No More Galau

1.4K 54 9
                                    

Malam hari, di rumah Batz.
"Hai, Nae" sapa Batz baru masuk pintu rumahnya.
"Hai, Batz.. Aom.. Darin.. Ninew.. Eh, kok kalian bisa barengan? Kok ada Ninew?" tanya Nae langsung  menegakkan duduknya.

"Ada yang mau dijelaskan" ucap Aom dan langsung duduk di samping Nae melepas rangkulan Batz di pinggangnya. Nae menatap Aom penuh tanda tanya.
Saat ini, semua sudah duduk di ruang tengah.

"Ada apa?" tanya Nae menatap mereka semua.
"Aku mau minta maaf. Aku sepupunya Aom. Maafkan aku telah memanfaatkanmu" ucap Ninew menatap Nae. Nae diam, terlihat jelas wajah kagetnya.
"Memanfaatkan?" tanya Nae
"Aku tahu kamu mencintai Darin. Aku  tahu kamu kesepian. Aku datang kepadamu dan memberikan apa yang tidak kamu dapatkan dari Darin. Jujur, aku tidak punya rasa lebih terhadapmu. Maafkan aku hanya memanfaatkan materimu. Maafkan aku" ucap Ninew tulus menatap Nae. Nae hanya diam, namun air matanya sudah mengalir deras di pipinya. Nae mengusapnya secara kasar namun air matanya semakin deras.

Aom menarik Nae dalam pelukannya. Nae menangis semakin kencang. Aom mengelus rambut dan punggung Nae. Nae mengeratkan pelukannya di tubuh Aom.

Nae sedikit melonggarkan pelukannya saat tangisnya telah reda. Lalu Nae menatap Darin namun tidak melepaskan pelukannya pada Aom. Aom menggenggam tangan Batz dan Batz mencium punggung tangan Aom lalu berbisik.
"Aku mengerti" ucap Batz yang dibalas senyuman oleh Aom.

"Maafkan aku, Nae. Aku sangat menyayangimu. Sangat. Tapi ternyata itu hanya sebatas sahabat. Maafkan aku. Tapi aku tidak bisa denganmu. Keposesifanku ternyata karena aku gamau kamu sakit hati oleh orang lain. Aku terlalu menyayangimu, sahabatku. Awalnya aku takut perhatianmu terbagi untukku. Tapi ternyata aku salah. Itu cuma sayang sebatas sahabat bukan cinta. Maafkan aku. Aku tetap dan akan selalu menyayangimu tapi aku ga bisa memberi harapan lagi padamu. Aku ga bisa bersamamu untuk cinta. Tapi kita akan selalu saling menyayangi sebagai sahabat. Maafkan aku" ucap Darin menatap mata Nae tulus. Nae menghela napas dan kembali menangis di leher Aom. Aom dengan lembut memberi kekuatan melalui pelukannya. Tangis Nae makin kencang. Ia makin erat memeluk Aom.

DarinNinew juga ikut menangis namun mereka dengan cepat menghapusnya.

15 menit kemudian, tangis Nae mereda.
"Ada apa?" tanya Nae dengan suara serak habis menangis.
"Aku tadi menemui Aom di tempat kerjanya. Lalu Batz dan Ninew datang. Batz menjelaskan semuanya. Kami sangat menyesal. Itulah mengapa sekarang kita semua disini" ucap Darin menjelaskan. Nae menatap bingung ke arah Batz. Batz hanya diam.

"Batz menjelaskan apa?" tanya Nae.
Darin menjelaskan semuanya, apa yang terjadi dengan mereka tadi siang di tempat kerja Aom. Apa yang telah dia lakukan ke Aom. Apa yang telah Ninew, Batz lakukan. Dan apa yang telah Aom lakukan.

Nae menutup mulutnya tidak percaya. Air mata Nae mengalir makin deras. Napasnya tercekat mendengar semua penuturan Darin. Nae terus menggeleng mendengar pengakuan mereka di belakangnya.

Usai Darin bercerita, Nae memeluk erat Aom. Sangat erat. Mulutnya tidak berhenti mengucap maaf.
"Maafkan aku. Kumohon maafkan aku, Aom. Maafkan aku. Maaf. Maaf karena aku kamu harus seperti itu. Maafkan aku" ucap Nae berulang di pelukan Aom.

"Sudah yaa. Aku sudah memaafkanmu. Bukan masalah besar" ucap Aom menenangkan Nae dengan mengelus punggung Nae.

Nae memundurkan wajahnya.
"Bukan masalah besar apanya? Nyawamu taruhannya karena sikap bodoh Darin. Itu karena aku dan kamu bilang bukan masalah besar? Kalau aku jadi Batz, aku setuju akan membunuh mereka" ucap Nae marah menatap Aom.
"Hahaha apasih? Ya udah, itukan masa lalu. Aku sudah menganggapmu sebagai adikku. Melindungimu bukanlah masalah besar. Toh sekarang aku baik-baik saja kan bersama kalian" ucap Aom menenangkan.

