Am I Wrong -37- We Miss You But-

444 32 17
                                    

BAGIAN TIGA PULUH TUJUH

My Playlist - I Love You by Billie Eilish
_______________________________

Vanya mengalihkan pandangannya menatap jendela, mobil Vero sudah memasuki halaman Mansion Dendalls. Setelah ucapan Vero tadi, Vero langsung kembali mengendarai mobilnya menuju Mansion Dendalls dan memilih untuk diam. Tidak tahu kah jika perbuatan Vero membuat kupu kupu pada perut Vanya menggelitik perutnya ingin terbang keluar.

Bibir yang selama ini diam diam ia tatap setiap kali ia melihat Vero sudah mendarat di bibirnya dalam waktu yang singkat namun cukup membuat jantung Vanya hendak meloncat dari sarangnya

"Kau tidak ap-"

"Trimakasih tumpangannya Vero, sampai jumpa besok di sekolah" ucap Vanya terburu buru keluar dari mobil Vero dan masuk kedalam Mansion Daendalls disaat Maid menunggunya membuat Vero terkekeh

"Astaga badan mu kurus sekali" sambut Kristina sembari memeluk Vanya sebentar baru menariknya untuk duduk "ayo duduk.."

"maaf ma aku baru bisa datang" Vanya menatap sekitarnya, melihat Mansion Dendalls. Walaupun sudah bertunangan sejak satu tahun yang lalu, Vanya baru sekali datang kemari. Matanya terhenti pada figura besar yang bertengger di atas perapian, foto lengkap keluarga Dendalls.

"Tidak apa" Kristina membalikan badannya mengikuti pandangan Vanya, ia terdiam sebentar sebelum kembali menatap Vanya dan memberikan amplop coklat kepada Vanya "aku menemukan ini dikamar Reyhan dan aku tidak berani membukanya tapi aku yakin ini untuk mu"

Kening Vanya berkerut dan mengambil amplop itu, benar saja, ada namanya didepan amplop itu. Setahunya Reyhan bukan lah tipe tipe yang akan menulis surat untuk kekasihnya "kau belum pernah melihat kamar Reyhan bukan? Jika kau mau biar aku antar"

"Tidak apa Ma, biar aku saja"

"Baiklah, posisi kamar Reyhan sama dengan kamar mu" Vanya mengangguk, ia pun beranjak dari tempatnya menuju kamar Reyhan. Seluruh Mansion dikomplek ini mempunyai bentuk yang sama sehingga Vanya bisa tahu persis dimana letak kamar Reyhan. Lantai tiga, lorong sebelah kiri dan kamarnya di sebelah kanan

Sembari berjalan, ia mengedarkan pandangannya menatap seluruh Mansion itu. Tidak ada berbeda jauh, semua lorong, ruangan, terlihat diposisi yang sama, hanya beberapa fornitur yang berbeda. Langkahnya terhenti di saat ia sudah berhenti di depan pintu kamar Reyhan, ia ragu namun ia mengumpulkan keberaniannya untuk membuka kamar Reyhan

Wangi parfum maskulin seketika masuk kedalam indra penciumnya, Wangi Reyhan. Vanya menghela nafas beratnya, matanya menatap sekeliling kamar Reyhan dan terhenti pada figura yang berada di atas nakas tempat tidur. Anggaplah Vanya payah, tapi disaat ia mengambil figura itu dan menatapnya, matanya mulai berkaca kaca. Disaat yang bersamaan ia mulai tekekeh, bagaimana bisa ia tidak sadar Reyhan memotretnya disaat ia tertidur di dalam mobil dan ada figura berisikan foto mereka berdua disaat Vanya berulang tahun.

"Sialan, aku bahkan belum sempat untuk mencetak foto kita" gumam Vanya, ia bergerak duduk dilantai bersandar pada tempat tidur Reyhan sembari menatap foto mereka yang Vanya ambil. Air matanya yang tidak bisa ia tahan lagi, kenangan singkat bersama Reyhan mulai berterbangan secara acak dikepalanya. Ia tidak mau menerima pertunangan mereka jika tahu akhirnya akan seperti ini, apa Reyhan sedang senang di sana? Merasa sukses membuat Vanya merindukannya dan menangisinya.

Am I Wrong? [END]Where stories live. Discover now