BAB 7

1.2K 93 2
                                    

21:00 pm

Sudah pukul sembilan malam seokjin belum pulang juga. Nara menunggu seokjin dengan perasaan sangat cemas. Tadi ia hanya sebentar main dirumah mamah nya. Nara sadar kalau diri nya benar benar egois dan nara juga harus mengerti seokjin saat ini.

Nara terus menerus menghubungi seokjin. Ini sudah panggilan ke 29 kali nya. Kalau kali ini belum di angkat juga, nara memutuskan untuk menyusul seokjin ke kantor nya. Apa apaan. Masa boss saja juga harus lembur. Toh banyak karyawan nya kan.

"Hallo sayang"

Nara menghela nafas lega. Tepat saat nara akan memutuskan panggilan nya. Seokjin langsung mengangkat nya. Mungkin memang nara tidak boleh pergi ke kantor nya seokjin.

"Kamu dimana sayang? Ini sudah malam loh. Kamu tidak lelah kerja terus? Kamu tidak kasian sama aku karna di rumah sendirian?"

Entah kenapa nara langsung menanyakan hal tidak jelas itu kepada seokjin. Hanya saja nara sangat cemas dengan seokjin.

Terdengar kekehan dari sebrang sana. Bukan nya merasa bersalah justru suaminya itu malah asik asikan tertawa. 

"Sudah tidak marah nih cerita nya? Haha iyaa deh. Aku sepertinya tidak pulang ya sayang. Masih banyak sekali pekerjaan aku di sini. Maaf banget kalau kamu harus sendirian malam ini. Atau tidak kamu minta temankan sama miso saja. Aku benar benar sedang sibuk sayang. Maaf ya. Kamu tidak marah kan?"

Tidur sendiri?

Bagaimana bisa nara tidur sendiri di dalam rumah sebesar ini. Ohh ayolah. Nara sangat takut jika di tinggal sendirian oleh seokjin. Apalagi tadi dirumah mamah nya, nara sempat menonton film horor di televisi.

"Aku tidak marah ko. Yasudah kamu lanjutkan saja pekerjaan mu. Jaga kesehatan. Besok aku antar makan siang kamu ke kantor. Tidur nya jangan kemaleman ya sayang"

Seperti nya nara harus belajar di rumah sendiri. Takut sewaktu waktu ia di tinggal seokjin jika ada pekerjaan di luar.

"Iya sayang. Besok aku tunggu ya. Kamu tidur gih. Aku juga mau lanjutin pekerjaan aku. Love you."

Senyum nara mengembang. Ternyata mengerti itu akan berbuah dengan manis.

"Love you too"

Setelah itu nara memutuskan sambungan telpon nya dengan seokjin. Lalu dengan langkah pasti. Nara mulai melangkahkan kaki nya menuju kamar. Mungkin ini akan menjadi hari pertama nya ia tidur sendiri.

📜📜📜


P

agi menjelang siang nara baru terbangun dari tidur nya. Semalam ia benar benar tidak bisa tidur. Ada saja halangan nya.
Yang sendok jatuh sendiri, angin yang tiba tiba saja masuk ke kamar nya, dan kucing yang sangat berisik di depan rumah.

Rasanya nara ingin sekali mengabari seokjin. Tetapi seokjin pasti sedang sibuk sibuk nya di kantor. dan nara tidak mau mengganggu itu.

Sekarang nara sedang menyiapkan makan siang untuk seokjin. Sebelum nya ia sudah makan siang terlebih dahulu. Setelah ia rasa semua nya sudah selesai. Nara kembali masuk ke dalam kamar nya untuk sekedar merapikan diri nya.

Perlahan ia melihat ke arah ruang tamu dimana ada foto pernikahan diri nya dengan seokjin. Ia sangat merindukan sosok suami nya itu. Padahal baru satu malam ia tidak bertemu dengan seokjin. Tetapi rasanya bagaikan sudah berbulan bulan.

Karna tidak mau memperlambat waktu. Nara langsung berlari kecil ke dalam kamar nya.

Hanya butuh waktu 15 menit. semua nya sudah nara siapkan. Dari mulai bekal untuk seokjin dan penampilan nya. Dengan cepat nara mengambil handphone nya lalu menelpon taksi langganan nya itu.

My husband is the workaholic ▪seokjinWhere stories live. Discover now