Part 1

14.4K 1.2K 111
                                    

Ruangan yang cukup luas itu sedang panas, wanita berumur 27 tahun yang tengah duduk di balik meja bertuliskan wakil direktur sibuk mengetuk-ngetuk mejanya kesal, ia tak habis fikir ayahnya selalu memaksakan kehendak tanpa bertanya terlebih dahulu bahkan untuk hal yang berkaitan dengan hidupnya. Wanita bernama Choi Hyein itu bertambah panik ketika membuka amplop yang dilemparkan ayahnya di atas meja kerjanya tadi pagi, di dalam sana terdapat riwayat pria yang 1 bulan lagi akan menyandang status sebagai suaminya yang katanya setuju untuk menikahinya.

"Kau brengsek Byun Baekhyun!" bisik Hyein penuh emosi.

***

Sudah hampir 1 jam aku duduk di restoran hotel mewah yang dikelola keluarga Byun, pembicaraan dalam ruangan ini benar-benar membuatku muak terlebih dengan adanya lelaki yang duduk tepat di depanku tanpa dosa sibuk menyunggingkan senyum terbaiknya. Aku menatapnya sinis, aku akui dia memang tampan dan memiliki senyum yang sangat manis terlebih perpaduan wajahnya yang innocent menambah kesan awet mudanya. Tapi itu tidak akan merubah pandanganku pada bajingan ini.

Lelaki itu mengalihkan pandangannya padaku, seketika senyum manisnya tergantikan dengan smirk yang sangat aku benci dari dulu. Kalau saja tidak memikirkan nama baik keluarga, aku bersumpah sudah mencekiknya sedari tadi.

"Pernikahan kalian akan diadakan bulan depan, gedung respsi sudah disiapkan, kalian tinggal memilih baju pengantin dan cincin." Nyonya Byun mengalihkan perhatian padaku dan Baekhyun. Aku tidak bergeming tak berminat mendengarkan pernyataan wanita paruh baya itu.

"Kami akan mempersiapkannya secepat mungkin eomma." ucap Baekhyun santai

Sepertinya otak ajaib laki-laki ini memang perlu dikeluarkan! Siapa yang mau menikah dengannya? Aku hanya bisa menatapnya tajam yang dibalas tawa kecil darinya, wah... dia memang pandai membuatku naik darah!

"Abojie, bisakah Hyein pulang bersamaku?" Aku membelalakkan mataku mendengar permintaan Baekhyun tanpa dosa.

"Benar, sebaiknya kau mengantar Hyein pulang supaya kalian bisa lebih dekat Baekhyun." Nyonya Byun membenarkan keinginan anaknya.

"Ah... tidak perlu, aku bisa pulang sendiri."

"Tidak ada polakan Hyein." Jawab ayah tegas.

Sial! Rutukku dalam hati, Ayah selalu jadi kelemahan ku dan setiap keputusannya adalah hasil final. Ya, termasuk perjodohan gila ini. Ayah benar-benar melemparkan anaknya sendiri ke dalam kandang singa! Baiklah diam saja, anggap seorang Byun Baekhyun hanya roh gentayangan selama perjalanan.

Demi Tuhan, aku ingin sekali memaki semua orang berpakaian formal yang ada di ruangan ini. Ah.. tenangkan dirimu Hyein, kau harus menahan emosimu sedikit lebih lama. Batinku, aku benar-benar butuh alkohol saat ini karena laki-laki brengsek yang seenaknya menginjakkan kaki ke dalam hidupku sekali lagi. Sial memang, bahkan saat ini aku tidak bisa memenuhi sumpahku untuk menamparnya saat kami bertemu lagi.

***

Audi yang sedang kutumpangi ini sangat lengang, hanya suara musik dari radio yang sepertinya sengaja diputar dengan volume sangat kecil membuat gendang telingaku berusaha keras menangkap gelombangnya. Oh ayolah, aku bukan salah satu spesies kelelawar dengan kemampuan mendengar luar biasa. Tapi ini lebih baik dari pada mendengarkan suara lelaki disebelahku yang sibuk dengan kemudinya.

Aku sedari tadi hanya memandang ke luar jendela, ntah apa yang aku pandang. Sungguh pikiranku sangat kacau saat ini, aku ingin cepat sampai apartemen dan meneguk satu atau dua botol soju yang sengaja kubeli kemarin malam.

BastardWhere stories live. Discover now