BAB 13

1K 71 0
                                    

Nara menggeliat tidak nyaman ketika aura dingin merasuki tubuh nya. Perlahan nara membuka matanya. Setelah penglihatan nya sempurna, ia baru sadar kalau tadi pas sesampainya di hotel mereka [nara-seokjin] langsung istirahat.

Nara menolehkan kepala nya ke samping. Benar saja. Seokjin masih tertidur dengan keadaan tangan nya masih memeluk nara. Setiap inci selalu nara perhatikan di wajah suami nya ini. Seokjin sangat tampan. Kalau sedang tertidur seokjin tampak sangat maniss. Tidak salah jika nara memilih seokjin sebagai suami nya.

Perlahan tangan nara mengusap pipi seokjin dengan lembut. Ini sudah hampir siang. Nara tahu jika seokjin kecapean karna kemarin sebelum ke hotel mereka sempat berkeliling di kota paris. Hari ini pun seokjin berjanji akan mengajak nara melihat menara eiffel.

"Sayang."ujar nara. Kini tangan nara sudah berada di rambut seokjin. Lalu mengusap nya dengan penuh kasih sayang. Nara selalu merasa deg-degan jika berdekatan dengan seokjin. Entah lah kenapa nara seperti itu.

Seokjin terusik oleh tidur nya dengan adanya usapan di kepala nya itu. Lalu seokjin membuka matanya perlahan. Pandangan nara maupun seokjin bertemu. Tidak ada yang berniat untuk melepaskan kontak mata itu. Mereka terlihat sangat menikmati. Sampai akhirnya telpon nara yang ada di meja nakas bergetar.

Ddrrttt...ddrrrttt....

Nara mengalihkan pandangan nya ke arah hanpdhone nya itu. Mau tidak mau nara harus mengambil handphone nya. Tapi saat nara hendak bangun, tangan seokjin menahan pinggang nara.

"Lepas dulu dong. Aku mau ngambil handphone"Nara berusaha untuk melepas tangan seokjin. Tetapi seokjin keukeh dan meletakan kepala nya di leher nara. Kenapa sih hari ini dia manja bangett. Pikir nara.

"Nanti aja dulu yang. Lagi juga penting bgtt apa?"Tanya seokjin. Nara pun tidak tahu itu penting atau tidak. Tapi setidak nya nara ingin mengecek dulu dari siapa sebenarnya.

"Ya tapi kan aku mau....."Belum nara melanjutkan ucapan nya. Seokjin lebih dulu menyela.

"Yasudah sana cek aja"Ujar seokjin sambil melepas tangan nya dari pinggang nara. Lalu membalikan badan nya untuk memunggungi nara. Gini nih jika seokjin sedang kambuh manja nya. Pasti ada saja.

Nara terpaksa mendiamkan seokjin sebentar. Lalu mengambil handphone nya yang ada di meja nakas.

Miso
Kak jangan lupa
Bikinin aku keponakan
Yang banyak ya. Hehe:)

Miso
Btw cepet cepet pulang ya.
Aku kangen sama kak nara:'(
Ga ada yang bisa aku ajak curhat
Selain kak nara.
Titip salam buat kak seokjin :*

Ada ada saja si miso. Bagaimana bisa nara membuatkan keponakan sekaligus banyak.
Setelah membalas pesan miso. Nara meletakan kembali handphone nya di meja nakas. Lalu ia sedikit mendekatkan badan nya ke arah seokjin yang masih memunggungi diri nya.

"Sayang. Kamu marah?"Tanya nara. Sebenarnya nara tahu kalau seokjin hanya pura pura tidur. Soalnya sangat berbeda jika seokjin beneran tidur.

Seokjin masih diam dan seperti nya nara harus melakukan cara ini.

"Yaudah deh kalau kamu marah. Padahal niat nya aku mau ngasih jatah nanti malam"Ucap nara. Nara berniat ingin menjauh tapi seokjin tiba tiba membalikan badan nya dan menahan nara untuk menjauh.

Nara terkekeh geli. Pasti seokjin akan luluh jika di ancam dengan ancaman seperti ini.

"Iyaa deh aku ga marah lagi. Daripada aku ga dapet jatah. Kan niat kita ke sini untuk bikin baby kim"Ucap seokjin dengan kekehan kecil nya. Nara sih sudah yakin kalau pikiran seokjin akan mengarah ke sana.

My husband is the workaholic ▪seokjinWhere stories live. Discover now