BAB 12

1K 72 4
                                    

Sekarang nara dan seokjin sudah berada di dalam pesawat. Pesawat sudah mendarat dari setengah jam yang lalu. Nara sedang sibuk memperhatikan sekitar nya. Sedangkan seokjin sibuk dengan hanpdhone nara. Entah lah apa yang ia lihat.

Saat ini bukan itu masalah nya. Masalah nya adalah pramugari yang sedari tadi terus saja memperhatikan seokjin. Nara menggeram kesal karna pramugari itu terus saja mencuri pandang ke arah suami nya. Kenapa sih hari ini ada saja ujian nya. Pikir nara.

"Yang. Kamu kenapa sih?"Tanya seokjin. Nara terkejut karna tiba tiba seokjin membuyarkan lamunan nya. Nara ingin sekali senyum waktu seokjin manggil nya dengan sebutan 'yang'. Tetapi saat nara melihat pramugari itu langsung saja ia kesal.

"Ehh? Engga ko gapapa"Jawab nara. Seokjin hanya mengangguk dan melanjutkan memainkan handphone nya nara. Seperti nya nara harus lihatin dulu kelakuan pramugari itu. Kalau sudah kelewatan baru dehh.

Karna nara bosan ingin ngapain. Jadi ia hanya melihat ke luar jendela. Di sana nara bisa melihat betapa indah nya dunia dari atas sini. Ingin rasanya nara terjun ke sana sekarang juga. Supaya nara bisa menikmati indah nya dunia ini. Tetapi kayanya itu hanya mimpi.

Nara menoleh ke arah seokjin yang masih sibuk memainkan hanpdhone nya. Karna nara bosan ia hanya bersandar di bahu seokjin sambil memainkan ujung baju nya. Perjalanan masih lama dan nara sudah bosan seperti ini.

"Permisi pak bu. Ini ada makanan ringan yang sudah kami sediakan"Ujar seseorang. Saat seokjin dan nara lagi asik asik nya berdua kenapa ada saja gangguan nya. Dan yang lebih ganggu lagi itu kenapa harus pramugari tadi. Memang nya pramugari hanya dia yaa.

"Ckk. Ganggu aja sih"ocehh nara. Seokjin yang sedang mengambil makanan ringan itu pun langsung menoleh ke arah nara. Kenapa nara sampai semarah ini? Padahal kan hanya mengantarkan makanan ringan.

Setelah pramugari nya pergi langsung saja seokjin menghadapkan tubuh nya ke arah nara. Ada yang beda seperti nya.

"Kamu tahu ga sih. Dari tadi pramugari itu selalu ngeliatin kamu. Kayanya tergila-gila banget sama kamu. Lagian kamu kenapa pake pakaian kaya gini sih"ujar nara. Nada bicaranya sedikit meninggi. Lohh?. Memang nya ada yang salah dengan penampilan seokjin. Kan seokjin juga tidak menanggapi pramugari itu.

Seokjin terpaksa melihat ke belakang dimana ada pramugari barusan. Dan benar saja. Pramugari itu sedang memperhatikan diri nya. Bahkan saat seokjin melihat ke belakang, pramugari itu langsung malu. Lalu seokjin mengalihkan pandangan nya ke penampilan nya kali ini. Iyaa sih. Siapa yang tidak tergoda jika seokjin hanya menggunakan celana levis selutut. Pantas saja semua wanita memperhatikan diri nya.

Mungkin kalau seokjin ada di posisi nara sekarang ia akan melakukan yang sama kaya yang nara lakukan.

Seokjin mencoba tersenyum dan menggenggam tangan nara dengan lembut. "Iyaa deh aku minta maaf. Lagi pula kan aku..."Belum sempat seokjin melanjutkan ucapan nya. Nara sudah lebih dulu menyela.

"Tidak menanggapi?"Tanya nara sambil tersenyum miring, "iyaa kamu emang tidak menanggapi. Mungkin emang aku nya aja yang cemburuan.haha"Lanjut nara yang di sertai tawa renyah nya. Kini tangan seokjin sudah terlepas dari genggaman nara.

Nara sadar kalau ia memang cewek cemburuan. Tetapi tenang. Nara sudah terbiasa jika rasa cemburu nya di abaikan begitu saja. Mungkin memang rasa cemburu nya tidak penting untuk seokjin.

Jadi lebih baik nara diam dan menikmati hari hari nya nanti di paris.

📜📜📜

Seokjin bingung harus bagaimana lagi sekarang. Sehabis ia dan nara berdebat tadi. Nara lebih banyak diam dan memilih untuk tidur. Seokjin tidak bisa tenang sekarang. Karna faktanya seokjin sudah mengecewakan nara dua kali dalam sehari ini. Dan itu dengan alasan yang sama. Yaitu hanya karna seokjin di perhatikan oleh banyak cewek.

