Part 8

5.8K 896 17
                                    

"Hye, dimana kau meletakkan vitamin yang kubeli kemarin?!" Pekik Baekhyun dari luar kamar mandi.

Suara guyuran air dari dalam sana menegaskan bahwa Hyein sedang membersihkan diri, "Ada di lemari dapur yang di dekat pendingin!" Pekik Hyein tak kalah keras agar lelaki di luar sana mendengarnya.

Baekhyun melangkahkan kakinya menuju dapur tanpa membalas ucapan istrinya itu, ia membuka salah satu lemari paling ujung tepat disebelah lemari pendingin.

"Ah... dapat." Gumam Baekhyun sembari mengambil sebotol vitamin, namun kegiatannya terhenti mendapati botol obat lain di dalam sana. Obat bertuliskan Alprazolam itu menarik perhatiannya, tentu saja hanya satu orang yang berkemungkinan menggunakan obat ini di apartemennya.

Hyein, nama itu terngiang di kepalanya. Berbagai pertanyaan menghampiri otaknya, obat apa ini? Apa wanita itu sakit? Kenapa ia harus minum obat ini? Pikir Baekhyun.

"Sudah menemukan vitaminnya?"

"Kamjagiya!" Baekhyun terperanjat mendengar suara Hyein di ambang pintu kamar.

"Kau kenapa?" Tanya Hyein bingung sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"A-ani gwencanha." Ucapnya terbata dengan sigap lelaki itu kembali memasukkan botol obat itu ke dalan lemari.

Hyein mengidikkan bahunya acuh dan kembali ke dalam kamar. Baekhyun tampak memastikan bahwa wanita itu sudah pergi.

Lelaki itu meraih ponselnya dan mengetikkan kombinasi nomor yang dihafalnya di luar kepala, "Selamat malam dokter Go."

***

Jam menunjukkan pukul 3 pagi, Hyein menggerakkan tangannya di depan wajah Baekhyun memastikan pria itu sudah terlelap. Melihat tidak ada respon, ia memindahkan tangan Baekhyun dari pinggangnya dan menyampirkan bantal menggantikan posisinya.

Ia merasakan pusing yang teramat sangat, ia merasa membutuhkan obat itu lebih dari apapun. Hyein berjalan tanpa suara agar lelaki itu tak terbangun, wanita itu terus memegangi kepalanya.

Baekhyun membuka matanya setelah mendengar suara pintu di tutup lalu berjalan ke arah pintu dan membukanya sedikit agar Hyein tidak menyadari lelaki itu memperhatikan gerak-geriknya di luar sana.

Hyein mengeluarkan beberapa butir obat dari botol yang ia ambil dari dalam lemari dan meminumnya sekaligus. Ia kembali meremas rambutnya kuat lalu memukul kepalanya berusaha menghilangkan rasa sakitnya.

Baekhyun terus memperhatikan istrinya itu, otaknya bekerja keras memikirkan alasan yang tepat mengapa Hyein menggunakan obat itu. Hyein depresi? Pikirnya.

Lelaki itu menggeleng kuat, tidak mungkin wanita itu depresi. Lihat saja betapa keras kepala dan ganasnya wanita itu, lagipula ia tidak terlihat sakit selama ini. Tapi barusan Hyein terlihat sangat kesakitan, apa yang terjadi padanya?

Detik berikutnya Baekhyun sedikit berlari ke arah tempat tidur dan mengembalikan posisinya seperti semula, Hyein tidak menyadari suaminya itu memperhatikannya sedari tadi. Wanita itu kembali membaringkan tubuhnya dan melingkarkan tangan lelaki itu di pinggangnya seperti semula.

Baekhyun menyadari sesuatu dari gerak-gerik istrinya, ini bukan pertama kalinya bagi Hyein.

***

Suasana pagi itu sangat sepi, hanya ada suara sendok dan piring yang beradu. Tak ada satupun yang membuka pembicaraan, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Tanpa Hyein sadari, Baekhyun mencuri pandang padanya sedari tadi. Lelaki itu hampir tidak percaya dengan apa yang ia lihat tadi malam, lihat saja, istrinya itu bahkan tampak sesehat dan senormal orang pada umumnya.

BastardWhere stories live. Discover now