Pengakuan

1.8K 74 60
                                    

Semenjak kejadian itu, BatzNae lebih terlihat mesra. Ralat. Lebih tepatnya Batz lebih senang menggoda Nae karena hal tersebut membuat Batz sangat senang dan setelahnya Batz akan memberikan kejutan sebagai permintaan maaf yang tentu saja membuat wajah Nae merona dan salah tingkah.

Seperti malam ini.

Dari siang, Batz sudah memberi tahu Nae bahwa akan mengajaknya makan malam di resto. Batz meminta Nae sudah bersiap ketika pukul 5 pm.

Pukul 5 pm.
Nae sudah bersiap dan dandan dengan cantik.

30 menit kemudian.
Batz membuka pintu dan langsung menarik tangan Nae -dengan pelan- , mengunci pintu dan mengajaknya ke mobil.

Nae sudah sangat cemberut.
"Macet" Batz menjalankan mobilnya dan memberikan alasan tanpa meminta maaf terlebih dahulu.

Sesampainya di parkiran resto, Batz membuka mobilnya dan berjalan masuk ke dalam resto. Saat akan sampai pintu, Batz tidak melihat Nae di belakangnya. Batz menelpon Nae.

"Cepatlah. Aku lapar. Apa kamu mau makanannya di bungkus aja? Tunggu ya. Aku mau makan disini soalnya" Batz langsung menutup telponnya tanpa menunggu jawaban Nae.

Dengan malas, Nae membuka pintu mobil dan berjalan masuk ke resto. Tak lama, Batz mengunci mobilnya.

Nae menghela napas kasar mengingat kelakuan Batz.
"Ga berubah. Udah hampir sebulan dari kejadian itu, tetep aja ngeselin dan selalu seenaknya" gerutu Nae sambil berjalan malas.

Lalu Nae duduk menghampiri Batz.
"Mau pesan apa?" Tawar Batz yang sedang melihat buku menu.
"Ikut kamu aja" jawab Nae cuek.
"Aku mau mesan kepiting. Kamu mau sama?" Goda Batz tanpa menatap Nae namun ia sedang tersenyum di balik buku menu.

"Eh.. Eh.. Gak. Gak jadi. Aku pesen ini aja" ucap Nae menunjuk menu yang ia pilih.
"Oke. Dua ya mb" jawab Batz tanpa melihat pilihan Nae.

"Eh.. Katanya mau mesen kepiting?" Tanya Nae bingung dan dijawab seringaian oleh Batz.
"Nyebelin" kesal Nae yang dibalas senyuman oleh Batz.

Usai pesanan mereka dihidangkan, Batz terus tersenyum melihat Nae yang terus cemberut.

"Jangan ditekuk terus. Bedaknya luntur" Batz terus mencandai Nae namun tetap tidak digubris oleh Nae.

"Makan aja. Jangan berisik" akhirnya Nae berucap dan langsung membuat Batz melakukan gerakan seolah menutup mulutnya.

Kelakuan Batz tersebut membuat Nae menahan senyum yang dapat dilihat oleh Batz. Batz tersenyum melihat senyum Nae yang malu-malu.

"Nae.. Lihat kesana.." Batz menunjuk ke arah pintu sebelah kanan dan Nae mengikuti arah tangan Batz.

Kosong.

"Ma..." Ucapan Nae terhenti dan berubah menjadi pukulan ringan oleh Nae ke lengan Batz.

Batz menaruh telunjuknya di samping pipi kiri dengan posisi menunjuk, saat Nae berbalik menghadap Batz, telunjuk Batz langsung mengenai pipi Nae. Tidak sampai disitu, sebelumnya, telunjuk Batz sudah ia beri es krim yang mereka pesan.

"Bisa ga sih ga ngeselin sehari aja?" Nae menggerutu dengan tetap memukuli lengan Batz.

"Hahaha ampun Nae.. Ampun.. Hahaha" Batz meminta ampun sambil tertawa.

Nae menyudahi pukulannya dan kembali cemberut. Ia mengambil tisu dan hp nya untuk membersihkan pipinya.