Kalau tahu begini seokjin tidak mau lagi berpenampilan seperti ini. Padahal seokjin ingin terlihat beda di depan nara. Tetapi malah seperti ini akibat nya.

Kini pesawat yang di naiki oleh seokjin dan nara sudah tiba di Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle. Nara menggeliat dan membuka matanya perlahan. Setelah penglihatan nya sempurna ia mulai bangkit dari duduk nya lalu berjalan mendahului seokjin.

Seokjin pantas jika di perlakukan seperti ini. Toh memang diri nya yang salah.

"Sabarr"gumam seokjin. Lalu ia menarik koper miliknya yang sudah di jadi satukan dengan nara. Dan mulai menyusul nara yang sudah terlebih dahulu ke luar.

Saat di luar pun nara masih asik menyaksikan sekitar nya. Karna ini sudah malam. Jadi seokjin mengajak nara untuk ke hotel terdekat. Walaupun nara sedang marah tetap saja ia tidak bisa menolak ajakan seokjin. Yaa meskipun lebih banyak diam.

Yang niat nya ingin bersenang senang justru malah diam diaman seperti ini.
Seokjin sengaja tidak menyetop taksi ataupun kendaraan lainnya. Seokjin ingin mengajak nara ke sekitar sini. Sekalian membahas masalah tadi.

"Kamu duduk dulu"Suruh seokjin. Nara pun menuruti permintaan seokjin. Nara melihat ke sekitar. Sungguh indah negara paris ini.

"Kamu marah banget ya sampai tidak mau menghadap ke aku?"Tanya seokjin. Raut wajah nya sangat masam. Entah kenapa seokjin sangat takut jika ekspetasi nya ke sini akan gagal.

Nara yang merasa sudah sangat keterlaluan pun langsung saja menoleh ke seokjin. Tidak seharusnya nara mendiamkan seokjin sampai seperti ini. Ia juga salah karna harus cemburu hanya karna masalah sepele.

"Tidak. Aku cuma lagi malas ngomong aja"Jawab nara Walaupun nada bicara nya terdengar malas. Baiklah. Kayanya seokjin harus melakukan ini.

Perlahan tapi pasti seokjin mulai mempersempit jarak di antara dirinya dengan nara. Lalu mencium kening istri nya dengan lembut dan kasih sayang. Nara yang di perlakukan seperti itu hanya memejamkan matanya sambil menahan malu. Rasa kecewa nya langsung hilang ketika seokjin mencium kening nya.

Mungkin inilah kelemahan nara jika sedang mendiamkan seokjin.

"Aku tahu kamu marah sama aku. Sekarang terserah kamu mau ngapain. Yang penting kamu bisa maafin aku"ucap seokjin sambil sedikit menjauhkan tubuh nya.

Nara tampak berfikir sejenak. Dan seketika matanya berbinar saat ada sesuatu yang ia sedang pikirkan.

"Aku mau...."ucap nara sedikit memberi jeda. Seokjin hanya memandang dengan tatapan takut. Seokjin takut jika nara ingin macam macam. Masalah nya ini bukan di negara sendiri melainkan di negara orang lain.

"Aku cuma mau kamu selalu ada di samping aku apapun alasan nya. Satu hal yang perlu kamu tahu. Aku tidak mau kamu berpenampilan seperti ini lagi. Walaupun niat kamu hanya ingin berpenampilan beda. Tapi itu semua salah. Kamu justru memberi peluang untuk cewek lain. Mereka mungkin tidak tahu kalau kamu sudah beristri. Ya tapi jaman sekarang apa sih yang tidak di lakuin oleh semua orang"lanjut nara. Seokjin kini mengerti perasaan nara apa. Nara hanya takut kalau rumah tangga mereka akan hancur dengan adanya orang ketiga.

Seokjin saja tidak berfikiran sampai ke sana.

"Maaf sayang. Aku janji tidak akan berpenampilan seperti ini lagi. Aku bahkan tidak memikirkan resiko nya. Tapi dengan adanya saran kamu barusan, aku sadar kalau semua yang aku lakuin salah. Ini yang pertama dan terakhir kali nya aku berpenampilan kaya gini. Maaf yaa"ucap seokjin.

Nara maupun seokjin sama sama lega karna semua masalah nya sudah kelar. Mereka berharap tidak akan ada lagi masalah di antara mereka.

Tetapi bisa saja itu hanya harapan mereka. Tidak ada yang tahu kedepan nya akan seperti apa.

◾◾◾

•Tbc

My husband is the workaholic ▪seokjinحيث تعيش القصص. اكتشف الآن