BAB 22

858 54 3
                                    

Hari ini seokjin dan nara di sibukkan dengan aktivitas nya masing masing. Nara yang sedang mengemaskan pakaian nya untuk di bawa ke rumah mamah dan papah nya hari ini. Dan seokjin yang baru saja selesai mandi. Entah bagaimana mereka bisa kesiangan seperti ini. Mungkin karna semalam nara tidak bisa tidur karna ia terus saja mual Dan seokjin yang harus menemani nara.

Nara juga bingung. Kenapa ia masih saja mual disaat hari kedua kehamilan nya. Tetapi semoga saja itu terjadi hanya di awal kehamilan nya. Karna bagaimana pun juga Ketika mual adalah hal paling membuat nara tersiksa.

Setelah nara selesai menyiapkan dirinya sendiri. Kini ia membantu sang suami yang sedang kesusahan untuk memasang dasi nya.

"Masa boss tidak bisa pakai dasi sendiri sih"Ucap nara sambil terkekeh. Seokjin yang mendengar ucapan istri nya itu langsung saja mencubit pipi nara dengan gemas. Enak saja mengatai dirinya tidak bisa memakai dasi. Sebenarnya seokjin hanya sengaja saja Karna seokjin ingin nara memasangkan dasi nya.

"Nahh sudah deh"Ucap nara sambil sedikit menjauhkan tubuh nya dari jangkauan seokjin. Padahal ini adalah hal biasa tapi entah kenapa itu membuat nara senang sekali.
Seokjin pun turut senang kalau melihat nara tersenyum seperti itu.

"Ihhh!! Kamu tahu tidak sih. Aku tuh sayang bangett sama kamu"ucap seokjin. Lalu ia merengkuh tubuh istri nya ke dalam pelukan nya.  Semenjak nara hamil pun rasa sayang seokjin semakin bertambah. Dan kecantikan nara juga semakin hari akan semakin bertambah.

Contoh nya saat ini. Nara terlihat sangat anggun ketika memakai dress berwarna peach di tambah dengan rambut nara yang ia gerai. Ingin sekali rasanya seokjin mengulang waktu dimana ia belum menikah dengan nara.

"Iya aku tahu ko kalau kamu sayang sama aku"ucap nara sambil melepaskan pelukan suami nya. Nara akui kalau ia juga sangat amat menyayangi seokjin semenjak dirinya hamil. Mungkin ini pertanda kalau misalkan anak nya kelak akan sangat menyayangi kedua orang tua nya.

"Kamu tidak dingin yang. Ini masih bisa dibilang pagi lohh. Mendingan kamu pakai jass aku saja ya"ucap seokjin sambil memakaikan jass nya ditubuh nara. Nara pun tidak bisa menolak perlakuan seokjin. Justru ia sangat senang karna seokjin begitu perhatian terhadap dirinya.

"Kamu tidak mau sarapan dulu?"tanya nara sambil membenarkan letak jass nya. Memang iya sih. Pagi ini nara dan seokjin memang belum memakan apapun. Seokjin sih biasa saja. Tapi beda hal nya dengan nara. Karna nara sudah tidak sendiri lagi melainkan ada sosok janin yang sedang di dalam kandungan nya.

"Aku sarapan di kantor saja. Mendingan kamu deh yang sarapan. Pasti belum makan apa apa kan"Jawab seokjin sambil membawa tas berisi pakaian nara lalu merangkul pundak nara untuk segera meninggalkan kamar mereka.

Nara sebenarnya memang lapar tapi dia tidak mau membuat seokjin tambah kesiangan. Ini sudah pukul 07 lewat 30 menit. Kalau seokjin menunggu nara sarapan itu akan memakan waktu kurang lebih 20 menit. Jadi lebih baik nara sarapan di rumah orang tua nya saja.

"Tidak deh. Aku sarapan di rumah mamah papah saja"Ucap nara saat dirinya dan juga seokjin hendak sampai di meja makan. Disana sudah terdapat papah mamah kim dan juga miso yang sedang sarapan. Bukan apa apa. Nara hanya tidak ingin saja membuat seokjin menunggu terlalu lama kalau nara sarapan dahulu.

Jadi seokjin dan nara memutuskan untuk langsung izin ke semua orang yang sedang menatap mereka, "pah mah. Aku izin ya. Mau ngantar nara ke rumah mamah papah nya. Maaf kita tidak bisa sarapan bareng dulu. Aku juga udah kesiangan"ucap seokjin sambil mencium punggung tangan mamah dan papah nya. Nara pun melakukan hal yang sama dengan apa yang seokjin lakukan barusan.

Orang tua seokjin pun tidak melarang sama sekali. Karna mereka berfikir kalau nara juga mempunyai orang tua. Jadi untuk apa melarang anak jika ingin bertemu dengan orang tua nya?.

My husband is the workaholic ▪seokjinWhere stories live. Discover now