DUA PULUH TUJUH : Yura Behavior

283K 19.6K 1K
                                    

Yura mengambil ponsel yang tergeletak begitu saja di atas nakas dengan wajah merengut kesal, ucapan Aldrich tadi sangat menyakiti hatinya sebagai seorang perempuan.

Laki-laki itu mengatakan bahwa tubuhnya seperti triplek? Yura merasa kepalanya mendidih seketika. Pintu kamar sudah dikunci dari dalam, tidak mempedulikan ketukan berulang kali dan suara yang memanggil Yura. Ia kini sangat marah kepada Aldrich, biar saja laki-laki itu tidur di sofa. Bahkan di meja dapur sekalian, biar tahu rasa.

Apalagi jika ia mengingat ucapan Aldrich siang tadi di restoran. Transgender katanya? Harga diri Yura rasanya hilang ditiup angin.

Yura berdecih sebal, lagipula tubuh Aldrich juga tidak terlalu bagus, hanya menang tinggi saja.

Pikiran mengenai ejekan yang dilayangkan Aldrich terus menghantui pikirannya, apa tubuhnya sejelek itu?

Yura kemudian membuka menu galeri, berharap menemukan foto yang membuat ia lebih percaya diri dan mengabaikan ucapan Aldrich. Beberapa malah membuatnya kecewa, karena ia merasa apa yang dikatakan Aldrich itu benar.

Satu foto membuatnya percaya diri sedikit, ia tidak terlalu 'rata' kan? Setidaknya masih memiliki lekuk tubuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu foto membuatnya percaya diri sedikit, ia tidak terlalu 'rata' kan? Setidaknya masih memiliki lekuk tubuh.

Yura melempar ponselnya sembarang ke atas tempat tidur, ia kemudian berjalan ke arah lemari dan memandang semua pakaiannya di sana. Dengan sembarangan perempuan yang kini sedang marah tetapi sekaligus sedih itu mengeluarkan semua pakaiannya, berniat mencoba semua pakaian dan melihat bayangannya sendiri di cermin.

Pakaian pertama yang ia coba adalah kaus putih polos berlengan pendek dengan celana pendek di atas lutut. Yura tersenyum kecil, tidak terlalu buruk.

Lalu digantinya dengan kemeja kotak-kotak berlengan panjang dan rok hitam selutut. Tetapi Yura malah mendesah kecewa, tubuhnya terlihat tidak proporsional.

Yura memilih duduk di atas tempat tidur dan memandang ke arah pakaiannya yang berserakan di lantai, ia menyortir pakaian yang sekiranya dapat menonjolkan bentuk tubuhnya. Setelah selesai terdapat tiga pasang pakaian yang menurut Yura cocok.

Ia memakainya satu persatu dan merasa senang ketika memakai pakaian ketiga, terlihat lumayan.

Yura tersenyum tidak jelas di depan cermin di hadapannya, ia menghadap dan membelakanginya benda kaca itu secara berulang-ulang. Sepertinya ucapan Aldrich itu salah, buktinya bayangan di cermin ini terlihat lumayan.

Ia kemudian tersadar, mengapa ia susah-susah mencoba semua pakaian di lemarinya hanya karena ucapan konyol Aldrich? Seharusnya ia tidak mempedulikannya bukan? Toh Aldrich bukan siapa-siapa baginya.

Tetapi akhir-akhir ini Yura mulai ragu, apa sebenarnya arti psikopat gila itu untuknya. Apa ia mulai menerima hubungan mereka saat ini? Entahlah, Yura merasa bingung.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Yura segera berbalik dan menatap Aldrich yang kini bersandar ke pintu dengan tatapan bingung sekaligus terkejut. Bagaimana bisa laki-laki itu masuk ke dalam kamar? Bukankah tadi sudah ia kunci dari dalam?

My Psychopath Boyfriend (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang