Am I Wrong -15- Long Destince

498 28 4
                                    

BAGIAN LIMA BELAS

My Playlist - Dangerous ny Ariana Grande
_____________

"sudah di depan? yasudah masuk aja" Natha membanting badannya pelan pada sofa single dan menatap Dylan dan Bryan yang sedang memainkan Ps5 yang berada di rumahnya. matanya teralih menatap Vero yang sedang tertidur di sofamya "okay baby, i love you"

"disgusting" sahut Bryan sambil melempar bantal sofa kamar Natha

"really Dude? kau lebih memilih melempar Natha bantal dari pada fokus untuk memasukan bolanya kegawang? ini lah mengapa aku tidak mau main dengan mu!" kesal Dylan yang melihat kekalahan dalam gamenya karena Bryan yang tidak memasukan bolanya ke dalam gawang

Bryan menatap Dylan di sampingnya tidak percaya dan mengubahnya menjadi wajah sedihnya "kau memarahi ku karena aku membuat mu kalah? Setelah pertemanan yang kita bangun sejak kita masih menjadi benih? Sakit hati ku mendengarnya"

"Aku heran bagaimana bisa Adelle bertahan dengan mu yang menjijikan?" Ucap Dylan sambil menatap Bryan risih

Natha menggelengkan kepalanya turut prihatin "aku bahkan tidak percaya jika Adelle masih menanggapnya kekasih setelah dua bulan tidak bertemu dan hanya berbincang di Skype"

"Brengsek! Tentu saja dia mengakui ku, sialan"

"Ku beri tahu, hanya kau yang menganggap kalian masih bersam-"

"Shut up." Semua berhenti berbicara, tentu saja itu bukan suara Bryan melainkan suara Vero yang sedari tadi hanya diam. Ia sudah mencoba berusaha tidur tapi mengapa teman temannya sama sekali tida bisa diam

"Eyo Guys, whatsup?" Semua mata teralih menatap ke arah Madelaine, Vannesa dan Develyn yang datang sambil menenteng kantung plastik berisikan makanan

"Baby!" Pekik Madelaine berjalan cepat ke arah Natha dan duduk di pangkunnya

Vannesa menggelengkan kepalanya melihat adegan dewasa yang sedang di lakukan Natha dan Madelaine. Ia pun berjalan ke atas tempat tidur diikuti Develyn "Kenapa kalian terdiam? Biasanya kalian sangat beris-"

"Sssstttt" Vannesa berhenti berbicara di saat suara desisan Bryan terdengar

Karena tak paham Develyn pun mulai bertanya "ada apa? Apa kalian berteng-"

"Shut. The Fuck. Up. Baldwin"

"Woah woah, take it easy Cassanovas" sahut Madelaine yang masih duduk di pangkuan Natha. Sudah dua hari Vanya tidak masuk sekolah, izin sedang mengurusi bisnisnya dan entah mengapa sifat Vero semakin tajam kearah mereka semua.

"Kau menunggu kabar Vanya bukan?" Ledek Dylan dambil mengambil snack yang berada di kantung plastik yang teman teman nya bawa

Mata Develyn membulat "What? Who? Vero?!"

Vero mengkat kepalanya dan menatap ke arah Dylan dengan tajam "kau berbicara dengan siapa?"

"It's okay, dia sedang di Laos. Mewakili Thomas Enterprise karena Daddynya sedang ada perjalan bisnis lainnya" ucap Madelaine

Dengan malas Vero pun kembali memejamkan matanya kali ini ia menutup matanya dengan lengannya "tidak ada yang menanyakan itu"

"Liar" Vannesa mengambil handphonenya di dalam saku dan beberapa menit kemudian handphone masing masing handphone teman temannya berbunyi

"Kelas satu International Royal Busine-What the.. Grup apa ini? Mengapa kaku sekali"

"Ada apa?" Tanya Valeary yang duduk di sampingnya, ia menaruh segelas sampanye yang sedari tadi ia minum ke tempat batas minum yang menjadi batas tempat duduk nya dan Vanya "Apa Reyhan?"

Am I Wrong? [END]Where stories live. Discover now