"Kamu beneran bidadari ya? Aku ga ngerti hatimu terbuat dari apa. Sungguh, maafkan aku. Aku menyayangimu" ucap Nae kembali memeluk Aom
"Iya. Aku juga menyayangimu. Sekarang udah selesai ya. Mereka melepaskanmu. Saatnya hatimu memilih seseorang yang akan membuatmu bahagia" ucap Aom mencium pelipis Nae.

Nae memundurkan wajahnya.
"Kamu gamau melepas Batz? Aku siap kok gantiin posisi Batz di hatimu" ucap Nae tersenyum manis.
"Kamu nyari mati, huh?" tanya Batz langsung menatap Nae tajam
"Wooohh.. Serem banget kamu. Lepasin Aom sih, aku mau sama dia" ucap Nae
"Papahku aja aku tentang apalagi kamu" ucap Batz dingin

"Hahahaha sudah.. Sudah.. Cake, jangan cemburu seperti itu. Aku milikmu. Dan Nae, maafkan aku. Hatiku hanya memilih Batz. Aku ga bisa sama kamu" ucap Aom membungkam semuanya.
Semuanya langsung diam dan menatap Aom.
"Eh? Kenapa sih? Ada yang salah?" tanya Aom bingung mendapat tatapan dari semuanya.

"Aku mencintaimu, Pie" ucap Batz masih menatap Aom
"Aku menyayangimu" ucap Nae juga tetap menatap Aom
"Dan sekarang aku mengagumimu" ucap Darin ikut menatap Batz
"Kamu beneran bidadari" ucap Ninew

"Ngawur! Udahlah. Aku lapar" ucap Aom beranjak ke dapur.
Mereka semua bengong dengan sikap Aom barusan. Baru tadi ucapannya sangat manis, secara cepat ia merusak suasana romantis hanya karena lapar.
"Bidadari mah bebaaaasss!" ucap BatzNaeDarinNinew kompak dan mendapat gelak tawa dari Aom di dapur.

Lalu Nae menyusul Aom ke dapur dan membantunya memasak.
"Aom, makasi ya" ucap Nae yang sedang menggoreng ayam
"Sama-sama. Sudah menjadi kewajiban kakak untuk  melindungi adiknya" ucap Aom

"Kami pulang dulu ya" ucap Darin dan Ninew menghampiri AomNae di dapur.
"Gak! Kita makan malam dulu. Sekarang duduk!" ucap Aom terdengar seperti memerintah. DarinNinew langsung duduk di meja makan saat itu juga.
"Kalian ngapain?" tanya Aom
"Tadi kamu nyuruh duduk" ucap Ninew menjawab dan dijawab anggukan oleh Darin
"Astagaaaa maksud ku kalian bisa duduk bersama Batz disana, nonton tv dan berbincang. Kalian baru boleh pulang kalau kita udah makan malam" ucap Aom menjelaskan yang sukses mendapat ooohh panjang dari DarinNinew.

"Hahahaha kalian lucu sekali kalo nurut gitu" ucap Nae dan mendapat tatapan tajam dari Aom yang membuatnya langsung diam.
"Hahahaha kan. Lo juga pasti langsung nurut dan diem kalo udah tatapannya" ucap Darin
Aom kembali menatap Darin dan Darin langsung diam dan menarik Ninew mendekati Batz di ruang tengah. Nae tersenyum melihat kelakuan Darin.
"Masak aja. Ga usah senyum-senyum" ucap Aom yang dibalas anggukan oleh Nae.

Aom tersenyum dan mengacak rambut Nae yang membuat Nae tersenyum.

"Gileee ya aura Aom. Baru ini gw sadar banget gimana auranya. Bikin bungkam" ucap Darin yang sudah duduk disamping Aom
"Jangankan lo, Mamah gw aja ngakuin itu" ucap Batz
"Dia akrab sama nyokap lo?" tanya Darin dan dijawab anggukan oleh Batz.
"Jangankan Mamahnya, keluarga besar Batz juga akrab sama Aom" ucap Ninew.
"Pantes menantu kesayangan" ucap Darin dan mereka semua tersenyum.

Lalu mereka makan malam bersama dan DarinNinew pamit pulang.
Sejak hari itu, semua berjalan seperti biasa. Ninew menjadi sahabat mereka semua. Mereka sering jalan bersama. Tidak ada lagi Nae yang galau antara DarinNinew. Mereka bersahabat baik. Nae mempunyai Aom dan Batz sebagai kakaknya. Dan Nae sedang dekat dengan Mean, rekan bisnisnya.

Delapan tahun kemudian.

"Pie.. Sayang.. Kamu dimana?" tanya Batz
"Dibelakang. Sama Bunda" teriak Pie

The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang