8.

1.8K 184 10
                                    

Malam tepat dimana Jay dan sunghoon menginap bersama.



Jake menendang batu yang ada dihadapannya. Ia bilang kepada heeseung untuk dapat pulang lebih awal karna dirinya akan pulang larut.

Ya sebenarnya itu hanyalah alasan, Jake malu untuk bertemu heeseung saat ini. Dirinya kini sedang berada di taman dan berjalan jalan mencari udara segar.

Kalau dipikir pikir jam dan tempat ini adalah pertama kali saat Jake dan heeseung bertemu. Di danau taman pada malam hari.

Jake menatap bulan yang memancarkan sinar terang kala itu, bulan bulat purnama. Jake melihat sekeliling taman dan hanya mendapati dirinya. Memang taman ini adalah tempat yang paling cocok untuk menyendiri jika banyak pikiran.
.
.
.
.
Sesosok pria berjaket hitam memandangi Jake dari arah belakang, ia sedari tadi terus saja mengikuti gerak gerik Jake.

Ia angkat kamera miliknya dan mulai menekan tombol potret

*Ckrek.

Jake yang mendengar suara itu segera membalikkan badan. Yang ia lihat hanya jalanan taman yang kosong, mungkin suara burung??

Jake terus berjalan tanpa memikirkan suara yang baru saja ia dengar. Jake kemudian duduk di kursi dan menghela nafasnya.

*Ckrek

"Tampan.. sangat tampan."

Suara itu lirih namun masih terdengar di telinga Jake. Jake segera berdiri dan memandangi sekitar. Ia mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

"He- hey! Ada orang di sana?" Jake sedikit berteriak sembari melihat sekeliling. Tiba tiba bulu kuduknya merinding. Jake dengan tergesa meninggalkan taman itu.

Pria itu tersenyum. Ia berhasil mendapatkan apa yang dia mau malam itu.

Jake membuka ponselnya dan mencari kontak Jay. Ia lalu mengirimkan beberapa pesan tapi hasilnya nihil, Jay tidak menjawab. Apa anak itu tertidur?

Begitu juga dengan sunghoon. Kenapa ia juga tidak menjawab? Apakah mereka berdua sedang tidur bersama?

Jake sebenarnya bisa pulang sendiri namun ia merasa seperti masih diikuti. Jarak kost dan tamannya cukup jauh. Baru kali ini Jake mengalami kejadian yang dianggapnya horor tersebut.

Jake kemudian memberanikan diri memencet kontak heeseung. Tapi tiba tiba tangannya terhenti saat sedang ingin memencet panggilan telpon. Ia takut jika dirinya akan menggangu heeseung. Lagian untuk apa dia harus melapor kepada heeseung juga??

Jake berjalan dengan gelisah dan terus saja melihat kearah belakang, mengecek jika benar benar tidak ada yang mengikutinya.

"Oh ayolah sayang, Aku bukan hantu. Aku hanya ingin memotret mu."
.
.
.
.
.
.
Jake berlari kearah pintu kamarnya dan segera membuka kunci. Ia kemudian bersender dibelakang pintu dan terduduk. Jake menghembuskan nafas lega. Hampir saja dirinya celaka oleh hantu tersebut.

"Apakah danau itu benar benar dijadikan tempat melompat? Kenapa sekarang jadi banyak hantu disana?" Jake melempar tasnya dan bersiap untuk mandi.

Tanpa sengaja Jake mendengar suara decitan pintu dari arah kamar sebelah. Apakah itu pemilik kamarnya?

Jake berkesimpulan jika yang tinggal disamping kamarnya adalah orang yang bekerja larut. Habisnya, jika siang kamar itu benar benar sepi. Tetapi dia sering mendengar suara pintu saat malam seperti ini.

Jake kemudian memasuki kamar mandi dan membasahi tubuhnya. Ia pejamkan matanya dan membiarkan air membasahi seluruh tubuhnya. Ia sebenarnya masih kepikiran dengan heeseung. Jika dipikir pikir kasian juga kalau dia sengaja menjauhi heeseung secara terus menerus. Tetapi sikap heeseung kemarin malam benar benar tidak wajar.

Jake bergumam dan melanjutkan mandinya. Ia lalu mematikan keran dan mengeringkan tubuhnya.

Jake kembali mengecek ponsel nya dan melihat kedua sahabatnya tersebut belum membalas pesannya.

"Sial, pada kemana sih."

Ia kini membuka roomchat milik heeseung dan mendapati heeseung sedang online.

Jake menstalk akun milik heeseung dan juga melihat foto profil nya yang bergambar kan kucing.

Tiba tiba tulisan online tersebut berubah menjadi mengetik.

Jake yang melihat itu tanpa sadar melempar handphone nya sendiri. Ia lalu buru buru untuk meninggalkan roomchat heeseung. Bisa gawat kalau ia ketahuan men stalk pria satu itu.

..

HEESEUNG
Hey, belum tidur?
21.20

JAKE.
Belum, kamu gimana?
21.23

HEESEUNG.
Belum juga. Kau hari ini pulang malam ya? Ada acara apa?
21.23

JAKE.
Iya, aku cuma lagi mengerjakan tugas dirumah Jay tadi.
21.30

HEESEUNG.
Syukurlah, aku khawatir kalau kau pulang malam.
21.30

JAKE.
Hahaha memang kau kira aku anak kecil?
21.35

HEESEUNG
Terserah, hubungi saja aku kalau kau sewaktu waktu ingin dijemput.
21.35

..

Jake tersenyum tipis. Bagaimana bisa heeseung berkata seperti itu disaat sekarang? Rasanya seperti pria itu benar benar tahu segala situasi Jake.

Jake kemudian menaruh ponselnya dan menarik selimutnya. Ia coba pejamkan matanya dan tertidur.
.
.
.
.
.
Heeseung terkekeh kecil sambil melihat kearah ponselnya. Ia lalu menaruh dan mengambil secarik kertas yang sudah ia cetak.

Heeseung memandangi potret mahakaryanya dengan muka berseri. Ia elus hasil fotonya itu lalu menjilatnya.

"Ah Jake.. kenapa dirimu bisa setampan ini?"














TBC.

STALKER. | HEEJAKEWhere stories live. Discover now