25. Teruntuk Yang Tercinta

3.1K 202 20
                                    


Untuk istriku yang tercinta....

Hai sayang, bagaimana kabarmu? Baiklah ini pasti kedengaran sangat basa-basi karena itu aku akan langsung pada intinya saja.  Jika kau membaca ini, kemungkinan besar aku sudah mati. Karena itu tidak perlu menungguku pulang untuk makan malam, kau makan saja duluan, jangan tidur kemalaman juga nanti kau bisa sakit.

Hey..., mungkin aku jarang mengatakan ini padamu, tapi karena aku yakin ini adalah kesempatan terakhirku, aku akan mengatakannya sekarang

Aku  mencintaimu, sangat mencintaimu

Aku tahu aku selalu bilang bahwa kau wanita yang cerewet dan menyebalkan, tapi itu hanya karena aku bodoh dan tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaanku padamu. Yang sebenarnya adalah aku sangat mencintaimu, kau sangat berharga bagiku, kau adalah yang terbaik yang pernah kumiliki dalam hidupku.

Oh iya, apa aku pernah mengatakan kalau kau sangat cantik?

Baiklah aku memang payah, aku selalu membohongimu. Aku mengatakan kalau kau itu tidak menarik dan tidak seksi. Tapi tentu saja aku hanya bercanda. Kau cantik, sangat cantik. Aku menyukai semua yang ada pada dirimu. Rambut hitammu yang berkilau dan lembut, matamu yang sama gelapnya, bibir merah muda yang selalu basah, aku menyukainya. Bahkan dadamu yang rata itu, aku juga menyukainya. Eh, satu hal lagi. Kau selalu memotong pendek rambutmu, kau tetap cantik, tapi...maukah kau menjaganya tetap panjang kali ini? Untukku?

Maaf, surat ini jadi terlalu panjang. Kalau begitu aku akan berhenti mengoceh sampai disini, lagipula aku hanya ingin kau tahu pendapatku tentang dirimu yang sebenarnya, itu saja.

Kau jangan sedih, jika kau merindukanku, ingat saja hari itu, hari saat aku melamarmu. Di atas pohon Sakura, di bawah sinar bulan, kita berdua mengikat janji. Apa? Kau lupa? Dasar pikun, baiklah akan aku ingatkan.

“Mulai sekarang dan selamanya, kita akan selalu saling mencintai, bahkan jika maut memisahkan kita, kita akan tetap saling mencintai. Di kehidupan selanjutnya, kita akan terlahir kembali menjadi pasangan hidup. Entah dalam bentuk manusia atau siluman atau hewan sekalipun. Kita akan selalu saling mencintai.” Kau sudah ingat sekarang?

Itu saja yang perlu kau tahu, cintaku. Tunggu saja aku, di kehidupan berikutnya.

Bulir-bulir bening mengalir deras dari iris gelapnya. Wanita bersurai sekelam bulu gagak itu meremas surat pemberian sang suami yang ada di tangannya. Ia menangis dengan sangat keras, tidak! Ia meraung. Para dayang yang menemaninya hanya bisa menatap iba.

Nyonya muda mereka sudah menjadi janda sekarang.

“Hm? Kenapa kau menangis Putri? Apa ada yang salah?” tanya Boruto yang merasakan bahunya mulai basah karena air mata sang putri Uchiha.

Sarada mengusap pipinya. Ia tidak sadar jika ia menangis tadi. Kenapa ia menangis? Apa karena mimpi itu? Yah.., mimpi tentang surat dan janji itu lagi. Ini sudah yang kelima kalinya mimpi itu menghampirinya. Apa artinya? Apa wanita yang kehilangan suaminya itu adalah dirinya?

“Aku tidak tahu...” lirihnya.

“Hm?”

“Aku tidak tahu kenapa aku menangis, tapi...aku tadi seperti bermimpi. Mimpi buruk.” Boruto tertawa kecil mendengarkan penuturan Sarada. Sarada menatap bocah bermata biru itu bingung.

“Kau baru sebentar menyandarkan kepalamu di bahuku, dan kau sudah tertidur? Bahkan bermimpi.., ahaha..”

“Hey Boruto...”

Abandoned Prince StoryWhere stories live. Discover now