Am i Wrong -22- Way Back Home

431 28 8
                                    

BAGIAN DUA PULUH DUA

My Playlist -  I Like me Better by Lauv
________________________

"Arif!?" kening Vanya berkerut bertanya tanya, Bagaimana bisa Arif tau lokasinya sekarang?

"Kau pulang saja, Vero. Daddy mu mencari mu. Patuhi dia sekali saja agar hidup mu lebih tenang" ucap Arif sambil terus menatap Vero

Vero memuat bola matanya malas, Seharusnya Airf membantunya untuk pergi dari sini mengapa ia malah menyerahkan dirinya pada Anthony

"Ayo Sir, Mr.Cassanovas menunggu anda di Rumah" Vanya melihat jika Vero melirik ke arahnya sebentar sebelum memberikan senyum tipisnya.

"Tunggu!" Ucap Vanya saat melihat Vero berjalan meninggalkannya "kalian tidak akan melakukan apa apa kan pada Vero?"

Vero mendengus kecut menatap ke arah lain sebelum kembali menatap Vanya "tenang saja, aku bossnya Anthony dan mereka tidak akan melukai boss mereka"

"Ayo ku antar pulang sebelum ada beberapa rumor tentang mu di mall ini, tidak enak jika keluarga Dendalls melihatnya" Vanya menengok cepat dan melihat Arif sudah berdiri tepat di sampingnya. mengajaknya pergi dari Timezone itu dari arah yang berbeda dari Vero.

"Mommy ku menghubungi ku, kau hampir tertimpa kaca besar jika saja Vero tidak melindungi mu" ucap Arif sambil memberikan masker untuk menutupi wajah Vanya "Cassanovas tau jika anaknya menginap di rumahmu. Dia memberitahu ku meminta bantuan mu untuk membujuk Vero pulang"

"Ya! Seharusnya kau berterima kasih bukannya malah melaporkan keberadaannya pada Mr.Cassanovas"

"Zaki pergi dari sini sebelum ku panggil pacar ku!" Kesal Madelaine pada Zaki yang sedari tadi berjalan mengikuti Vanya.

"Tenang lah Madelaine, aku hanya mau mengantar pujaan hati ku sampai pada jemputannya dengan selamat" Zaki memperbaiki rambutnya yang penuh keringat karena berlari mengejar Vanya.

"Lihat Vanya, ada setan yang menyukai mu. Sepertinya kau harus rajin pergi ke gereja agar terlepas dati iblis ini"

"Diam lah Mad Girl!"

Develyn menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, sejenak ia melirik ke arah jam tangannya yang menunjukan pukul empat sore "Mengapa kau masih ada disini? Kau tidak ada pekerjaan?"

"Aku ada latihan football tadi dan pas sekali aku melihat Vanya sedang berlatih cheerleader. Karena aku takut hal kemarin akan terjadi lagi jadi aku menemaninya"

Vanya tidak memperdulikan itu, ia masih memikirkan bukannya Vero bercerita jika ia akan di jemput paksa jika keluarganya tau posisinya. Mengapa Mr.Cassanovas tidak menjemputnya jika ia tahu Vero berada di Mansion keluarganya? Lagi pula kemana Vero? Sudah dua hari berlalu ia tidak melihat keberadaan Vero di sekolah. Apa Vero di paksa untuk bekerja pada perusahaannya? Mengingat para Bodyguard yang menjemput Vero kemarin saja membuat Vanya bergidik ngeri, Vero tentu tidak apa apa kan?

Seharusnya semuanya aman jika Arif tidak melaporkan itu semua pada Mr.Cassanovas, jika saja mereka tidak datang, pasti mereka bersenang senang bersama menjalanin bolos mereka.

"Vanya jawab" Ucap Develyn sambil menyenggol lengan Vanya membuatnya kembali tersadar. Matanya terangkat dan melihat Reyhan berdiri didepannya dan mobil sedan BMW mahalnya terpakir dibelakangnya. "Dia manawarkanmu tumpangannya".

"Bolehkah?" Vanya masih terheran, bodohnya pikirannya terlalu larut memikirkan keadaan Vero sehingga ia lupa pada tunangannya.

"Tentu" Kening Vanya mengkerut melihat ekspresi Reyhan yang sangat senang, apa sekarang hubungan mereka menjadi lebih serius? Ia menghela nafasnya, beruntung ia mandi sebelum pulang sehingga Reyhan tidak melihatnya dengan keadaan lesuh "biar aku bawa kan tas mu"

Am I Wrong? [END]Where stories live. Discover now