Am I Wrong -29- Remember Me

436 25 6
                                    

Happy reading all😚😚

BAGIAN DUA PULUH SEMBILAN

My playlist - listen before i go by billie eilish
___________________________

"yaampun, kau sudah makan? kau terlihat kurus sekali, bagaimana Reyhan? apa dia sudah baik baik saja?" tanya Gina sambil berusaha menyetarakan langkahnya dengan langkan Vanya.

"Shut the fuck up Gina, jangan menambahkan beban pikiran orang" sahut Vannesa sambil memutar bola matanya malas "ayo lah kau memakai lipstik merah disekolah? bibir mu menyakitkan mata ku"

"ku dengar dengar, tunangan mu satu rumah sakit dengan Vero ku. kau diruangan mana? setiap kali aku menjenguk Vero aku tidak melihat mu di rumah sakit" Vanya menghela nafasnya dan terus berjalan, mengabaikan ocehan Gina yang tidak ingin dia ladeni untuk saat ini.

"ah iya.. sepertinya Vero bilang pada ku, dia akan masuk hari ini" kali ini Vanya memberhentikan jalannya dan menatap Gina tidak percaya. Bagaimana bisa Vero masuk? Dylan bilang jika Vero masih belum lancar berjalan dan lagi mengapa Vero mengingat Gina sedangkan dirinya tidak?

"Vanya!" Vanya tersadar dari lamunannya dan menengok ke arah sumber suara.

"hell.. kenapa dia? mengapa dia selalu menghampiri mu?" tanya Madelaine melihat Julian yang berjalan santai ke arah mereka

"kau terlihat kuru-" Julian berhenti bicara disaat Vanya menepis tangangnnya yang hendak memegang pundak Vanya. mata Madelaine memicing menatap Gina dan Julian "apa kau Sudah makan? ayo ke kantin makan sesuatu"

"terima kasih tapi aku tidak lapar" ucap Vanya datar, ia beranjak dari tempatnya diikuti teman temannya.

"kau bilang jangan berdekatan dengan ku di sekolah, tapi kau sendiri yang menghampiri Vanya padahal ada aku"

"tidak apa, sekarang tidak ada yang melindunginya"

"ku dengar Vero akan datang, jangan gegabah, mata Vero terlalu tajam"

Langkah Vanya terhenti disaat melihat Vero yang sedang berdiri didepan kelasnya dan menatapnya, Vanya melirik kearah tongkat yang menjadi tumpuan Vero untuk berdiri. Vanya menggigit menahan rasa sesak di dadannya dan memilih untuk tidak menatap Vero walaupun ia tidak bisa bohong bibir Vero terus menarik perhatiannya.

 Vanya menggigit menahan rasa sesak di dadannya dan memilih untuk tidak menatap Vero walaupun ia tidak bisa bohong bibir Vero terus menarik perhatiannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf" ucap Vanya hendak melewati Vero namun Vero menghadang jalannya dengan wajah datarnya.

"Vero minggir dari jalannya" ucap Develyn malas namun tidak dihiraukan Vero "Ah ku dengar kau lupa dengan Vanya, apa sekarang ingatan mu sudah kembali? mengapa cepat seka-"

Am I Wrong? [END]Where stories live. Discover now