Am I wrong -32- Better With You

455 27 9
                                    

BAGIAN TIGA PULUH DUA

My Playlist - Everything has changed
_________________________

"makan" tegas Arif sambil menyodorkan sesendok mashed potato pada Vanya, dengan malas pun Vanya membuka mulutnya menerima makanan itu.

"kapan aku pulang?" tanya Vanya ini sudah satu malam ia berada di rumah sakit, semenjak meninggalnya Reyhan jujur saja mencium wangi rumah sakit mengingatkan dirinya dengan Reyhan

"sebentar lagi, setelah infus terakhir mu habis kau diizinkan pulang" Arif mengelap pinggiran bibir Vanya dengan penuh kesabaran bagikan adiknya sendiri, well dia tidak punya adik jadi Vanya adalah adiknya "jangan bersedih lagi, kau terlihat seperti nenek lampir jika berantakan seperti ini"

"sialan" kesal Vanya, ia mengambil handphone Arif untuk mengaca, benar saja ada lingkaran hitam dimatanya, dan matanya terlihat sembab sehabis menangis terus menerus. air matanya selalu keluar tampa aba aba disaat pikirannya mengarah ke Reyhan. walaupun ia baru dekat dengan Reyhan beberapa bulan terakhir tapi meninggalnya Reyhan bukan lah hal kecil pada diri Vanya

Vanya dan Arif bersamaan menengok ke arah pintu di saat mendengar suara keributan dai luar pintu "Ada ap-"

"Shit aku cuma mau menjenguk Aiden!" Vanya membulatkan matanya menatap pria yang berdiri didepan pintu mencoba masuk namun dihadang oleh satu bodyguard yang menjaga pintu "Aiden! suruh mereka untuk melepas ku!"

"Maaf Miss" ucap Andra dengan sigap berdiri didepan pria itu agar tidak terlihat oleh Vanya

mulut Vanya kelu, ia tidak bisa berkata kata melihat pria di depannya ini "Andra pegangi yang erat, jangan sampai dia melukai Vanya" ucap Arif yang langsung dipatuhi Andra dan bodyguard itu

"Arif! apa maksud mu!?" kesal Jade seketika bodyguard itu menendang kaki Jade dan membuatnya bersimpuh dihadapan Vanya dan Arif "brengsek!"

"bagaimana kau tau tempat ku?" tanya Vanya pelan masih dengan keterkejutannya.

"Aiden! dengerin aku dulu" kesal Jade berusaha melepas genggaman tangan Bodyguard yang menekan kuat bahunya untuk tetep dibawah "lepasin aku dulu, aku jauh dari indonesia cuma buat jenguk kamu"

"kami mendengar mu Jade, jadi bicaralah sebelum bodyguard itu menyeret mu keluar" Arif menaruh piring makan Vanya di atas nakas disamping ranjang Vanya sebelum berjalan mendekati Jade

"aku hanya ingin menjenguk Aidenku! ada apa dengan kalian?" kesal Jade, Arif melirik Vanya sekilas mencoba berfikir sebentar

"Lima menit, itu lima menit terakhirmu untuk berbicara dan bertemu dengan Vanya" Vanya menatap Arif tidak percaya, bagaimana bisa ia memberikan kesempatan Jade untuk berduaan dengannya lagi "tidak apa, aku akan menunggu didepan pintu"

Arif merendahkan badannya mendekat dengan Jade untuk bergumam "jika kau berani menyentuhnya lagi aku bersumpah akan membuat mu menghilang" ucapnya, ia memberikan senyumannya sebelum meneigakkan badannya mengajak Andra dan Bodyguard itu untuk keluar

"jangan mendekat!" ucap Vanya pernuh was was

"Aiden ku k-"

"berhenti memanggil nama tengah ku sialan"

Jade menghela nafasnnya sebelum duduk di sofa yang paling dekat dengan ranjang Vanya "aku kangen kamu, kamu kenapa ga angkat telfon aku? Aku telefon waktu itu juga kamu matiin"

Am I Wrong? [END]Where stories live. Discover now