BAB 27

674 62 0
                                    

[ di BAB ini gue selipin bagian hyun - seob ]

**

Seokjin memandang kepergian istrinya dengan tatapan sedih. Ia tidak menyangka kalau kejadian nya akan seperti ini. Semuanya di luar ekspetasi seokjin. Apalagi semuanya menyangkut tentang hyunmi dan juga nara. Kalau kejadian nya akan seperti ini mungkin lebih baik seokjin melarang hyunmi untuk ikut.

Sementara itu mamah kim terus menerus merasa bersalah ketika mendapati menantu nya pergi dengan wajah yang sangat kecewa. Dia bukan hanya salah ucap. Tetapi salah dengan perlakuan nya barusan ke hyunmi. Lebih lebih lagi ia melakukan nya di depan menantu nya sendiri.

"Seokjin mamah benar benar minta maaf atas kejadian ini. Mamah tidak menyangka kalau semuanya akan seperti ini"ucap mamah kim dengan raut wajah bersalah. Bukan nya menjawab justru seokjin dan kedua perempuan yang sedang berdiri di belakang nya menghampiri mamah papah kim.

Baiklah. Lebih baik seokjin melupakan kejadian itu sementara dan bukan kah niat nya ke sini ingin menjenguk papah nya.

"Tidak usah di bahas mah. Nara hanya emosi sesaat. Aku paham betul bagaimana sifat dia. Lagi pula mamah tahu kan kalau dia lagi hamil. jadi dia memang lebih agak sensitif. Aku salah dikit saja bawaan nya dia mau ngomel ngomel terus. Tapi aku berusaha untuk menangani nya sendiri. Jadi mamah tidak usah merasa bersalah. Kan kata nara besok dia kesini lagi. Dan itu kesempatan mamah untuk berbira dengan nara"ucap seokjin sambil berusaha menenangkan mamah nya. Memang itu kan kenyataan nya. Nara juga pasti tidak benar benar marah. Dia hanya emosi sesaat saja.

Mamah kim yang mendengar ucapan sang anak pun menjadi sedikit tenang. Mungkin kejadian tadi terlalu cepat dan tidak ada yang bisa mengelak lagi. Semuanya hanya perlu waktu. Mungkin anak nya pun juga memerlukan waktu untuk menjelaskan ke istrinya.

"Iyaa nak. Mamah titip salam untuk istrimu. Sampaikan ke dia kalau mamah tidak bermaksud sama sekali"ucap mamah kim sambil mengusap lengan anak nya dengan lembut. Miso dan hyunmi yang sedari tadi diam hanya memandang semuanya dengan tatapan berbeda beda. Miso sedang memikirkan bagaimana kondisi kakak ipar nya ini di rumah. Dan hyunmi yang merasa sudah mengacaukan suasana antara keluarga kim dan juga keluarga nara.

Hyunmi memutuskan untuk menghampiri mamah dan papah seokjin. Seharusnya memang ia tidak boleh muncul di dalam kehidupan seokjin lagi. Ia sadar diri kalau ia hanyalah masa lalu yang sudah merubah semuanya. Merubah perasaan seokjin terhadap dirinya. dan merubah keadaan saat ini. semua salah dirinya. Kalau saja dulu ia tidak meninggalkan seokjin. Mungkin keadaan nya tidak akan seperti ini.

"Seokjin. Aku minta maaf. Aku tidak berniat untuk merusak mood istri mu itu. Kalau saja aku tidak ikut ke sini. Mungkin semuanya tidak akan terjadi. Aku benar benar minta maaf seokjin"ucap hyunmi sambil sedikit menundukan kepala nya. Diluar kantor memang ia memanggil seokjin dengan sebutan aku-kamu. Perasaan nya juga sedikit demi sedikit mulai berubah. Tidak seperti kemarin. Ia sangat senang jika berhadapan dengan seokjin tapi kali ini justru ia membayang-bayangkan kalau junseob sedang berada di hadapan nya. Entahlah kenapa dirinya bisa seperti ini.

"Tidak apa apa hyunmi. Aku mengerti. Mungkin memang sudah saat nya istri ku mengetahui tentang ini"ucap seokjin dengan senyum tipis nya. Walaupun dia juga sedang mengkhawatirkan keadaan istirnya itu. Bagaimana dengan kondisi nara disaat seokjin lebih memilih untuk diam seperti ini. Tetapi seokjin rasa kalau dia hanya diam semuanya akan sama saja. Jadi lebih baik dia menemui istrinya di rumah.

"Kamu urus masalah kantor ya hyunmi. Aku akan pulang ke rumah dan menyiapkan diri untuk bertemu dengan injae besok. Sampaikan ke karyawan lain nya untuk segera menyiapkan diri"ucap seokjin sambil melihat jam di pergelangan tangan nya. Sudah pukul 15 : 20. Tidak terasa kalau sudah hampir satu jam dirinya disini. lalu sedang apa istrinya dirumah?

My husband is the workaholic ▪seokjinWo Geschichten leben. Entdecke jetzt