18.

1.3K 144 9
                                    

Tidak ada yang lebih nikmat dari eskrim di kala teriknya siang saat itu.

Jake memberhentikan langkahnya saat melihat pria yang pernah ia lihat sebelumnya, pria berambut blonde tinggi dengan jas kerja Khas nya.

"Maaf lancang, kita bertemu lagi Jake."

.

.

.

.

"Sebenarnya kau mau bahas apa?" Jake sedikit bosan dengan basa basi pria didepannya itu.

"Ah pasti kau sudah tidak sabar untuk pulang dan bertemu kekasihmu itu ya."

Jake hanya memainkan stik eskrimnya.

"Kau tahu seberapa bahaya nya pacarmu itu?"

"Bahaya ya.. kalau dipikir pikir memang iya sih."

Victor menggretakkan giginya. Ternyata tidak Heeseung tidak Jake semuanya sama saja.

"Ah baiklah, tapi bukan itu yang aku maksud. Kau tahu latar belakang Heeseung?"

"Tidak, jangan coba mencuci otakku sekarang."

"Sungguhan, ini penting."

Jake hanya bisa mengangguk kesal.

Victor dengan segera menceritakan semua yang ia ketahui tentang Heeseung. Tentang keluarganya, tentang pekerjaannya, dan bahkan tentang rumah sakit jiwa.

Sebenarnya Jake sudah menduga hal itu, ia sudah tahu sejak pertama kali bertemu dengannya. Tapi ia tidak menyangka bahwa Heeseung orang sepenting itu.

"Aku minta kau untuk bujuk kekasihmu itu kembali bergabung dengan kami."

"Tapi kalau dia bilang tidak mau bagaimana? Kau tau kan dia orang yang berpendirian kuat."

"Kalau kau yang bilang dia pasti mau."

"Tidak, itu biarkan Heeseung saja yang memilih."

Victor yang kesal kini mencengkram dagu mulus milik Jake. Ia dekatkan wajahnya dan menatap Jake kesal.

"Apa aku harus sampai menculikmu sebagai jaminan? Kau tahu seberapa tertekannya aku oleh bosku hanya Karna kekasih gilamu itu?"

Jake mencoba menepis tetapi tenaga pria didepannya lebih kuat daripada dirinya.

Victor lalu melempar muka Jake, Jake hanya bisa meringis kesakitan akan cengkraman itu.

"Ya kita lihat saja nanti, aku harap kau benar benar ada gunanya."

.

.

.

.

"Halo, Heeseung?"

"Sayang, ada apa?"

"....."

"Jake?"

"Tidak, lupakan. Sepertinya aku akan menginap dirumah Jay hari ini dan besok. Aku ada urusan kuliah."

"Jay? Hanya kalian berdua?"

"Tidak, bersama adik tingkatku jungwon."

"Oh.."

"Kau tidak apa?"

"Ya."

"Heeseung beneran ya? Cuma 2 hari kok."

"Cuma ya."

"Kau keberatan?"

"Tidak, kabari saja kalau kau sudah selesai."

STALKER. | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang