Part 20

5.9K 856 44
                                    

Lelaki berkulit putih susu itu melangkahkan kakinya memasuki sebuah caffe bergaya Eropa di kawasan Chaeondamdong. Matanya terfokus pada lelaki dengan stelan formal yang tengah duduk di sudut ruangan.

Jika bukan tempat umum Sehun mungkin sudah memberikan bogeman mentah ke wajah lelaki itu, ia harus mengendalikan diri saat ini. Terlebih lelaki itu menghubunginya berhungungan dengan sahabatnya, Hyein.

Sehun menarik kursi di depannya membuat Baekhyun menoleh menatapnya, "Apa yang ingin kau ketahui?" tanyanya to the point.

"Semuanya, semua yang aku lewatkan." jawab Baekhyun pasti.

"Kau akan menyesal setelah ini." sinis Sehun.

"Aku sudah menyesal sejak awal."

Sehun mendengus sinis, "Sebelum itu, kau ikut aku."

Sehun melangkahkan kakinya meniggalkan caffe diikuti Baekhyun yang memilih untuk tidak banyak bertanya.

***

Baekhyun mengernyit bingung, Sehun membawanya ke taman sebuah villa kosong milik keluarga Oh. Ia sempat berfikir Sehun akan membunuhnya disini tapi nyatanya salah. Lelaki itu membawanya kesebuah pohon rindang yang terdapat gundukan tanah seperti sebuah makam dengan batu besar di sekelilingnya.

"Berdoalah." perintah Sehun.

Baekhyun menatap Sehun tidak mengerti, ini benar-benar makam pikirnya.

Baru saja Baekhyun menggenggam kedua tangannya untuk berdoa dengan mata tertutup, Sehun kembali menyuarakan pikirannya.

"Berdoalah sebagai seorang ayah."

Ucapan Sehun sontak membuat Baekhyun menoleh menatap lelaki di sampingnya. Seolah mengerti dengan kebingungan Baekhyun, Sehun kembali bersuara.

"Dia anakmu... dan Hyein."

Baekhyun tidak tau apa yang terjadi yang pasti dadanya sesak mendengar penuturan Sehun namun tetap berdoa untuk seseorang yang ada di dalam sana.

Sehun membawa Baekhyun ke dalam sebuah kamar bercat putih tulang yang dipadukan dengan hiasan berwarna ungu yang mendominasi, dari tatanannya Baekhyun tau itu adalah kamar perempuan. Baekhyun mendudukkan dirinya di sofa yang terdapat di dalam kamar itu bersebrangan dengan Sehun.

"Ceritakan semuanya." pinta Baekhyun pasti.

Sehun menatap Baekhyun sekilas sebelum memulai ceritanya.

"Hyein bukan seseorang dengan segala kesempurnaan seperti yang kau lihat selama ini. Dia tidak pernah dicintai bahkan oleh ayahnya sendiri, dia terluka tapi tetap tersenyum polos menyembunyikan lukanya."

Sehun tersenyum perih mengingat Hyein, "Dia bukan anak kandung nyonya Choi." kali ini Baekhyun membulatkan matanya tidak percaya.

"A-apa?" tanya Baekhyun memastikan pendengarannya.

"Hyein adalah anak dari perselingkuhan tuan Choi, dia anak yang tidak pernah diinginkan keberadaannya. Ibu kandungnya membecinya, dia hanya dianggap beban. Satu-satunya orang yang mau merawatnya hanyalah neneknya. Sampai saat Hyein remaja nyonya Choi meminta Hyein karena ia tidak bisa memiliki anak. Ibunya yang gila harta menyerahkan Hyein dengan jaminan hidupnya bergelimang harta."

"Penderitaan Hyein dimulai, nyonya Choi yang tetap menganggap Hyein anak haram kerap kali menyiksa Hyein, tidak ada yang berani mengobatinya karena ancaman nyonya Choi. Aku ingat sekali bagaimana Hyein menahan sakit saat aku mengobati tubuhnya yang memar karena pukulan dan benturan benda keras. Ayahnya tidak perduli dan juga sering memaki Hyein hanya karena tidak mendapat nilai sempurna di sekolahnya." air mata Sehun menetes tanpa permisi.

"Hyein dimaki oleh nyonya dan tuan Choi hanya karena impiannya menjadi seorang pianis, ia dipukuli berkali-kali tapi ia tetap teguh ingin menjadi pianis."

"Tapi Hyein tetap menangisi kepergian nyonya Choi, gadis itu terlalu murni."

Lelaki itu menghapus air matanya lalu mengambil nafas dan mendehem menetralkan suaranya, "Ia bertemu denganmu saat sekolah menengah, kau menjadi semangatnya untuk terus berada di puncak hanya agar kau melihatnya menaiki panggung dengan prestasi di pundaknya. Dia sangat mencintaimu walaupun hanya melihatmu dari jauh." Baekhyun menggingit bibir bawahnya, dadanya sesak kepalanya bak dihantam beton.