"Ga bisa. Soalnya ada kesenangan tersendiri sangat mengusilimu sih. Hahaha" Batz masih tertawa sambil memakan es krimnya.

"Nyebelin" kesal Nae sambil terus membersihkan wajahnya.

Batz mencium pipi Nae yang tadi telah terkena es krim dan berbisik, "aku ke toilet dulu" lalu ia beranjak pergi.

Nae yang mendapat kecupan tersebut langsung merasakan panas di wajahnya, terlebih lagi saat ia mendapati banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya dari tadi.

Nae hanya tersenyum membalas tatapan mereka lalu menunduk salah tingkah.

Tak lama kemudian, terdengar alunan musik dari arah panggung. Bukan hal yang baru apabila ada live music di resto ini.

"Lagu ini aku persembahkan khusus untuk istriku, Naenae Suthatta"

Nae yang mendengar suara itu langsung berbalik badan karena ia sangat mengenal suara tersebut. Dan ia semakin yakin saat namanya disebut. Siapa lagi kalau bukan Batz.

Batz tersenyum menatap Nae yang wajahnya sudah semakin memerah.

Batz mulai memetik gitar yang sudah dipangkunya. Terdengar intro akustik sebelum masuk ke dalam lirik lagu nya.

"Well you've done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks and now I'm trying to get back

Before the cool done run out I'll be giving it my bestest
Nothing's going to stop me but divine intervention
I reckon it's again my turn to win some or learn some

I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours

Well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find love love love love

Listen to the music of the moment people dance and sing, we're just one big family
It's our God-forsaken right to be loved loved loved loved loved

So I won't hesitate no more, no more
It cannot wait I'm sure
There's no need to complicate
Our time is short
This is our fate, I'm yours

Do you want to, come on, scootch over closer dear
And I will nibble your ear
I've been spending way too long checking my tongue in the mirror
And bending over backwards just to try to see it clearer
But my breath fogged up the glass
And so I drew a new face and I laughed
I guess what I'll be saying is there ain't no better reason
To rid yourself of vanities and just go with the seasons
It's what we aim to do
Our name is our virtue

But I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours
Well open up your mind and see like me
Open up your plans and damn you're free
Look into your heart and you'll find that the sky is yours
so please don't, please don't, please don't
There's no need to complicate'cause our time is short
This oh, this oh, this is our fate, I'm yours"
(I'm Yours-Jason Miraz)

Usai menyanyikan lagu tersebut, Batz tersenyum dan mendapatkan tepuk tangan dari seluruh penjuru resto.

Nae menangis mendengar lagu yang dinyayikan oleh Batz khusus untuknya.

Batz tersenyum melihat respon Nae. Batz turun dan berjalan perlahan ke arah Nae, semua mata menatap ke arah mereka berdua.

Batz menangkup pipi Nae, ia mencium kening Nae lama, turun ke kedua mata Nae yang sedang menutup karena kecupan Batz di keningnya lalu menghapus air mata Nae dengan kedua ibu jarinya.

Nae membuka matanya. Tepuk tangan menggema di seluruh resto, lalu Batz mencium kilas bibir Nae.
"Aku mencintaimu" ucap Batz lalu memeluk Nae.

Sontak saja tepuk tangan makin meriah karena sikap manis Batz yang baru saja terjadi. Nae tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ia memeluk Batz semakin erat. Ia sangat terharu dan bahagia.

"Kamu selalu berhasil membuatku jatuh cinta berkali-kali" batin Nae.

Nae melepas pelukannya dan menghapus air matanya. Batz tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang ada di resti tersebut kemudian menggandeng tangan Nae untuk keluar dari resto.

Malam ini menjadi saksi pengakuan cinta Batz untuk Nae, dihadapan banyak orang.

"Pie, dia telah berhasil. Benar katamu, aku bahagia. Terima kasih, sayang" batin Batz.

Sampai menuju rumah, genggaman Batz tidak terlepas dari tangan Nae bahkan sesekali Batz menciumi tangan Nae.

Dan senyum bahagia jelas terpancar dari wajah keduanya.

The ChoiceWhere stories live. Discover now