BAB 23

655 54 0
                                    

Sebelum baca bab ini mending
Kalian baca yang bab 4 dulu.
Soalnya ada kaitan nya sih sama
Bab 4. Tapi kalo
Kalian masih inget tentang
Bab 4 bisa langsung baca yang ini.

*happy reading*

📜📜📜

Sesampainya di lobby kantor. Seokjin langsung menyuruh salah satu satpam untuk memarkirkan mobil nya. Hanya saja seokjin ingin segera mengetahui siapa sebenarnya sekretaris yang di usulkan oleh woonsu. Entah kenapa seokjin ingin cepat cepat melihat wajah sekretaris nya. Sedari di perjalanan sebenarnya ia sudah gelisah. Perasaan nya benar benar tidak enak kali ini.

Tapi seokjin berusaha untuk tidak berfikir yang negatif terhadap sekretaris baru nya nanti.

Sesampainya di ruangan. Seokjin segera duduk dikursi besar nya itu. Lalu ia merogoh saku celana nya untuk mengambil benda pipih nya. Sepertinya menghubungi nara bukan lah hal yang buruk.

Disambungan ke lima tepat sekali nara langsung menjawab nya.

"Hallo sayang"

Ketika mendengar suara nara entah kenapa perasaan seokjin langsung membaik sekarang. Yang awalnya gelisah tiba tiba saja ia tenang kembali. Mungkin itu hanya perasaan nya saja.

"Kamu udah sarapan belum? Inget loh sayang. Kamu tidak sendiri sekarang. Melainkan sama anak kita"

Kalau dibayang-bayangkan seokjin ingin sekali cepat cepat menggendong buah hati nya itu. Tidak masalah mau itu laki laki atau perempuan. Yang terpenting setelah lahir nanti bisa membanggakan kedua orang tua nya.

"Sudah sayang. Kamu sendiri pasti belum sarapan kan? Apa mau aku antar ke kantor kamu?"

Ya namanya juga nara. Seokjin sudah tahu pasti bagaimana firasat nara terhadap dirinya itu. Sudah pasti nara tahu segala kebutuhan seokjin sekarang. Kebetulan juga seokjin memang belum sarapan apa apa. Tetapi seokjin tidak mau kalau nara mengantarkan sarapan untuk dirinya.

"Tidak usah sayang. Biar nanti aku saja yang nyuruh staff disini untuk membelikan sarapan. Hmmm. Sudah dulu ya sayang aku ingin kembali bekerja. Love you"

"Love you too sayang"

Setelah sambungan di putuskan oleh nara. Seokjin kembali berkutat dengan laptop dan juga berkas berkas nya itu. Sebelum itu juga seokjin sudah sempat menelpon bagian staff untuk mengantarkan sarapan.

Awalnya seokjin lancar lancar saja mengerjakan pekerjaan nya. Sampai suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi seokjin. Tanpa mengalihkan pandangan nya dari laptop seokjin menyuruh untuk segera masuk.

Klek.

Seokjin masih tetap berkutat dengan laptop nya itu. Awalnya sih dia biasa saja. Tapi begitu suara perempuan menyapa nya ia langsung terkejut. Setau dia staff disini tidak ada yang perempuan. Melainkan laki laki semuanya.

"Selamat pagi pak"Ujar si perempuan yang sudah berdiri tepat di hadapan seokjin. Mau tidak mau pula seokjin mengalihkan pandangan nya ke perempuan itu.

Seketika jantung nya serasa mencelos. Dan nafas nya serasa sesak sekali. Apalagi pikiran nya kembali terbayang bayang akan kejadian 10 tahun yang lalu.

My husband is the workaholic ▪seokjinKde žijí příběhy. Začni objevovat