10.

1.9K 184 13
                                    

Jake melempar ponselnya ke kasur, ia kerutkan keningnya setelah membaca beberapa pesan yang masuk dari grup angkatannya.

"Aduh pakai ada pesta pesta segala, gunanya apa sih."

Ponsel Jake kini tiba tiba berdering, menampakkan nama Jay di notifikasi panggilannya.

..

"Nanti malem mau bareng ga?"

"Ah gatau deh Jay aku bisa datang atau engga. Rasanya malas banget."

"Ayolah sekali kali, nanti aku yang jemput."

"Sunghoon gimana?"

"Dia emang gabisa dateng, katanya lagi sibuk sibuknya."

"Ah.... Kalau gitu aku juga-"

"Ada luna. "

"Oh." Jake tiba tiba menunjukkan nada datarnya, Jay yang mendengar itu terkekeh.

"Sekali aja, yuk?"
.
.
.
.
.
.

Jake menggaruk kepalanya, padahal dia sudah bilang kepada heeseung kalau malam ini dia free. Heeseung juga bilang kepada dirinya bahwa ia akan membawakan makanan kesukaan Jake.

..

Jake.
Heeseung maaf kayaknya hari ini aku gabisa, besok aja gimana?
07.20

Heeseung.
Oh.. tidak apa. Kau mau pergi kemana?
7.20

Jake.
Ada urusan.
7.28

Heeseung berdecak kesal. Ia pandangi roomchat Jake sambil menatapnya datar. Keparat mana yang dapat membuat rencana "kencan" nya batal seperti ini?

Heeseung mengetuk ngetuk jarinya pelan di atas meja, pandangannya lurus ke layar komputer mahal miliknya, ia mengangkat salah satu ujung bibirnya dan terkekeh.

"Let's see, Jake."

..

Jake duduk mematung, ia terdiam melihat sekeliling. Kini ia hanya terduduk kaku membawa secangkir teh. Dilihatnya Jay yang asik mengobrol sana sini.

Pesta malam itu benar benar meriah, orang orang menari mengikuti irama lagu, minum minum dan menonton film. Jake bahkan bingung apa tujuan dari diadakannya acara ini, ia bahkan masih bertanya tanya kenapa dirinya bisa sampai berada disini.

Sesosok wanita berambut panjang coklat mendekati Jake. Ia mengenakan gaun berwarna merah marun dengan rambut yang digerai lurus. Tangannya kini membawa 2 minuman yang tidak asing bagi Jake.

Alkohol.

"Hey, sendirian aja?" Wanita itu tersenyum dan menaruh minumannya di meja.

"Hey. Udah lama ga ketemu ya, luna."

"Kau ternyata notice juga, kukira kau hanya menganggapku debu." wanita itu tertawa kecil.

Jake menggaruk tengkuknya dan mengalihkan pandangan. Kini ia benar benar merasa tidak nyaman.

Perempuan itu adalah luna. Ia perempuan yang Jake tolak saat awal semester dulu. Bisa dikatakan bahwa perempuan ini benar benar naif, ia tidak ada menyerahnya untuk mendapatkan Jake. Tetapi sayangnya perempuan ini bukanlah tipe jake. Malah lebih tepatnya tipe perempuan yang Jake benci.

Ia cari perhatian, suka menggosip, tidak tau tempat, bahkan beberapa kali mengaku ngaku sebagai pacar Jake. Jake saat itu kesal dan menolak keras luna. Hal itu membuat luna benar benar sakit hati dan menghilang sesaat. Ntah bagaimana mereka bisa bertemu lagi ditempat ini.

STALKER. | HEEJAKEWhere stories live. Discover now