12. Pedang Yang Beradu

3.7K 303 168
                                    

🍀Song Fict : It's Amazing🍀
🍀By Jem🍀

Boruto menatap heran pada pria besar yang kini berdiri di hadapannya. Aneh, aneh sekali. Kenapa seorang Kaisar besar seperti dia mau buang-buang waktu dan tenaga hanya untuk melawannya?

Apa Kaisar memang ingin memberi hiburan pada rakyatnya ya? Ah, sepertinya bukan itu alasannya. Tapi apa?

'Semakin dipikirkan, sikap Kaisar Namikaze semakin terasa aneh, dia bersikap aneh sejak pertama kali bertemu denganku, Apa jangan-jangan dia sudah tahu kalau aku ini adalah mata-mata dan ingin menghabisiku sekarang? Aku harus waspada!'

Naruto tersenyum saat Boruto mulai mengangkat Katananya. Satu kaki bocah itu ia mundurkan ke belakang sebagai tumpuan, pertanda bahwa ia tengah mencoba mempertahankan diri.

Sang Kaisar sangat senang sekarang ini.

Naruto senang bisa beradu pedang dengan putranya untuk pertama kalinya. Naruto senang Boruto memperhatikan dirinya. Naruto senang bisa lebih dekat dengan putranya itu.

Kaisar Konoha itupun melepas haori miliknya agar tidak mengganggu. Ia pun mulai menyusul putranya yang sudah terlebih dahulu mengangkat katananya.

"Nak...." Boruto menoleh kesana kemari. Siapa yang sedang dipanggil sang Kaisar?

"Anda bicara padaku Yang Mulia?" ujar Boruto sambil menunjuk dirinya sendiri.

Naruto tertawa kecil karena tingkah polos putranya. Rasanya ia sangat ingin mencubit pipi Boruto yang agak gembul seperti pipi Hinata itu sampai merah. Tapi Naruto tahu, ia harus sedikit bersabar untuk itu.

Boruto menaikkan satu alisnya. Kaisar itu jadi kelihatan lebih aneh dimatanya sekarang ini. Kenapa malah tertawa? Apa yang lucu? Bukankah itu berarti dia aneh?

"Tentu aku bicara padamu nak, Aku cuma mau bilang kalau kau harus fokus. Perhatikan dan pelajari setiap gerakan dan serangan yang kulancarkan padamu, setelah itu kau pasti bisa mengalahkanku dengan mudah..., Semoga kau menang Nak.." ujar sang Kaisar dengan suara pelan, kemudian kembali tersenyum lebar padanya.

Kan Aneh! Kenapa Kaisar malah memberitahukan padanya bagaimana cara mengalahkan dirinya sendiri?

'Kenapa dia ingin aku menang..? Bukankah itu akan mempermalukan dirinya sendiri? Aneh sekali Kaisar itu...'

"Haik!, Trimakasih untuk sarannya, Yang Mulia..." Naruto tersenyum kecut mendengar jawaban putranya.

Rasanya sedih sekali setiap memikirkan Boruto yang hanya bisa memanggilnya Kaisar, Yang Mulia, atau Naruto-sama, sedangkan Sena selalu bisa memanggilnya Ayah kapanpun.

Padahal mereka semua sama-sama darah dagingnya.

Tapi sekali lagi Naruto hanya bisa bersabar dan mengingat kata-kata Hinata bahwa semua akan terungkap pada waktu yang tepat. Mereka pasti akan bahagia nantinya.

Ya! Naruto yakin sekali akan hal itu.

Kaisar kembali pada posisi bersiapnya. Pria itu kemudian memberi kode pada Konohamaru untuk memulai pertarungannya.

Abandoned Prince StoryWhere stories live. Discover now