DELAPAN : Mengganggu Yura-ku? Mati

348K 24.7K 2.5K
                                    

Yura kini duduk di salah satu meja di kantin kampus dan menatap kosong ke depan, ia kemudian menatap ponselnya sekilas dan menghela napas dalam.

Aldrich sedang pergi ke toilet, sehingga Yura duduk sendirian bersama dua mangkuk ice cream yang mulai mencair, dan dua gelas air putih yang masih penuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aldrich sedang pergi ke toilet, sehingga Yura duduk sendirian bersama dua mangkuk ice cream yang mulai mencair, dan dua gelas air putih yang masih penuh.

Dengan bosan dipasangnya headset di telinga kiri dan mulai memutar lagu yang wajib diputar di playlist-nya, yakni Taeyeon SNSD - Rain. Ngomong-ngomong tentang hujan, ia malah memikirkan Aldrich. Laki-laki itu kan sangat menyukai hujan.

Dahi Yura mengernyit bingung, kenapa ia malah memikirkan laki-laki psikopat itu?

Yura mendongak saat sebuah bayangan menutupi sinar matahari ke arahnya, dan ketika ia mendongak Yura mendapati Sherly sedang berdiri menatap dirinya dengan pandangan tidak suka.

Seingatnya, Sherly adalah senior di kampusnya itu, sudah memasuki masa akhir kuliah dan tinggal melaksanakan ujian komprehensif. Yura mengenalnya bukan karena prestasi yang dicetak perempuan itu, tetapi Sherly terkenal akan hobinya yang gonta-ganti kekasih.

Yuraa refleks melepaskan headset-nya dan berdiri, lalu tersenyum sekilas.

"Namamu Yura?"

Yura menaikkan sebelah alisnya mendengar nada sinis pada pertanyaan Sherly.

"Ya." Jawaban dari Yura membuat Sherly mengangguk-angguk paham. Perempuan itu duduk tanpa diminta. Yura yang melihat kelakuan kakak kelasnya itu hanya mengembuskan napas dan duduk kembali.

"Kekasih Aldrich?" Yura merasa ragu sebelum menjawab pertanyaan Sherly. Jika ia menjawab iya maka sama saja dengan berbohong, toh Aldrich mengucapkan itu tanpa persetujuannya. Tetapi jika ia mengatakan tidak, ia takut Aldrich melakukan sesuatu yang tidak-tidak, seperti kemarin malam.

Dengan berat hati Yura mengangguk.

Sherly berdecih, melipat kedua tangannya di dada dan menatap Yura kesal.

"Kenapa kau mau menjadi pacarnya Aldrich?" Yura memiringkan kepalanya dengan lucu.

"Apa ada yang salah?"

"Jawab saja," seru Sherly sinis sambil memelototkan mata bulatnya. Yura mencari akal agar jawabannya tidak terdengar aneh.

"Dia baik." Yura mengeluh dalam hati, ini kebohongan keduanya di hari itu setelah menjawab bahwa ia adalah pacar Aldrich.

"Sudah berapa lama kalian pacaran?"

"Baru beberapa hari."

"Mengapa kalian bisa begitu dekat?!" Yura mengerutkan dahinya.

"Aldrich dan aku sama-sama mahasiswa psikologi, jadi wajar saja kami bisa dekat," bohong Yura untuk yang ketiga kalinya. Sherly terlihat mendengus sebal.

My Psychopath Boyfriend (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now