33.

988 126 6
                                    

"apa?"

Jake meninggikan suaranya, ini sudah 20 menit semenjak bibinya terus terusan mengoceh di telponnya.

"Ayahmu.."

"Ada apa dengan ayah?"

"Dia kritis."

Jake terjatuh, dirinya frustasi sekarang. ketakutan dan kebingungan kini bercampur menjadi satu.

Ayahnya kritis, itu artinya Jake harus kembali ke Australia untuk beberapa waktu. Bagaimana dengan kuliahnya? Bagaimana dengan teman temannya?

Ayah Jake dulu sudah pernah bilang bahwa itu urusan mudah. Ia bisa langsung dipindahkan ke universitas di Australia nanti.

Tetapi yang Jake pikiran saat ini hanya satu, yaitu Heeseung. Bagaimana bisa dirinya bilang ke Heeseung mengenai keluarga nya?

Tidak, Jake belum siap.

"Berapa lama aku harus tinggal disana."

"Satu Minggu, satu Minggu saja."

Jake menghembuskan nafasnya kasar.

"Baiklah, aku akan berangkat lusa."

.

.

.

Heeseung mengutak atik kameranya, ia kemarin gunakan kamera itu untuk memotret pemandangan, tentu bukan Jake.

Dilihatnya Jake yang terus terusan gelisah memandangi ponselnya.

"Ada apa, Jake?"

"Tidak."

Heeseung datang menghampiri Jake.

"Ada apa?"

Jake akhirnya berbicara, ia ambil nafasnya panjang dan mencoba menjelaskan semua situasinya pada Heeseung.

"Aku lusa akan berangkat ke Australia.."

"Apa?" Kamera Heeseung terjatuh.

"Hey! Tidak, bukan seperti itu maksudku." Jake mengambil kamera itu kembali.

"Hanya seminggu, aku.. harus mengurus ayahku untuk sementara waktu."

"Seminggu?"

Bagi Heeseung seminggu adalah waktu yang sangat lama. Terlebih dirinya saja sudah rindu kalau tidak melihat Jake hanya dalam 1 jam.

"Aku ikut ke Australia."

"Tidak bisa!" Jake bersandar di sofa, menutup dirinya dengan bantal.

"Kenapa?"

"Ada alasan, intinya tidak bisa."

Jake lalu menangkup pipi Heeseung.

"Hanya seminggu, ya?"

"Aku berjanji akan kembali."

.

.

.

.

Heeseung melamun, melihat keluar jendela apartmentnya. Masih memikirkan tentang perkataan Jake saat itu.

Mengapa dirinya tidak boleh ikut dengan Jake? Apa yang sebenarnya Jake sembunyikan?

Tetapi Heeseung sudah berniat untuk sembuh, ia tidak ingin terlalu jauh mencampuri urusan Jake.

Jika dipikir pikir, seminggu tidak terlalu lama. Asalkan dirinya dan Jake masih bisa bertemu, Heeseung tidak masalah dengan hal itu.

Yang menjadi masalah, bagaimana jika Jake benar benar tidak kembali?

STALKER. | HEEJAKEWhere stories live. Discover now