Am I Wrong -3- Shockers

706 41 4
                                    

BAGIAN TIGA

My Playlist - Dejavu by Olivia Rodrigo
_______________

Ucapan itu membuat Vanya menatap kearah Reyhan "apa maksud mu?"

"Kau tidak mau menatap mata ku sejak kemarin" ini aneh, ia merasa laki laki didepannya ini berucap seakan akan tersakiti.

"Aku tidak membenci mu?" Sekarang ucapan Vanya terdengar bagaikan bertanya "bukan kah kita bertingkah tidak saling kenal jika disekolah?"

"Aku Reyhan, makanya dia tidak tahu tentang kesepakatan kita" kening Vanya berkerut saat menatap salah satu kembarannya yang muncul di belakangnya. Matanya memicing mencari tahi lalat di atas bibir dimana hanya di miliki oleh Revi

"Bukan, kau Revi dan kau Reyhan" ucap Vanya, dugaannya diawal sama, lagi pula cara mereka berbicara berbeda. Revi terlalu talkative. Vanya melihat ke arah warna Bedge yang berada di jas mereka, warna hitam, warna senior year. Berbeda dengannya yang berwarna merah "bisakah aku meminta tisunya?"

Reyhan mengangguk dan menyodori kotak tisu yang ia ambil "Sure.." Vanya pun tersenyum sebelum mengambil beberapa lembaran tisu dan berbalik berjalan kembali menuju mejanya Namun terhenti saat Reyhan kembali memanggilnya

" Vanya pun tersenyum sebelum mengambil beberapa lembaran tisu dan berbalik berjalan kembali menuju mejanya Namun terhenti saat Reyhan kembali memanggilnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ayo satu meja"

Sekilas Vanya melirik ke arah teman temannya mereka pun sedang menatap kearahnya dengan terheran heran. namun ia juga heran dengan Reyhan bukan kah Reyhan tidak mau rahasia mereka sampai terbongkar

"Sepertinya tidak, teman teman ku menunggu" tolak Vanya dan berjalan meninggalkan Reyhan tanpa menunggu jawaban. Sampainya di meja teman temannya, Vanya terkekeh melihat raut wajah teman temannya "dia tetangga ku, aku tau kau ingin menanyakan itu Dave"

Develyn berdecak merasa tidak puas mendengar jawaban Vanya "you know what? The twins is the real prince"

"Nope, Walaupun mereka tampan tapi menurut ku Vero lebih tampan" sahut Madelaine yang sedang memakan makanannya

"Ku lapori dengan Natha"

"Tidak apa, Natha pun mengakui jika Vero lebih tampan dari dia"

"Hell nah, kau bilang seperti itu karena Dendalls sepupu mu Madelaine" ucapan Develyn membuat Vanya tersedak makanannya sendiri, dengan cepat teman temannya memberikan minumannya dan menepuk pelan punggungnya untuk meredakan batuknya. "Pelan pelan"

mata Vanya mendongak menatap Medelaine yang duduk di depannya. Ia tidak percaya, bagaimana bisa Medelaine menjadi sepupu Reyhan tanpa sepengatahuannya?

"Se-sejak kapan?" Gagap Vanya, ia tidak mau jika ada orang yang tahu jika ia sudah betunangan dengan Reyhan

"Bukan sejak kapan Vanya.. sejak dulu, sejak Grandpa dan Grandma kami bersama. apa maksud pertanyaan mu?" kekeh Madelaine tidak menyangka ada pertanyaan sebodoh itu, namun Vanya didepannya terdiam membuat teman temannya kebingungan "ada apa? mengapa kau terlihat terkejut?"

Am I Wrong? [END]Where stories live. Discover now