BAB 33

683 47 0
                                    

Siang ini nara terlihat lemas saat sedang terbaring di ranjang rumah sakit. Kondisi nya memang membaik tetapi tidak dengan kandungan nya. Beberapa menit yang lalu semua keluarga seokjin maupun keluarga nara mendapat kabar kalau keadaan janin nara dalam keadaan tidak baik.

Nara yang mendengar kabar itu terasa bagaikan tersambar petir di siang bolong. Ini semua memang salah nara karna dia tidak bisa menjaga kandungan nya dengan baik dan memikirkan dirinya sendiri. Ia benar benar merasa gagal Bahkan sebelum ia sah menjadi ibu semuanya sudah menjadi seperti ini.

"Mahh bisa tinggalkan aku berdua sama seokjin"ucap nara dengan suara parau. Tubuh nya benar benar tidak bisa di ajak kerja sama untuk saat ini. Semuanya terasa mati. Lemah. Dan layu.

Nara hanya bisa pasrah dan berusaha untuk membuat keadaan janin nya kembali membaik. Keluarga seokjin beserta keluarga nara mengerti apa maksud dari ucapan nara barusan. Mungkin memang nara membutuhkan berbicara empat mata dengan suaminya. Jadi setelah nara dan seokjin benar benar berdua. Nara menggenggam tangan seokjin yang sedang duduk di samping nya saat ini. Ia terlalu takut untuk mendapat kabar apapun itu tentang janin nya saat ini. Yang nara inginkan hanya sebuah kekuatan.

"Aku tahu apa yang sedang kamu pikirkan saat ini. Tapi satu hal yang perlu kamu tahu. Kamu jangan pernah merasa bersalah ya sama diri kamu sendiri. Ini salah aku. Karna kalau saja kejadian nya tidak seperti kemarin. Mungkin keadaan anak kita akan baik baik saja"ucap seokjin sambil meletakkan tangan nya diatas tangan nara. Seokjin sebenarnya juga sedih. Karna dia merasa gagal menjaga istri dan juga anak nya. Coba saja mereka tidak pernah bertengkar. Mungkin kejadian nya tidak akan seperti ini.

Seokjin menyesal. Seharusnya dia lebih perhatian lagi dengan nara. Walaupun keadaan nya mereka sedang menjauh satu sama lain.

"A-aku takut. Hiks"entah sejak kapan tapi yang pasti nara mulai mengeluarkan isakan nya. Nara benar benar khawatir dengan keadaan anak nya yang berada di dalam perut nya. Ia sangat menyayangi anak nya ini. Karna berkat anak nya itu pula nara bisa menjalani hari hari nya menjadi saat ini.

Seokjin pun sangat merasa iba dengan kondisi istrinya. Ia juga ikut sedih melihat perjuangan anaknya yang kemungkinan besar harus kembali baik baik saja. Apalagi mengingat kondisi nara yang masih sangat lemah.

"Kamu tidak perlu takut sayang. Ada aku disini. Aku selalu disamping kamu dan juga anak ku. Kamu tahu kan kalau prioritas ku saat ini ya hanya kalian berdua. Kita lalui semua nya bersama dan jangan pernah merasa bersalah seorang diri. Karna biar bagaimana pun aku disini jauh lebih merasa bersalah"seokjin pun ikut meneteskan air matanya. Ia juga terlihat sangat rapuh kalau sudah menyangkut dengan orang yang disayangi nya.

Nara berusaha untuk duduk di ranjang nya dan setelah itu ia benar benar memeluk suami nya dengan erat. Bahkan sangat erat. Ia meluapkan semuanya melewati air matanya saat ini. Mungkin semuanya tidak akan seperti ini jika keduanya tidak memikirkan ego masing masing.

"Bahkan sebelum aku menjadi seorang ibu. Semuanya sudah hancur. Hiks. Kenapa tuhan tidak adil sama aku. Hiks. KENAPAAA!"diakhir kalimatnya entah kenapa justru nara berteriak sambil memukul dada seokjin dengan keras.

seokjin mengerti sekali dengan keadaan istrinya sekarang. Seolah olah rasa sakit yang ada di dada nya menjadi sangat besar. Bahkan ketika di pukul oleh nara pun seokjin hanya bisa diam dan semakin memeluk nara dengan erat. Seokjin ingin nara kembali menjadi sosok nara yang ceria dan humoris. Bukan yang seperti ini. Yang sering menangis dan semua itu dengan parah nya terjadi hanya karna seorang kim seokjin!.

📜📜📜

Semenjak kepulangan nara dari rumah sakit. Seokjin cemas bukan main. Karna nara hanya diam seribu kata. Seokjin pun bingung harus bagaimana lagi. Karna di saat seperti ini seokjin juga tidak bisa meninggalkan kantor nya begitu saja. Tetapi di sisi lain pun seokjin tidak ingin meninggalkan nara dalam keadaan seperti ini. Ia justru akan semakin memikirkan nara jika berada di kantor. Percuma saja jika raga seokjin di kantor tetapi pemikiran nya kemana mana.

My husband is the workaholic ▪seokjinWhere stories live. Discover now