jake masih diam tanpa balasan. Jay bingung harus berbuat apa. Sebenarnya apa yang telah terjadi ke sahabatnya tersebut?

Jay lalu menepuk pundak Jake dan akhirnya Jake tersadar. Sekarang pandangannya benar benar seperti orang kebingungan.

"Kenapa?" Jay bertanya ulang.

"Apanya kenapa?" Jake melahap nasinya.

Jay mengerutkan kening, ia lalu melipat tangannya di dada sambil menatap Jake intens.

"Dengar, aku gatau apa masalahmu sampai kau daritadi diam seperti itu"

Jake menatap Jay kosong.

"Tapi.. ada yang ingin kutanyakan soal temanmu itu, heeseung."

Jake yang tadinya diam tiba tiba tersedak makanannya sendiri. Ia buru buru mengambil sebotol air mineral.

"Hey?? Kau gapapa?" Sahut sunghoon khawatir.

"Aku- aku gapapa. Ayo gausah bicara tentang dia terlebih dahulu." Jake kemudian pergi meninggalkan dua sahabatnya tersebut.

Jay semakin bingung. Apa jangan jangan Jake sudah mengetahui hal itu? Apa selama ini tebakannya benar? Yang pasti hal itu harusnya tidak menggangu fokus Jay saat ini. Toh, ia masih punya banyak hal yang harus dilakukan.

Sunghoon tiba tiba berbicara.

"Heeseung? Kenapa?"

"Syukurlah kau bertanya."

Jay mendekatkan badannya kepada sunghoon.

"Kau tahu malam dimana kita bermain basket bersama? Saat itu aku membelikan kalian kopi."

Sunghoon memundurkan badannya sedikit.

"Saat diperjalanan pulang aku melihat seorang lelaki aneh. Ia berbaju dan bertopi hitam. Ia juga membawa kamera. Kemarin saat aku pergi kerumah Jake aku melihat setelan baju yang sama dengan milik heeseung."

Jay menyenderkan badannya pada bangku.

"Ya.. aku takutnya heeseung itu ternyata beneran dia. Kau bayangkan jika itu benar, selama ini orang yang bersama Jake adalah stalker. Aku khawatir dengan Jake."

Sunghoon memutar bola matanya.

"Kau terlalu serius."

"Hey??" Jay bingung.

"Sudahlah, bukankah kau hanya cemburu dengan heeseung? Sudah kubilang dia gaada perasaan dengan lelaki."

Jay hanya diam sejenak. Ia lalu menatap sunghoon dengan datar. Sepertinya yang dikatakan sahabatnya itu benar.

"Cemburu ya.. ah haha kau benar. Tidak seharusnya aku berfikir seperti itu, ayolah Jay sadar." Jay memukul pelan kepalanya sendiri.

Sunghoon melihat sahabatnya itu dengan tatapan sedih. Ia tahu jika jay sebenarnya menyimpan rasa pada Jake sudah sejak awal mereka bertemu. Tetapi, Jay belum pernah mengungkapkannya.

Sunghoon kemudian merangkul Jay dan menghibur nya.

"Maaf atas itu, lupakan perkataanku. Yuk kita ke kelas saja, sepertinya sudah mau dimulai."

STALKER. | HEEJAKEWhere stories live. Discover now