Terlalu Mesra, Sahabat

2.4K 90 14
                                    

Pukul 8 am.
-pie, aku hari ini ada 4 meeting. Lelah. Butuh kamu. Lunch bareng ya, aku jemput-
*pie*
"Kenapa, sayang?"
"Iya, cake. Aku tunggu. Aku kerja dulu ya. Ga megang hp lagi"
"Oke. Semangat, sayang"
"Iya, kamu juga"
Sambungan diputuskan

-bisa ketemu? Ada omongan dari Papah- Nae
-oke. Ketemu di cafe *** jam makan siang- Batz
-sip-

Usai meeting jam 11.
Batz mengendarai mobilnya menuju tempat kerja Aom. Sesampainya disana, Batz masuk dan memperhatikan sekitar.
"Hai, Jason"
"Hai, Batz. Gimana kabar?"
"Baik. Kok gw jarang liat lo?"
"Ada kerjaan diluar. Baru semalem balik. Gimana kerjaan lo?"
"Oh.. Ya seperti biasa. Ngerobot"
"Hahaha nunggu istri lo?"
Batz mengangguk
"Mana dia?"
"Lagi di dapur. Gw panggilin ya"
"Hai, sayang. Udah lama?" Ucap Aom mendekati Batz dan mencium pipinya
"Baru sampe kok" jawab Batz tersenyum manis
"Kuat bener radar istri lo ini ya"
"Iya dooong. Gw cabut dulu ya. Ada yang butuh tenaga, harinya berat" ucap Aom melirik Batz. Batz yang dilirik hanya membalas dengan senyuman.
"Hahahaha kawin lagi kalian itu" ucap Jason
"Udah dong. Lo tuh yang butuh" ucap Aom asal
"Hahahaha gilak kalian!"
"Pie.."
"Yayaya.. Gw cabut. Bilang seperti biasa ke boss"
"Lo taulah, dia ga akan ganggu lo selama lo sama istri lo"
"Hahahaha mau nitip ga lo?"
"Beneran boleh?"
"Apaan?"
"Buat ponakan ya untuk gw"
"Sarap!"
"Hahahaha dah sana"
Aom mengangguk
"Cabut ya" ucap Batz
Jason mengangguk

Di mobil.
"Tadi darimana?"
"Dapur. Kenapa? Cepet ya aku tau kamu dateng?"
Batz mengangguk
"Kan kata Jason tadi, radar istrimu ini kuat"
"Hahahaha tapi beneran, kok bisa gitu, hampir tiap aku kesana kamu tau tanpa aku ngabarin. Tadi yang paling cepat"
"Aku sayang kamu" ucap Aom mencium pipi Batz
Batz tersenyum dan mengusap rambut Aom

Di cafe.
-aku udah di cafe- Nae
"Sayang, kita makan sama Nae?" Tanya Aom
"Oh iya. Tadinya cuma sama kamu. Eh abis meeting dia chat. Kamu baca aja"  ucap Batz fokus menyetir
"Pasti pernikahan kalian"
"Pie.."
"Fokuslah"
Batz menggenggam tangan Aom dan menaruhnya di atas pahanya.

Sesampainya di cafe
"Hai, Nae. Maaf lama"
"Iya. Gpp"
"Nae.. Kenalkan, ini Aom. Aom, ini Nae"
"Aom.."
"Nae.."

Aom duduk di depan Nae dan bersampingan dengan Batz.
"Kita makan dulu ya" ucap Batz
AomNae mengangguk. Batz memanggil waitress.
"Permisi, nona"
"Ya.. Aku pesan dua tenderloin steak saus jamur barbeque sama dua jus sirsak" ucap Aom
"Aku..." Ucap Batz
"Gak!" Ucap Aom tegas menatap Batz
Batz diam dan memainkan hp nya
"Kamu pesan apa, Nae?" Tanya Aom
"Aku nasi ayam rica-rica sama jus jeruk"
Aom mengangguk.
"Ini aja, nona?" Tanya pramusaji
"Steaknya yang satu ekstra jamur ya"
"Baik, nona"

"Ada apa?" Tanya Batz datar
"Katanya makan dulu?" Ucap Aom menatap Batz
Batz diam
"Jadi, kamu calonnya Batz?" Tanya Aom
"Iya. Perjodohan"
Aom mengangguk
"Aku sahabatnya Batz"
Batz menghela napas berat. Aom menggenggam tangan Batz. Batz membalasnya.
"Oh.. Kalian darimana?"
"Aku kerja, dia tadi ngejemput ngajak makan siang bareng"
"Hem.. Aku ganggu dong?"
"Iya" jawab Batz ketus
"Cake..."
Batz diam
"Ga kok. Kan cuma makan siang aja"
Batz menatap Aom kesal, Aom tersenyum, Batz kembali menghela napas.
Nae diam memperhatikan sikap mereka.
"Kamu kerja dimana?" Tanya Aom lembut
"Di perusahaan Papahku. Perjodohan ini kan biar kerjasama terjaga dan makin naik perusahaannya" ucap Nae menjelaskan
Aom mengangguk. Batz melepas genggaman mereka, tangan Batz memeluk sempurna tubuh Aom dengan kepalanya bersandar di pundak Aom. Aok mengelus kepala Batz dari samping.
"Dia sakit?" Tanya Nae
"Ga. Cuma bosen. Kelamaan"
Nae mengangguk

"Permisi.." Ucap Pramusaji menghidangkan makanan
"Cake.."
Batz menegakkan duduknya setelah sebelumnya mencium pundak Aom. Aom menatap Batz.
"Biarin!" Kesal Batz
Aom menggeleng gemas

"Yuk dimakan, Nae" ucap Aom
Nae mengangguk
Saat ini, Aom sedang mengiris steaknya yang ekstra jamur. Nae sudah memulai makan.
"Eh.. Tunggu. Steak mereka dituker? Aom motongin steak Batz? Manja banget nih anak. Jelas, ini bukan cuma sahabat" batin Nae
Aom yang tahu tatapan Nae hanya tersenyum.
"Aku pernah pacaran?" Tanya Aom ke Nae
"Pernah. Kamu?"
"Bukan urusanmu" jawab Batz tegas
Aom menatap Batz. Batz kembali diam.
"Sama perempuan?" Tanya Aom lagi
Nae mengangguk. Aom ikut mengangguk tanda mengerti.
"Sekarang punya pacar?"
"Gak. Makanya Papah langsung minta nikah"
"Pie.."
"Iya iya. Jangan gini ah" ucap Aom membersihkan ujung bibir Batz dengan tisu
Batz diam mengangguk

The ChoiceWhere stories live. Discover now