Part 5

6.1K 914 16
                                    

Author pov

Hari ini harusnya menjadi hari yang ditunggu oleh setiap perempuan, tetapi tidak bagi Choi Hyein. Ia tidak menginginkan berada disini dan dinikahkan dengan Byun Baekhyun.

Wanita itu tampak cantik menggunakan gaun putih dengan rambut yang disanggul dan sedikit hiasan di kepala.

Netranya menatap lurus keluar jendela, ia menghembuskan nafas panjang berkali-kali menetralisir sesak di dadanya saat ini.

Tok.. tok.. tok...

Ketukan pintu tidak membuat Hyeon mengalihkan perhatiannya sama sekali, pikirannya kalut saat ini. Tidak lama lagi ia akan menyandang marga lelaki yang ia benci setengah mati.

"Hye"

Suara bariton itu terdengar lembut di telinganya, Hyein sangat mengenal suara itu. Suara yang telah menemaninya selama 20 tahun hidupnya.

Wanita itu menolehkan kepalanya untuk menangkap sosok sahabatnya itu. Sehun tengah berdiri di ambang pintu menatapnya sendu, entah ia sedih atau iba dengan jalan hidup Hyein. Namun tatapan itu seketika berubah menjadi sebuah senyuman.

Ada yang berbeda dari senyumannya hari ini, senyumannya tidak sampai kematanya jenis senyuman yang tidak Hyein lihat sejak lama.

"Kau sangat cantik hari ini" ucapnya dengan senyum yang masih menghiasi wajah tampannya.

Hyein kembali menatap keluar jendela menghembuskan nafas panjang, air matanya seketika menggenang di sudut matanya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Hyein kembali menatap keluar jendela menghembuskan nafas panjang, air matanya seketika menggenang di sudut matanya. Sungguh ia berharap bisa lari dari tempat ini sekarang juga, tapi ia bukanlah wanita lemah yang akan lari dari keadaan.

"Hun, aku-" ucapnya terbata, air mata yang sedari tadi ditahannya berhasil lolos begitu saja didepan sahabatnya itu.

Tangan hangat Sehun menyentuh bahu Hyein yang sedikit  terbuka, ia membalikkan tubuh sahabatnya perlahan. Ditatapnya lekat-lekat mata wanita itu, Sehun tahu benar tatapan itu menyiratkan banyak luka dan kekosongan di baliknya.

Sehun menyeka air mata Hyein perlahan lalu menangkup wajah sahabatnya itu, "Kau bisa berhenti sekarang kalau kau mau"

Hyein terdiam, ia hampir goyah dan memilih lari sekarang. Tetapi ia menggeleng cepat, "Lari tidak akan menyelesaikan apapun Sehun"

"Jangan siksa dirimu Hye"

"Tidak akan, aku hanya butuh dukunganmu. Kau percaya padaku, kan?" Tanya Hyein yang dijawab dengan anggukan.

"Aku percaya padamu Hye." Ucap Sehun memeluk sahabatnya. Hyein mengeratkan pelukannya seolah hanya pria itu yang menjadi penyangga tubuhnya saat ini.

"Hye, are you ready?" Seungho menyentuh pundak adiknya lembut. Hyein menoleh lalu melepaskan pelukannya dan Sehun.

"Sudah waktunya turun." Lanjutnya dengan mata menunduk

BastardDove le storie prendono vita. Scoprilo ora