Salting-Sensual

1.7K 61 24
                                    

Di dalam mobil Darin.
"Yang, aku mau ketemu sama Mario. Kamu mau kemana?" tanya Darin yang masih menggenggam tangan Nae
"Aku mau ke toko buku. Bisa anter kesana?" tanya Nae yang enggan ke rumah Batz karena hatinya masih sesak. Darin menganggukkan kepalanya dan mencium pelipis Nae.

Di dalam mobil Batz.
"Mau kemana, Pie?" tanya Batz mencium pucuk kepala Aom yang sedang bersandar di bahunya.
"Ke tempat kerjaku aja yuk" ajak Aom
"Loh? Ngapain? Kan kamu libur" tanya Batz melirik Aom sekilas
"Aku kangen kesana, udah seminggu, kamu jadi pelanggan istimewaku. Sebentar aja. Nanti kita kencan. Gimana?" rayu Aom
Batz hanya mengangguk lalu mencium tangan Aom yang sedang ia genggam.

Sesampainya di toko buku.
"Aku tinggal ya. Nanti kalo aku ga lama, aku jemput kamu" ucap Darin mencium kenung Nae
"Ga usah. Nanti aku pulang sendiri aja. Sampaikan salamku untuk Mario ya" ucap Nae
Darin mengangguk dan menjalankan mobilnya setelah Nae masuk ke toko buku.

Di dalam toko buku.
"Sudah lama?" tanya Nae yang langsung berdiri di antara jajaran novel
"Baru sampai. Diantar Darin?" tanya Ninew yang menatap Nae dari samping
Nae menganggukan kepalanya.
Selama 10 menit mereka sibuk dengan buku bacaan masing-masing lalu Nae menoleh ke arah Ninew yang sedang menatap kearahnya.
"Ada apa? Mengapa menatapku seperti itu?" tanya Nae dengan wajah memerah malu
"Aku kangen kamu" ucap Ninew menatap dalam mata Nae
Nae salting dan wajahnya tambah bersemu merah.

Saat Nae dan Ninew sedang saling menatap, Nae merasakan tangannya digenggam oleh seseorang. Nae menoleh dan mendapati Darin sedang adu tatap dengan Ninew. Nae menatap Ninew yang menatap datar ke arah Darin.
"Apalagi ini" batin Nae

"Kamu ga jadi pergi sama Mario?" tanya Nae mengelus punggung tangan Darin
"Gak. Mario ada urusan mendadak" ucap Darin yang sibuk mencari buku untuk dia baca.

Ninew menatap malas ke arah tangan NarDarin yang sedang saling menggenggam. Nae yang melihat Ninew seperti itu mengikuti arah pandang Ninew. Nae berusaha melepasnya namun Darin makin mempererat genggamannya meski Darin sedang sibuk membaca novel pilihannya. Nae menghela napas dan menatap sayu ke arah Ninew. Ninew membuang tatapannya ke arah buku bacaannya.

Ninew mendekat ke arah Nae.
"Bukumu tentang apa?" tanya Ninew
"Ah.. Ini.. Aku gatau. Hehehe" ucap Nae salting
"Hahaha kamu lucu deh. Masa gatau apa yang dibaca" ucap Nae mengacak pelan rambut Nae
Nae yang senang diperlakukan sangat manis oleh Ninew makin salting dibuatnya. Darin yang melihat Nae salting makin mengeratkan genggamannya.

Cukup lama mereka di toko buku. Ninew yang terus memperlakukan Nae dengan manis menurut Nae membuat Nae sering salting sementara Darin terus menggenggam tangan Nae meski dia asik membaca buku.

"Kita makan siang bareng gimana?" ajak Ninew ke Nae
"Boleh. Gimana Darin?" tanya Nae menatap Darin. Darin hanya mengangguk tanpa sepatah katapun.
"Yaudah. Kita pergi sekarang yuk" ucap Ninew yang terus menatap Nae. Nae mengangguk dan menatap Darin. Darin menutup bukunya dan berjalan di samping Nae dengan tetap menggenggam tangan Nae.

"Kita ketemuan aja ya, aku cari ojek dulu" ucap Ninew saat mereka sudah di depan toko buku.
"Ga usah, kita bareng aja naek mobil Darin. Gimana, yang?" tanya Nae ke Darin yang sedang menatap jalan. Lagi, Darin hanya mengangguk. Nae tersenyum dan menatap Ninew yang tersenyum manis ke arahnya.

Selama di perjalanan, Nae sering menatap spion tengah untuk sekedar melirik Ninew yang duduk di belakang yang ternyata juga sedang menatap Nae. Nae kembali terlihat salting dan wajahnya memerah mendapatkan senyum dari Ninew. Nae persis anak ABG yang sedang jatuh cinta, malu-malu dan salting ketika saling beradu pandang. Darin yang melihatnya makin geram. Genggaman tangan Darin tidak pernah lepas dari Nae.

Sesampainya di resto.
"Maafkan aku ya ga bisa traktir kamu" ucap Ninew setelah mereka memesan makan
"Gpp. Aku ngerti kamu kok" ucap Nae menunduk tak kuasa menatap mata Ninew yang menurutnya dapat membuatnya salting

The ChoiceDove le storie prendono vita. Scoprilo ora