Bagian 21. Run-Hide-Survive

562 65 12
                                    

▶DO NOT ALLOWED TO COPY!!!◀

So far, bagaimana menurut kalian tentang cerita ini?
Menegangkan? Seru? Jelek? Atau malah alurnya/bahasanya gak jelas?
Please, I need your comment or Vote, guys!
Menerima semua kritikan kok ;D Jangan jadi pembaca bayang-bayang ya! :)
And jangan lupa di follow ya
Jangan sungkan buat say Hallo* ;D
#SalamAntrox
﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏

State of Tetraxons
Bagian 21. Run-Hide-Survive

"Ingat ini? Penjepit rambut dan klip kertas?" Ucapnya sambil menunjukkannya kepadaku yang masih tercengang.

"Tentu saja! Tapi..." jawabku tertahan. Tak bisa melanjutkan kalimatku. Blake memang penuh dengan kejutan. Entahlah. Selama mengenalnya, aku memang sudah tahu bagaimana kehidupannya dulu secara umum. Tapi secara khusus? Detail? Tidak. Blake benar-benar membuatku tercengang. Walaupun ya tentu dia pernah melakukan hal yang sama, yaitu membuka gembok sel kami di Central menggunakan alat yang sama pula. Tapi, dalam hal pemikiran, kuakui aku sedikit tertinggal dalam hal ini. Mungkin karena dia bekas prajurit militer dulu maka dari itu dia dapat menguasai cara pertahanan hidup yang ekstrim.

Aku menggeleng tak percaya. Padahal umur kami saja hampir sama. Namun, Blake memang memiliki cara tersendiri agar bertahan hidup. Mungkin karena memang dia pernah menjadi bagian dari kemiliteran atau semacamnya. Sehingga dia dapat menguasai cara pertahanan hidup lebih baik. Sial! Mengapa aku menghabiskan waktuku untuk mengagumi pemuda ini?

"Tapi apa?" Tanyanya dengan mengerutkan kedua alisnya. Aku menggeleng, "tidak apa-apa,".

Detik berikutnya aku mendengar suara dentuman hingga aku tersentak di tempatku. Suara dentuman itu berasal dari pintu kaca yang ada di samping kami. Rupanya sama halnya dengan pintu besi pagi tadi, para manusia tak bernyawa itu mendorong pintu kaca utama. Bisa kulihat dari balik kaca yang warnanya agak gelap, mereka-para manusia Tetrax itu- berusaha mendorong pintu ini dengan tubuh mereka.

Dan tak beberapa lama kemudian, suara mesin yang baru beberapa jam sudah tak kudengar lagi, kini terdengar kembali di atas kami. Blake menengadah ke langit berwaspada. Pikiranku seolah terbagi atas beberapa masalah yang akan muncul; a. Pintu utama kaca yang kemungkinan tidak akan menahan segerombolan manusia Tetrax itu lebih lama dan b. suara mesin milik Hunter atau makhluk Tetraxons ini kemungkinan akan terbang di atas kami lalu melemparkan bola api atau pengait besi. Dan c. Cara berlindung apa lagi yang dapat menyelamatkan kami?

Suara mesin itu terdengar hampir sangat dekat dengan keberadaan kami. Aku mengawasi ke langit namun tak kutemukan satupun bola api yang terbang ke arah kami. Aku was-was begitu pula dengan Blake.

Saat Blake menghadap melalui ubun-ubun kepalaku, aku menangkap raut wajahnya yang seketika berubah. Aku tahu pasti ini situasi yang berbahaya.

"Lari, Jean!" Bisiknya padaku. Tanpa basa-basi lagi tanganku menarik Blake dan berlari lurus berusaha menjauh dari apa yang sebenarnya di belakang kami. Tak lama kemudian, aku mendengar suara mobil yang meledak di belakang kami secara beruntun. Karena tanpa melihat, aku sudah tahu penyebab mobil meledak itu pasti mesin pembunuh itu. Blake berlari berusaha menyamakan langkah kakiku dengannya. Aku berteriak dan badanku hampir oleng ke arah Blake saat salah satu mobil yang terbakar seketika terlempar ke sampingku dan menimpa mobil lainnya. Kudengar mesin itu melayang mendekat. Aku berusaha menguatkan kedua kakiku walau sebenarnya kedua kakiku sudah terasa letih.

State Of TetraxonsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora