19.

1.2K 140 9
                                    

Heeseung dengan santainya berjalan di area sungai di pinggiran kota. Ia bawa alat pancingnya dan bersiul riang.

Dilihatnya garis polisi membentang dari ujung sungai. Tampak banyak sekali petugas berseragam dan polisi yang ada disana.

"Tuan maaf apakah kau bisa undur waktu memancingmu? Kami sedang ada penyelidikan sekarang."

"Ah benarkah?? Yah sayang sekali. Penyelidikan apa ini?"

"Huh sulit untuk menjelaskannya, tetapi kami menemukan tubuh yang sangat mengenaskan di daerah ini. Pelakunya benar benar kejam."

Heeseung mengerutkan keningnya, ia tutup mulutnya kaget. Tatapannya menunjukkan ketakutan.

"Astaga! Bisa bianya, kenapa ada orang sekejam itu?? Dia benar benar iblis."

"Kami tidak tahu, ini kasus yang sangat sulit untuk dijelaskan."

"Baiklah rasanya aku harus pergi, aku takut akan menjadi trauma."

"Ya tuan, maafkan kami."

Heeseung meninggalkan polisi yang sedang menyelidik saat itu. Pandangan khawatirnya kini berubah saat ia membalikkan badannya.

Heeseung terkekeh.

"Dasar polisi bodoh."

.

.

.

.

Jake menyalakan TV, dilihatnya berita yang sedang ramai dibicarakan saat ini.

Breaking news

Penemuan mayat tak berindentitas ditemukan di sungai X kota Y tadi subuh.

Tim penyidik masih menyelidiki siapa dalang di balik aksi ini.

"Mayatnya benar benar mengenaskan, rambutnya digunduli, beberapa kulit dijarinya juga hilang. Ia tidak mengenakan pakaian sedikitpun. Darahnya juga sudah dikuras. Kami berkesimpulan pelaku melakukan ini untuk menyulitkan kami mengetahui identitas korban."

"Mukanya juga beberapa ada yang sudah di lem, kami kebingungan untuk mengidentifikasikan siapa sebenarnya korban ini."

"Tubuhnya dibuang di sungai sekitar tengah malam, warga menemukannya saat sedang berjaga."

"Bedasarkan postur tubuh mayat, dia sepertinya merupakan warga asing. Kami sedang bertanya kepada kedutaan dan menyelidiki siapa saja yang sedang berkunjung ke negara ini."

"Kami tidak tahu pasti siapa pelakunya, tetapi dia benar benar cerdas. Kami yakin dia bukan orang awam yang melakukan hal ini."

"Bukti kematiannya hanya ada 1 luka dibagian leher. Pembunuh pasti langsung menusuk bagian itu dan korban tewas."

"Dari caranya menguras dan menguliti korban, pelaku ini seperti punya ahli di bidang kesehatan, atau mungkin dia sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya."

"Dia pintar Karna membuang mayat ini di sungai, tubuhnya sudah mengembang dan paru parunya habis terisi air. Dan area sungai ini merupakan area tanpa CCTV."

"Warga berkesimpulan bahwa pelaku membawa korban melewati hutan di belakang sungai. Itu sebabnya tidak ada seorangpun yang dapat mengetahuinya."

"Pelaku tidak meninggalkan jejak sedikitpun. Kami baru kali ini mendapatkan kasus yang sangat rumit."

"Hanya ada satu penanda, kami menemukan secarik kertas di ujung sungai dekat ditemukannya korban."

"Kertas itu bertuliskan. 'kalian tidak akan pernah menemukanku.'"

Jake kemudian mematikan televisi tersebut. Ia merinding sebadan badan hanya saat mendengarkan pernyataan dari detektif. Apalagi lokasi sungai itu berada di kota dimana ia tinggal

"Sial rasanya aku mual, bagaimana ada orang sekejam itu?"

Jay yang mendengar itu juga ikut bergidik, ia lalu langsung menyibukkan dirinya dengan hal lain.

Ponsel Jake berbunyi.

Jake dengan cepat pergi keluar rumah Jay, ia lalu angkat teleponnya.

..

"Jake."

"Heeseung!"

"Apa kau baik baik saja?"

"Tentu aku baik baik saja. Ada apa? Kenapa kau meneleponku?"

"Aku belum mendengar suaramu kemarin dan hari ini. Aku hanya ingin mendengarnya."

"Heeseung, aku besok pulang jadi tidak perlu khawatir. Kau sudah makan?"

"Sudah, kau?"

"Awalnya aku ingin makan sih. Tetapi nafsu makan ku menurun saat melihat berita pembunuhan di televisi."

"Jangan lupa makan, besok saat kau pulang kita makan banyak ya??"

"Hahaha, tentu!"

"Aku tidak bisa tidur belakangan ini, aku sangat merindukanmu."

"Oh heeseung.. cepat tidur sekarang. Besok pagi aku akan datang."

..

Jake kembali ke dalam ruma Jay dalam keadaan senang. Ia akhirnya dapat mendengar suara kekasihnya tersebut.

"Siapa?" Jay penasaran.

"Ada deh."

"Oh." Jay mengangguk pelan.

Dirinya yakin bahwa yang baru saja di telpon Jake adalah Heeseung.

Jake akhirnya meminta izin kepada Jay bahwa dirinya akan pulang besok subuh. Awalnya ia berkata bila ia akan pulang saat siang. Tetapi dirinya sudah sangat rindu dengan Heeseung.

Jay hanya mengiyakan perkataan Jake.






TBC.

STALKER. | HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang