Bagian 22. Defense

465 53 8
                                    

DO NOT ALLOWED TO COPY!!!

State of Tetraxons
Bagian 22. Defense

"Hmm... mengumpulkan amunisi?" Ucap Blake padaku seolah dia meminta saran. Aku mengerutkan kening.

"Jangan bertanya padaku! Kau yang memiliki rencana, jadi aku hanya menunggu komando darimu," ucapku.

Kini giliran dia mengerutkan kening, "jangan begitu, Foxter! Kita lolos bersama sampai sekarang. Jadi aku juga memerlukan saranmu atau taktikmu,".

"Baiklah! Selanjutnya, mengumpulkan amunisi."

Sebelum menjalankan misi selanjutnya, Blake menyampaikan rencananya untuk mengumpulkan amunisi dengan cara yang sangat ekstrem. Taktiknya yaitu berlari. Berlari melawan waktu adalah bagian dari rencananya. Berhenti jika perlu. Sementara rencanaku ialah manipulasi dan mengendap-endap. Walau awalnya, Blake harus bertanya dulu apa maksudnya dan bagaimana.

Manipulasi. Yang kuketahui selama hampir tujuh bulan ini dari makhluk yang menjadi lawan kami ialah mereka sangat peka terhadap suara. Entah berapa frekuensi yang hanya bisa dia dengar. Dan rencanaku adalah jika dari jarak 4 sampai 6 meter terdapat musuh, maka aku akan memanipulasi suara dengan berbagai cara dari tempat yang dikira-kira jauh dari tempatku berada dengan melemparkan sesuatu ke arah objek seperti mobil yang sudah usang.

"Bagaimana?" Tanyaku padanya.

"Tapi, selama hampir tujuh bulan ini, apakah kau yakin kalau lawan kita ini hanya dapat mendeteksi suara? Bagaimana kalau mereka memang mengetahui keberadaan kita dengan jelas? Menurutku, Hunter tidak seperti itu, dia membunuh apa yang dia rasa itu sebagai ancaman baginya," Tanyanya.

Benar juga!

Aku memutar kembali kejadian demi kejadian selama hampir tujuh bulan ini. Mengira-ngira apakah memang lawan hanya dapat mendeteksi suara.

"Setahuku, mereka memang seperti itu. Namun, jika terdapat Hunter atau bahkan para makhluk Tetrax yang tidak bisa kita hadapi sekaligus, kita akan mengendap-endap seperti apa yang kukatakan sebelumnya," jawabku terdengar sangat yakin.

Blake terdiam.

"Baiklah. Tapi, akan lebih baik lagi jika taktik kita ini, kita lakukan dalam keadaan tertentu. Kau tahu sendiri, kita tidak harus selalu berlari dan tidak harus selalu mengendap-endap, kan?" Ujarnya.

Well, kini kata-katanya terdengar lebih lugas.

Aku mengangguk, "aku setuju!".

"Dan waktu yang pas agar kita keluar dari sini untuk mengumpulkan amunisi adalah tepat dua menit setelah kita setuju dengan strategi yang kita buat. Aku sudah memperhitungkan, tempat yang lebih banyak terdapat amunisi adalah di kantor polisi atau sekitarnya yang sebenarnya berada cukup jauh dari tempat ini. Nanti, aku yang akan memimpin jalan. Ingat! Aku hanya menunjukkan jalan kesana. Jika beruntung, kita juga mendapatkan bahan peledak disana atau menemukan senjata di jalanan..." jelas Blake dengan sangat detail. Sesekali, dia mengambil napas karena memang udara di dalam sini sudah mulai lembap.

Mataku sudah berbinar saat membayangkan terdapat amunisi lagi di tanganku. Apalagi jika terdapat anak panah beserta busurnya. Entah kenapa, aku rindu akan busur dan anak panah buatanku yang kini telah hilang bersama amunisi lainnya.

"Sudah lama aku tidak memegang granat tangan atau bahkan C-4," ucapku di sela-sela helaan napasnya.

"Kira-kira jika kita cepat dan tanpa kendala, untuk menempuh kesana hanya memakan waktu sekitar sepuluh sampai lima belas menit. Sesudah dari sana, kita istirahat sejenak lalu mencari makanan yang tersisa hingga bunyi gaung terdengar dari Central. Dan untuk tujuan terakhir, aku masih kurang yakin kita akan kemana lagi setelahnya. Jika kita ke Central malam ini juga untuk melakukan misi citizen, aku berpendapat bahwa kita tidak akan bisa lolos dari sana. Karena setelah kupikir lagi, setidaknya kita perlu stamina dan sekutu lebih banyak," Jelasnya lagi. Kini dia menghela napas dalam kelembapan tempat ini.

State Of TetraxonsWhere stories live. Discover now