16.

1.5K 158 22
                                    

Heeseung memeluk hangat tubuh Jake dari belakang. Mereka kini sedang duduk santai di atas sofa empuk milik Jake.

"shh kau wangi sekali." Heeseung meletakkan dagunya di pundak Jake.

Jake hanya tersenyum, dirinya sibuk men-scroll aplikasi bentagram miliknya.

*Ting..

Sebuah kotak putih keluar dari atas ponsel Heeseung, menunjukkan notifikasi messager miliknya.

Jake kemudian menggeser nya kesamping.

"Jawab dulu saja."

"Nanti."

"Memangnya kenapa? Rahasia?"

Jake lalu menghembuskan nafasnya lirih. Ia buka notif yang sedari tadi muncul tersebut.

..

JAY.

Jakee, where are you?
12.30

Sibuk??
12.55

JAKE.

engga sih kalau sekarang, kenapa?
12.55

JAY.

nothing, nanti malem keluar yuk?
12.56

Jake diam sesaat, apakah dirinya harus menerima tawaran Jay? Tapi sekarang dia punya Heeseung. Kalau dipikir pikir, Jay belum mengetahui kalau mereka sudah berpacaran.

"Aku gasuka Jay."

"Eh kenapa?"

"Gasuka aja."

Heeseung berbohong. Sebenarnya alasan utama Heeseung tidak menyukai Jay karena ia tahu bahwa Jay menyimpan rasa pada Jake. Heeseung mengetahui semua teman dekat Jake dan tebakannya tidak mungkin salah, Jay menyukai Jake.

"Baiklah, baik. Malam ini aku tidak keluar dengannya." Jake mengusap lembut kepala Heeseung.

"Good boy." Heeseung mencium ubun ubun Jake. Ia lalu benamkan mukanya di pundak kekasihnya itu. Kini pelukannya semakin erat. Heeseung tetap memeluk pinggang Jake, tetapi tangannya kini berada di dalam baju milik Jake.

"Heeseung, terlalu dekat!" Jake sedikit meronta.

Heeseung yang mendengarkan itu mengkerutkan keningnya. Ia lalu dengan sigap membalikkan dan mengangkat tubuh Jake.

Kini Jake berada di pangkuan Heeseung.

"Apa maksudmu terlalu dekat?"
Heeseung mengendus leher Jake.

Jake lagi lagi dibuat geli oleh ulahnya.

"Tidak ada jarak diantara kita. tubuhmu juga tubuh ku, Jake. Semua yang berada di tubuhmu itu milikku."

Heeseung membenamkan mukanya di dada milik Jake, mendengarkan detak jantung kekasihnya yang semakin memacu.

Ia lalu mencium punggung tangan milik Jake.

"Tidak ada seorangpun yang boleh menyentuhmu." Heeseung mendongak dan tersenyum kearah Jake.

Jake yang mendengarkan itu merasa bahwa Heeseung memperhatikan nya.

"Yes, I'm yours hee."

.

.

.

.

Jake bersiap untuk kelas siangnya. Sekarang jam 2 dan kelas akan berakhir pukul 4. Jake sudah mewanti-wanti Heeseung untuk pulang duluan, tetapi pria itu menggeleng.

STALKER. | HEEJAKEWhere stories live. Discover now