Harapan Kita

3K 127 25
                                    

Keesokan harinya.
"Halo, Rene, ada apa?" tanya Darin via telpon
"Aku kangen kamu" jawab Nae
"Iya. Aku juga kangen kamu. Baru bangun?"
"Iya. Aku jemput ya. Kamu udah sarapan?"
"Udah. Nanti aku bawain buat kamu. Mandi dulu ya kamunya"
"Iya, sayang. Love you"
"Love you too"

Usai menelpon Darin, Nae bergegas mandi. Satu jam kemudian, Nae sudah rapih dan siap berangkat ke kantor. Nae menuruni tangga dan mencium pipi Papah yang sudah duduk di meja makan.
"Gimana semalam?" tanya Papah
"Hari ini kamu ketemu lagi. Tunggu aja ya Pah kabar selanjutnya"
"Oke. Kamu ga sarapan dulu?" tanya Papah yang melihat Nae sudah ingin pergi
"Biasaaa di bawain pacar" ucap Nae santai
"Hahahaha pacar orang itu"
"Biarin 😜 aku pergi" ucap Nae melambaikan tangannya dan menaiki mobil yang sudah siap berangkat

Di rumah Darin
"Udah lama, Dear?" tanya Nae
"Belum kok"
Nae mengangguk

Di dalam mobil.
"Aku dijodohin" ucap Nae
"Udah waktunya?" tanya Darin menggenggam tangan Nae
Nae mengangguk
"Siapa namanya?"
"Phichyaphakh Batz"
"Gimana anaknya?"
"Ngeselin"
"Udah ketemu?"
"Udah, semalem, makan sama nonton"
"Kalian kencan?" tanya Darin melepas genggamannya
"Iya. Maafkan aku baru memberitahumu. Aku menyayangimu" ucap Nae meraih tangan Darin, menggenggamnya dan menciuminya
"Belum juga jadi, kamu sudah melupakanku"
"Tidak akan, sayang. Maafkan aku. Sarapanku mana? Suapin" ucap Nae manja
Darin tidak bisa marah lama-lama dengan Nae. Selalu ada saja tingkah Nae yang membuatnya luluh.
Darin mengambil kotak nasinya dan dengan telaten menyuapi Nae yang sedang menyetir.
Makanan Nae habis saat mereka sampai di kantor. Ya, Darin bekerja di perusahaan milik Nae menjadi asisten pribadi Nae.

Hari ini Nae melakukan 3x meeting. Ia sangat sibuk. Nae tidak membuka hpnya. Pukul 3 pm, Nae baru membuka hp nya.
-jadi?- Batz
"Astagaaaa pasti jutek deh nih" ucap Nae
*tuuuuut*
"Halo.." ucap seorang di seberang sana dengan nada datar
"Ya, halo, Batz. Maafkan aku. Aku hari ini ada 3x meeting. Banyak kerjaan juga. Iya hari ini kita jadi. Nanti aku jemput ya" ucap Nae menjelaskan
"Basi!"
Sambungan diputuskan oleh Batz.
Nae kaget dengan respon Batz. Ia diam mematung dengan masih memegang hp di telinganya.
"Rene, kamu kenapa?" tanya Darin yang sedang ke ruangan Nae memberikan berkas
"A-aku.. Itu. Aku harus pergi. Kita masih ada kerjaan?" tanya Nae
"Ga ada sih. Kamu bisa pergi. Tapi ada apa?"
"Nanti aku ceritakan. Aku pergi dulu ya" ucap Nae mencium pipi Darin

Sesampainya di kantor Batz.
Di recepsionist.
"Permisi, mb. Ada yang bisa saya bantu?" ucap recepsionist itu sopan
"Iya. Saya ingin bertemu Batz"
"Apakah mb sudah ada janji dengan Miss Batz?"
"Dimana ruangannya?"
"Maaf, mb. Tapi saya harus mengkonfirmasi terlebih dahulu. Mb nya dengan siapa?"
Nae mengacuhkan pertanyaan tersebut.

Nae menelpon Batz
"Ada apa?" jawab Batz ketus
"Aku di bawah. Ditahan"
"Berikan padanya"
"Nih, dari boss mu" ucap Nae memberikan hp nya.
"Baik, Miss. Maafkan saya" ucap recepsionist itu mengantarkan Nae ke seseorang bernama Air
"Maafkan saya, mb. Eh, miss. Selanjutnya, miss akan diantar oleh Air ke ruangan Miss Batz"
Nae mengangguk

Sesampainya di ruangan Batz.
"Terima kasih, Air" ucap Batz
"Iya. Sama-sama, Miss"
"Ada apa?" tanya Batz ketus dan masih duduk di kursinya
"Kamu kenapa? Aku kan udah minta maaf. Aku ga megang hp. Aku baru baca chat kamu"
"Kamu udah pulang?"
"Udah ga ada kerjaan. 30 menit lagi jadwal kantorku pulang. Kenapa pertanyaanku ga di jawab?"
"Jadi mau pergi kapan?"
Nae mendekat ke arah Batz dan duduk di meja pas di depan Batz
"Apakah kamu selalu begini?" tanya Nae mendekatkan wajahnya
"Berisik! Kapan mau pergi?" ucap Batz menjauhkan wajah Nae dengan tangannya
"Aih.. Kamu ini selalu seenaknya sendiri. Tapi pegawaimu langsung memanggilku miss, awalnya dia manggil mb. Kamu ngomong apa?"
"Kamu pacarku"
"Hah??"
"Keluar, aku mau ganti baju"
"Ga. Kamu kok ngomong seenaknya"
"Terserah" ucap Batz membuka kemejanya.
Saat ini Batz hanya menggunakan tanktop putih dan bra berwarna transparan, lalu Batz mengambil kemeja hitam yang hanya dikancing di tiga kancing bawah. Namun Batz tidak mengganti roknya, kacamatanya ia taruh di atas kepala.
"Awas naksir" ucap Batz saat berbalik badan
"Kamu beneran seenaknya deh"
"Ini ruanganku. Kebebasanku"
"Yayaya.. Tunggu" ucap Nae menahan lengan Batz yang akan membuka pintu ruangannya
Batz berbalik menatap Nae
"Too sexy" ucap Nae dan mengancingkan kemeja Batz dan hanya menyisakan satu kancing atas
Batz diam mematung.
"Ayo pergi" ucap Nae membuka pintu
Batz mengikuti Nae dan berjalan disampingnya

The ChoiceWhere stories live. Discover now