"Seharusnya kau lihat bagaimana bahagianya dia saat kau mengajaknya kencan pertama kali setelah memperhatikanmu selama 8 tahun." Sehun tertawa hambar mengingat wajah bahagia Hyein yang berusia 24 tahun.

"Kau satu-satunya yang membuat Hyein ingin bertahan dengan semuanya."

Sehun mengusap wajahnya kasar kemudian menatap Baekhyun yang masih mematung di hadapannya, "Yang tadi itu anakmu, jika dia lahir umurnya sudah tiga tahun. Tapi Hyein kehilangan dia saat usia kandungannya baru dua bulan." Sehun menarik nafasnya yang terasa semakin berat, ia juga terluka mengingat apa yang terjadi pada Hyeinnya.

"Malam itu Hyein sangat senang karena kau mengajaknya bertemu lagi setelah menghilang selama hampir dua bulan, ia merasa keberuntungan ada dipihaknya mengingat tuan Choi akan membiarkannya menjadi pianis jika ia lolos seleksi yang akan diadakan dua hari setelah pertemuan kalian. Hyein bilang malam itu dia akan memberi tahumu tentang kehamilannya. Dengan keras kepalanya dia menolak tawaranku untuk mengantarnya." rahang Sehun mengeras menahan emosi.

"Jika aku tau kau akan menjadikan Hyein sebagai pengganti kekasihmu yang disandra aku tidak akan melepaskannya malam itu." Sehun mengepalkan tangannya kuat.

"Hyein berhasil lolos dari para bajingan itu saat akan diperkosa, tapi kemalangan lain menimpanya. Hyein tertabrak mobil saat melarikan diri." air mata Sehun mengalir lagi.

"Malam itu Hyein kehilangan semuanya, mimpinya dan juga anak kalian. Dia keguguran dan sarafnya terganggu hingga tangan kirinya tidak dapat difungsikan dengan maksimal. Hyein harus mengubur mimpinya menjadi pianis."

"Setelah kejadian itu, Hyein mengalami insomnia dan semakin hari keadaan Hyein semakin memburuk. Dia mulai berhalusinasi dan menyakiti dirinya sendiri, aku membawa Hyein kesini sebelum tuan Choi mengetahui keadaannya dan akan terjadi hal yang lebih buruk lagi. Beruntung Seungho hyung yang masih keluarganya masih perduli dan bersedia mengobatinya disini."

Sehun mengedarkan pandangannya mengamati ruangan yang masih tertata rapi seperti terakhir ia tinggalkan, "Ini kamar Hyein, di ranjang itu dia harus terus diikat agar tidak melukai dirinya terus menerus. Dia gila, bahkan dulu Hyein mengiris tangannya seperti tidak merasakan sakit." Sehun menangkup wajahnya dan mulai terisak.

"Tapi seiring berjalannya waktu keadaan Hyein membaik, terapinya berhasil." Sehun menghapus air matanya kasar.

"Sialnya tuan Choi mengetahui keadaannya, Hyein sudah berusaha menjelaskan tapi tuan Choi seolah tuli. Ia tidak mau harga dirinya tercoreng, dia mengirimkan Hyein ke Boston dengan alasan pendidikan di depan publik padahal hanya untuk menutupi malu." Baekhyun menangkup wajahnya, bahunya naik turun menandakan tangisannya yang tidak dapat dibendung.

"Hyein bangkit dan kembali normal, semuanya berjalan dengan semestinya walaupun ayahnya masih tidak menganggap keberadaannya. Sampai kau kembali dengan status calon suaminya, Hyein mengalami insomnia dan harus diterapi lagi. Semuanya semakin buruk setelah kalian menikah, keberadaanmu membuatnya kembali mengingat semua yang pernah terjadi. Hyein trauma." Sehun menatap Baekhyun marah.

"Dia semakin ketakutan berada di sekitarmu setelah kau menidurinya lagi, tapi saat Hyein tau bahwa dia hamil. Dia berusaha keras melawan traumanya demi janinnya yang tidak berdosa, Hyein berhenti meminum obat dan hanya melakukan terapi. Dia berhasil dan hampir dikatakan normal. Aku rasa semua yang terjadi menjadi alasan yang cukup untuknya menyembunykan kehamilannya padamu. Hyein berkali-kali ingin mengatakannya padamu tapi dia terlalu takut."

"Untuk saat ini, Hyein masih aman di bawah pengawasanku dan Seungho hyung. Kau tidak perlu khawatir, dia hanya butuh waktu berpikir dan menenangkan diri. Dia cukup terpukul karena hampir kehilangan anaknya sekali lagi."

Sehun berdiri lalu meremas bahu Baekhyun, "Aku sudah memberi tau semua yang aku tau, sekarang terserah padamu. Jika kau memiliki sedikit saja perasaan untuknya, tolong bahagiakan dia." Sehun menghela nafasnya, ia mengatakan hal yang berhasil membuat Baekhyun membeku dengan air mata semakin deras sebelum melenggang pergi.

"Dia masih mencintaimu."

BastardWhere stories live. Discover now