Am I Wrong -6- What's inside his head

588 34 6
                                    

BAGIAN LIMA

My Playlist - Issues by Julia Michaels
____________________

"Tolong!"

Kali ini Vero benar benar mengubah posisi tidurnya menjadi duduk, ia tidak melihat Vanya bergerak keluar dari air. Dengan cepat ia beranjak dari duduknya dan masuk kedalam air untuk membantu Vanya dan dengan waktu yang bersamaan Reyhan yang masuk kedalam kolam untuk mengangkat Vanya dari air.

suara gelakan tawa terdengar membuat Reyhan dan Vero mengerutkan keningnya, Vanya menegakkan badannya dan melanjutkan tawanya menatap ke arah teman temannya yang sedang menatapnya dengan khawatir.

Vannesa menghela nafas beratnya "sialan, Aku tidak bernafas saat kau berpura pura tenggelam" ucapnya sambil mengambil handuk baju yang sudah di sediakan Vanya sebelum beranjak dari tempatnya "ayo masuk"

"Hampir saja aku berasa bersalah"

"Tunggu aku" Vanya berhenti berbicara ia sangat tidak sanggup menahan tawanya. Ia berusaha memanggil teman temannya yang mulai masuk kedalam Mansionnya.

Vanya menganggkat badannya untuk naik ke atas kolam namun tidak bisa. seketika badannya terasa ringan saat Reyhan mengangkat badannya untuk naik, saat di atas ia kembali ke arah Reyhan dengan tatapan canggungnya

"Thanks" ucap Vanya. Ia berjalan mengambil handuk yang berada di atas nakas dan meminum segelas es jeruk untuk membasahi tenggorokannya yang kering karena tertawa. Ia terkekeh melihat Vero dan Reyhan yang saling adu tatapan sinis.

"Why the hell are yo-"

"Aku tidak menatap mu" potong Vero sinis dan mengalihkan pandangannya membuat senyuman sinis Reyhan mengembang

"Aku tidak bertanya itu bodoh"

kepala Vanya menggeleng pelan, siapa pun tahu jika Vero dan Reyhan saling memancarkan aura kebencian "kalian masih mau di bawah? Tidak apa, kalian bisa berenang berduaan sa-"

"Tidak Trimakasih" potong Vero dan Reyhan bersamaan membuat Vanya lagi lagi terkekeh melihat tingkah lucu mereka

"So cute" puji Vanya sembari berjalan ke arah Vero dan Reyhan dan menjulurkan kedua tangannya untuk membantu mereka naik "ayo naik, kita makan malam"

Reyhan mengalihkan pandangannya dan menganggapai tangan Vanya sedangkan Vero bergerak cepat naik dengan sendirinya dan menarik kerah handuk Vanya dari belakang lehernya agar lebih tertutup saat Vanya merendahkan badannya untuk mengulurkan tangannya pada Reyhan.

Pipi Vanya memerah karena malu tak sadar jika ia tidak mengencangkan kerah bajunya membuat dadanya hampir terlihat jika ia menunduk "kalian masuk lah" Ucapnya sambil berjalan meninggalkan Reyhan dan Vero

"Your eyes bastard!" Kesal Reyhan saat melihat Vero yang menatap kepergian Vanya tanpa berkedip

"Jadi kau mengakui, kau menatap ku sedari tadi" ucap Vero datar sambil mengambil salah satu handuk untuk mengurangi tetesan air dari bajunya "Kembar tolol"

"gue ngerti bangsat!" Kesal Reyhan sambil menepuk air kolam sedangkan Vero hanya mengacungkan jari tengahnya tanpa berkata dan masuk kedalam Mansion Thomas

Vanya berjalan masuk ke dalam dapurnya, berniat mengambil permen yang berada di tempat penyimpanan makanan. Baru saja ia hendak mengambil permennya, Vanya teringat handphonenya yang berada di atas nakas ia taruh saat sedang mengobati Vero. Ia pun mengambil permennya dan berjalan ke arah kolam renang tapi terhenti di saat melihat Reyhan dan Madelaine sedang berbicara dengan suara kecil

Am I Wrong? [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat