DUA BELAS : Pemotretan

319K 22.5K 1.6K
                                    

Yura meniup-niup telapak tangannya begitu keluar dari mobil karena udara dingin terasa begitu menusuk kulit, sesekali menggosoknya mencoba membuat tubuhnya menjadi hangat.

Aldrich yang melihat itu segera mengambil jaket hitamnya yang ada di dalam mobil, meletakkan benda itu ke pundak Yura dan memeluk perempuan itu dengan sikap posesif.

"Jika kau kedinginan, katakan saja. Aku akan melakukan apapun untukmu." Pelukan Aldrich semakin erat, ia mencium keningnya lembut. Yura sendiri memejamkan matanya, menikmati kehangatan yang diberikan Aldrich.

"Lebih baik kita masuk, pemotretan akan dimulai sebentar lagi." Aldrich menggenggam tangan Yura dan menuntunnya masuk ke dalam gedung.

Pemotretan hari itu bertujuan untuk mengisi rubrik majalah fashion tentang model pria yang mulai naik daun, dan Aldrich beruntung bisa terpilih. Selain karena penampilannya mencolok dengan rambut seputih salju, sikap laki-laki itu yang terkenal ramah juga membuatnya terpilih. Hitung-hitung langkah promosi yang bagus.

Yura duduk di pojok ruangan, memperhatikan Aldrich yang sedang dirias oleh make up artist.

Yura tersenyum tanpa sadar, ia harus mengakui fakta bahwa Aldrich terlihat semakin tampan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yura tersenyum tanpa sadar, ia harus mengakui fakta bahwa Aldrich terlihat semakin tampan. Gaya rambut laki-laki itu juga sangat menunjang penampilannya. Mungkin Aldrich akan terlihat lebih tampan lagi jika dia tidak suka menyiksa orang lain.

Yura melirik ponselnya sekilas ketika benda pipih itu berbunyi, layarnya menampilkan notifikasi pesan dari seseorang. Ketika mengetahui siapa yang mengirimkan pesan Yura mengerutkan dahinya bingung. Itu dari Johnny.

Malam, apa aku mengganggu?

Yura mengembuskan napas, ragu apakah dia harus membalas atau tidak.

Tidak. Tidak juga.

A

pa kau mau pergi ke suatu tempat denganku malam ini?

Yura tanpa sadar menggigit bibir bawahnya.

Maaf aku tidak bisa, karena aku sedang menemani Aldrich melakukan pemotretan.

Baiklah, maaf jika aku menganggu waktumu.

Aku juga meminta maaf karena menolak ajakanmu.

Yura membulatkan mata, terkejut, ketika ia mendongak dan melihat Aldrich yang berdiri di hadapannya. Aldrich menatap Yura tajam dan dia terlihat geram, laki-laki itu menyilangkan tangan di dada.

"Siapa?"

Yura berdeham. "Senior."


My Psychopath Boyfriend (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now