Am I Wrong -12- Uninvited Guest

546 31 10
                                    

BAGIAN DUA BELAS

My Playlist - Where Are U now by  Justin Bieber
______________________

Vanya menggigit kukunya cemas, saat tau Reyhan pingsan ia segera menghubungi Revi menggunakan handphone Reyhan. Entah mengapa ia mendapatkan feeling untuk mengetik tanggal pertunangan mereka setelah beberapa kali mencoba untuk membuka handphone Reyhan dan untung Reyhan mengunci handphonenya menggunakan tanggal tersebut

Setelah menunggu sepuluh menit, Revi datang membawa dokter pribadi mereka. Revi berusaha untuk menangkan Vanya tapi Vanya terlalu malu untuk melihat muka Revi. Muka Revi membuatnya terbayang di saat Reyhan menciumnya tadi sebelum hilang kesadarannya

Vanya berdiri dari tempatnya duduk dan menghampiri Reyhan yang telah di periksa dokter di kamarnya. Reyhan sudah sadar dan sudah meminum obat namun badannya terlihat lebih pucat dari pada sebelumnya.

"Apa Mama tau?" Tanya Reyhan saat Revi telah masuk kembali ke dalam kamar Vanya

Revi memutar bola matanya malas, ia melipat tangannya di dada bersiap mengeluarkan ocehannya namun ia memilih untuk diam mengingat mereka sedang berada di kamar Vanya

"Vanya, boleh aku minta tolong?" Tanya Revi yang di jawab anggukan oleh Vanya "bisa biarkan dia menginap sehari di sini? Mama akan memarahinya jika melihat dia terlihat seperi mayat berjalan"

Vanya berfikir sebentar, ia tidak apa apa jika Reyhan menginap disini. Lagi pula Jeremy sedang perjalanan bisnis untuk beberapa minggu dan juga tidak akan ada yang datang. Jadi menerima Reyhan untuk satu malam saja tidak apa apa

"Tentu"

"Jawab sial!" Kesal Reyhan sambil melempar bantal tidur Vanya pada Revi. Kesal Revi tidak menjawabnya, Ia pun mengubah posisi duduknya menjadi tidur "besok sekolah, ambilkan baju ku"

"Bangun bodoh! Kau tidur di kamar lain, ini kamar Vanya"

"Tidak apa apa, biarkan dia tidur disini. Badannya terlalu pucat. aku takut dia tidak bisa menahan badannya sendiri" Vanya menduduki pinggiran tempat tidurnya, sekilas Revi mengembangkan senyumannya.

"Baiklah, aku titip dia. Pukul saja kepalanya jika ia berbuat macam macam" ucapan Revi membuat pipi Vanya memerah mengingat hal terakhir yang mereka lakukan. Jujur saja ia tidak mau jika sampai Revi meninggalkan dirinya dan Reyhan. Tapi, jika ada dua wajah Reyhan juga akan membingungkannya "Aku pergi dulu"

"Ak-aku ambil kan makan"

"Untuk apa kau keluar? Bukan kah bisa menghubungi maid mu?" ledek Reyhan membuat Vanya berhenti berjalan dan kembali duduk, ia terdiam menatap Vanya sebentar "maaf"

"Untuk ap- maksud ku, tidak apa apa jangan pikirkan"

Reyhan terkekeh melihat semburat merah terpancar di pipi Vanya. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk "apa tadi first kiss mu?"

"Bukan" ucap Vanya dengan suara kecil, ia tidak perlu menanyakan tentang Reyhan. Ia sudah pernah melihat Reyhan berciuman dengan Jennifer dengan kedua bola matanya sendiri

"Maaf aku tidak bermaksud untuk itu" ucap Reyhan sambil menatap kedua bola mata Vanya namun seketika ia menberikan cengirannya "tapi aku berniat"

Am I Wrong? [END]Where stories live. Discover now