BAB 38

800 59 3
                                    

[siapin hati. Gue ga tanggung jawab kalo baper:"]

***

"BAGAIMANA BISA NARA TERLUKA SEPERTI ITU, HAH?"bentak papah kwon. Kini ia dan seokjin sedang berada di kantin rumah sakit. Kebetulan kantin sedang sepi dan karna memang mengingat ini sudah memasuki pukul 06 sore.

Sedangkan seokjin hanya menundukkan kepala nya. Ia bingung sekaligus takut. Bingung karna ia tidak tahu harus bilang apa ke papah mertua nya dan takut akan di maki maki lebih dalam lagi. Belum menjelaskan saja ia sudah dibentak bentak lalu bagaimana kalau ia menjelaskan yang sebenarnya.

Seokjin pun sebenarnya belum tahu pasti siapa dalang di balik celaka nya nara. Kalau pun seokjin menangkap injae beserta anak buah nya Itu tidak mungkin, karna seokjin belum mempunyai bukti apapun. Walaupun seokjin yakin 100 persen kalau semuanya memang ulah si bajingan itu. Kalau saja seokjin tadi lebih cepat lagi, mungkin nara tidak akan celaka seperti ini.

Seokjin memberanikan diri untuk menatap sang mertua. Lalu setelah hening beberapa saat, seokjin membuka suara nya."maaf pah. Aku terlalu lambat untuk menemui nara. Andai saja tadi aku lebih cepat Mungkin nara tidak akan celaka seperti ini. Aku salah ka--"

"Yaa kamu sangat salah karna kamu memang hanya memikirkan pekerjaan mu saja. Ingat seokjin! Nara adalah putri papah satu satunya. Papah selalu berusaha untuk berfikir positif terhadap menantu papah. Tapi apa? Justru kamu membuat nara terluka. Walaupun bukan kamu yang membuat nara terluka, tetapi papah sangat kecewa dengan kamu. Dan bahkan ini bukan yang pertama kalinya nara masuk rumah sakit hanya karna kelakuan kamu itu"Ucapan seokjin di sela begitu saja oleh papah kwon. Karna jujur. Papah kwon sudah benar benar kecewa atas menantu nya itu. Kalau saja seokjin bergerak cepat mungkin kejadian nya tidak akan separah ini.

Lebih lebih lagi dokter belum juga memberi kabar atas kondisi nara saat ini. Padahal sudah hampir dua jam mereka menunggu. Kalau sudah begini seperti nya memang apa yang di pikirkan oleh papah kwon benar benar tepat untuk keadaan saat ini. Supaya seokjin sadar kalau istrinya jauh lebih berharga daripada pekerjaan nya.

"Lebih baik kalian pisah rumah untuk sementara waktu ini!"Tegas papah kwon yang sukses membuat dada seokjin sesak bukan main. Bukan ini yang di inginkan oleh seokjin, ia hanya ingin semuanya seperti semula dan papah mertuanya bisa memberikan ia solusi, tetapi ekspetasi tetaplah yang paling indah ketimbang dengan realita.

📜📜📜

PRANG!

Seokjin membuang semua benda benda yang ada di dalam kamar nya. Setelah mendengar ucapan papah kwon di kantin rumah sakit tadi. Ia dan keluarga nya sengaja disuruh pulang oleh papah kwon. Seokjin pun tidak bisa menolak sama sekali. Karna memang ini salah dirinya yang selalu mengutamakan pekerjaan. Kalau saja dulu seokjin tidak bernekad untuk mengubah dirinya menjadi workaholic, mungkin kejadian nya tidak akan seperti ini.

Begitu sampai di rumah kediaman kim. Seokjin memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kamar dan sekedar menangkan dirinya. Tetapi justru hal itu membuat dirinya teringat akan kenangan nya dengan nara dulu. Kalau di fikir fikir seokjin sudah memberi luka berlipat-lipat untuk istri nya itu. Tidak bisa di hitung berapa banyak luka yang di pendam oleh nara selama ini dan semua dengan alasan yang sama. Yaitu akibat pekerjaan nya.

Seokjin terduduk lemas di samping tempat tidur nya. Air mata nya turun begitu saja. Ini adalah pertama kalinya seokjin mengeluarkan air mata nya untuk seseorang yang sangat ia sayangi. Seokjin menjambak rambut nya sendiri, lalu tak lama kemudian ia kembali terisak. Sedari tadi seokjin selalu berfikir bagaimana bisa seokjin berjauhan atau bahkan pisah rumah dengan nara. sedangkan nara saja keadaan nya belum tahu pasti. Ia benar benar tidak bisa berfikir jernih lagi untuk saat ini. Semuanya hancur. Bahkan hati seokjin terasa hancur kembali setelah hyunmi meninggalkan nya beberapa tahun lalu.

My husband is the workaholic ▪seokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang