14.

1.7K 182 12
                                    

Jake mengintip dari balik tirai kamarnya.

Aman.

Heeseung tidak ada di sana. Biasanya Heeseung selalu berdiri saat pagi hari untuk menyapa Jake, ia bahkan menawari untuk mengantarkan Jake pergi kuliah.

Jake mengendap endap keluar kamarnya, ia celingukan mencari dimana keberadaan Heeseung.

.

.

.

.

Jake kini telah sampai di kampusnya. Ini sudah terakhir kali sejak dirinya menaiki bus umum.

Jake mengibas ngibaskan tangannya Karna cuaca yang panas pagi itu. Ini bahkan masih pagi, bagaimana cuaca bisa sepanas ini??

Jake mengikuti kelas dengan lancar, hari ini ia ada dua kelas. Dari jam 8-11 dan dari jam 1-3. Tapi ia rasa ia lebih baik menunggu di kampus daripada harus bolak balik ke kost nya.

Terlebih.. ia takut jika harus bertemu Heeseung.

Jake menopang dagunya dan melihat kearah luar Jendela. Pikirannya sangat tidak fokus. Ia tidak bisa menangkap satupun materi yang diberikan dosennya.

"Aahhh apasih. Kenapa aku hanya memikirkannya dari tadi??"

Jake memukul kepalanya berkali kali.

Setiap Jake mencoba untuk diam, ia hanya bisa memikirkan tawaran Heeseung kemarin lusa. Sekarang dirinya yang malah jadi dilema.

Kenapa hidup Jake tidak pernah tenang??

Awalnya Jake ingin pergi makan diluar saat pergantian kelas ke2. Belum juga ia melangkahkan kakinya di gerbang, nampak Heeseung yang sudah berdiri tegak sembari memainkan ponselnya.

"Shit!" Jake dengan cepat berlari ke belakang tembok dan mengelus dadanya.

"Hampir saja ketauan! Dia bisa tau darimana sih kalau aku ada kelas jam segini?"

Jake memperhatikan Heeseung yang sepertinya menunggu dirinya. Hari itu Heeseung terlihat sedikit normal. Memang mood Heeseung tidak bisa ditebak.

Heeseung kemudian menolehkan kepalanya.

"E- eh!" Jake memalingkan pandangannya dan berlari kembali ke arah kampus.

.

.

.

Jake tiba tiba berhenti.

"Tunggu... Kenapa aku menghindari nya?"

Jake membalikkan badannya kebelakang. Dilihatnya Heeseung yang sudah tidak berada disana.

Jake menghembuskan nafasnya lega, akhirnya ia bisa makan diluar dengan santai.

"Mau sampai kapan aku akan menghindarinya seperti ini?" Jake mengacak acak rambutnya frustasi.

langkahnya kini terhenti di warung makan ayam terdekat. Jake tiba tiba tidak nafsu makan. Terlebih tempat makan ini mengingatkannya pada Heeseung.

.
.
.
.

Jake kembali ke kelasnya, ia putuskan untuk tidur dan menunggu sampai pukul 3 tiba.

Jam menunjukkan pukul 3. Sorak Sorai terdengar dari teman teman sekelas Jake. Jake tanpa basa basi langsung meninggalkan kelas.

Kalau dipikir pikir, ia belum melihat Jay hari itu. Program studi mereka berdua berbeda.

Kalau sudah tidak tahu kemana mau pulang, tempat utama yang Jake kunjungi adalah taman.

Jake berjalan santai dan bersiul menikmati pemandangan taman.

STALKER. | HEEJAKEWhere stories live. Discover now