Perjodohan

7.4K 154 37
                                    

Nae pov

"Sayang.. Bangun.. Katanya mau nemenin aku sidang"
"..."
"Aku ga akan berenti nyiumin kamu sampai kamu bangun"
"Baiklah.. Aku bangun, Naenae Suthatta. Minggir, aku mau ke kamar mandi"
"Siap, nyonya Dearr Darin"

Perkenalkan, namaku Naenae Suthatta. Aku baru saja membangunkan kesayanganku melalui jurus andalanku, menciuminya. Hari ini adalah sidang kelulusanku. Ia berjanji akan menemaniku sidang. Ya meski cuma nunggu di luar sih.

Darin pov

Perkenalkan, namaku Dearr Darin. Sebenarnya aku bisa bangun dengan mudah, namun entah mengapa kesayanganku selalu punya cara lain untuk membangunkanku. Ia akan menciumi pucuk kepala, kening, kedua kelopak mata, hidung, pipi dan daguku, tiap inchi, tanpa ada yang terlewat. Hari ini dia akan sidang jam 3 pm dan dia udah ngebangunin jam 1 pm. Dia ganggu tidur siangku yang baru 26 menit. Tapi aku tak pernah merasa keganggu oleh kelakuannya.

Author pov

"Kamu yang nyetir ya, Dear" ucap Nae
"Iya, nyonya. Belajar aja yang bener"
"Hahahaha jadi nanti gimana?"
"Udah. Kamu persiapkan buat sidang aja. Nanti katanya Mario mau nemenin aku"
"Oh.. Salam ya buat pacarmu. Bantu doa buat aku"
"Tanpa kamu minta juga akan doain kamu"
Nae tersenyum manis dan mencium punggung tangan Darin.

Sesampainya di kampus.
"Sayang.. Kok udah disini?" Tanya Darin ke Mario
"Iya. Ga jadi kumpul basketnya. Jadi aku nemenin pacarku dan sahabatnya yang mau sidang aja" ucap Mario mencium kening Darin
"Makasi ya, sayang"
Mario mengangguk

"Bantuin gw bisa?" Ucap Nae setengah mengomel
"Hahaha cuma bawa gitu aja ngeluh. Rempong" ucap Darin
"Sayang.. Dibantu, jangan digituin" ucap Mario menengahi
Tanpa pikir panjang, mereka membantu Nae menuju ruang sidangnya.

"Jadi lo sidang?" Tanya New ke Nae yang baru selesai sidang
"Jadi kok. Gimana sidang lo?" Tanya Nae balik
"Lancar. A. Sukses buat lo"
"Oke. Makasi ya"
New mengangguk dan meninggalkan Nae bersama DarMar di ruang sidang.

"Kami nunggu disini ya. Sukses!" Ucap Darin mencium pipi Nae
"Makasi, Dear"
Darin tersenyum dan duduk di kursi depan ruang sidang di samping Mario.

Dua jam kemudian.
Nae keluar dari ruang sidang dan sedang menyalami para dosen.
"Makasi pak, bu" ucap Nae membungkuk menyalami
"Iya, sukses buat kamu" ucap para dosen penguji

"Kamu Darin kan? Gimana sekarang?" Tanya salah satu dosen
"Iya, pak. Saya Darin. Bapak masih ingat saja. Saya bekerja di salah satu perusahaan swasta, pak" jawab Darin sopan
Dosen tersebut mengangguk
"Jelas ingat dong. Kan kamu mahasiswa kampus berprestasi. Sukses ya buat kamu" ucap dosen tersebut menepuk bahu Darin
"Iya, pak. Terima kasih, pak" ucap Darin membungkuk dan menyalami para dosen.

Para dosen berjalan meninggalkan mereka bertiga.

"Gimana, Rene, sidangmu?" Tanya Darin
"Lancar, Dear" ucap Nae yang langsung memeluk Darin
Darin mengusap rambut Nae dan mencium pelipisnya
"Yaudah, pulang yuk. Aku masih harus ke kantor" ucap Darin masih mengelus rambut Nae
"Iya. Kamu sama Mario kan? Aku mau ketemu Papah dulu" ucap Nae yang masih memeluk pinggang Darin
"Iya. Sama Mario. Dia ga balik ke kantor lagi. Mau langsung pulang. Ya kan, sayang?"
"Iya, sayang. Sukses ya, Nae. Salam buat Papah dari kami" ucap Mario merangkul pundak Darin
Nae mengangguk, "iya. Nanti aku salamin. Makasi ya"
Mereka mengangguk.

Selama di perjalanan menuju parkiran, tangan Nae tidak melepas rangkulannya dari pinggang Darin.
"Dear.. Aku sayang kamu" ucap Nae mencium pipi Darin saat mereka sudah sampai di parkiran
"Aku juga sayang kamu, Rene" ucap Darin mencium pelipis kiri Nae
Nae tersenyum.
Mereka menaiki mobil masing-masing dan pergi berlawanan arah.

The ChoiceWhere stories live. Discover now