4. Hubungan Darah dan Hati

4.1K 313 30
                                    

🍀Song Fict: Carry On🍀
🍀Ost Faith at the great doctor🍀

"Keparat kau Namikaze! Ini diluar kesepakatan!" teriak Sasuke murka.

Bola mata hitam kaisar besar Uchiha itu berkilat penuh kemarahan ketika tangan busuk musuh besarnya itu berani menyentuh kulit halus dari wanita indigo yang ia cintai.

Sementara sang Kaisar besar Konoha sendiri hanya tertawa remeh.

"Akan kuambil wanita ini juga, ini kesepakatan baru-"

"Tidak! Sasuke-sensei, kumohon lakukan sesuatu.."

Saphire Naruto memandang iba pada bocah pirang yang ia yakini sebagai darah dagingnya kini memohon di kaki sang kaisar Uchiha, musuh besarnya sendiri.

"Tenanglah Boruto, aku akan membujuk ibumu.." ujar Sasuke berusaha menenangkan murid kesayangannya. Tangan besarnya dengan lembut membantu bocah 10 tahun yang sebenarnya memang masih sakit itu untuk berdiri.

"Hinata.., tidakkah kau lihat putramu..? Dia ingin kau tetap disini-"

"Saya akan tetap di sini jika putra saya juga tetap disini, Sasuke-sama.."

Onyx Sasuke membulat tak percaya mendengar penuturan Hinata. Pasalnya wanita itu tidak pernah membantahnya sebelum ini.

Cinta ibu kepada anaknya memang bisa merubah kelinci menjadi singa.

Naruto tersenyum puas mendengar Hinata yang ternyata lebih memilih untuk bersamanya dibanding Uchiha yang sangat ia benci.

"Kau dengar sendiri apa kata wanitaku ini bukan? Lagipula aku juga bersedia membayar mahal untuk wanita ini dan anaknya...."

Hinata menangis tertahan dalam hatinya. Dulunya dirinya adalah seorang putri yang disayangi dan dihormati semua orang, tapi sekarang dirinya tidak lebih dari sebuah barang yang bisa dibeli dengan mudah.

Dan yang paling membuatnya sakit adalah putranya yang masih kecil itu harus mengalami hal yang sama.

Sekilas kelereng lavendernya melirik bocah pirang itu, namun ia tidak bisa melihat ekspresi apapun. Putranya itu kini hanya berdiri mematung dengan pandangan kosong.

Terkadang saat seseorang terlalu terluka, hanya untuk menagis pun ia tidak akan sanggup.

Sasuke menggeram marah. Darahnya benar-benar mendidih mendengar perkataan busuk Naruto. Tanpa sadar tangan kanannya sudah bergerak cepat mencabut katana petir kebanggaannya yang tanpa pikir panjang juga langsung ia arahkan ke arah sang Kaisar besar Konoha.

Namun Naruto juga bukannya lengah, dengan cekatan ia mencabut katananya juga dan menangkis serangan Sasuke. Sementara tangannya yang bebas bergerak cepat membawa Hinata ke pelukannya dan melindungi wanita itu.

Semua yang ada di dalam ruangan itu diam membisu melihat pertarungan tak terduga itu. Keterkejutan yang mendominasi membuat mereka tak mampu berkata apapun.

Bukankah pertemuan ini seharusnya membahas perjanjian damai antar kedua kerajaan? Tepi kenapa malah ada pertarungan dari kedua Kaisar?

Tak ingin masalah semakin rumit dan malah memicu pertumpahan darah, Kaisar Konoha sebelumnya, Minato Namikaze yang memang dikenal sangat bijaksana segera mengambil tindakan.

Abandoned Prince StoryWhere stories live. Discover now