BAB 35

689 49 0
                                    

[Lagi nyetel lagu bigbang yang judul nya If you sambil nulis beginian. Bikin netes:((] 

***

Seokjin memijat pilipis nya pelan. Beberapa menit yang lalu dia mendapat kabar dari taevin kalau perusahaan nya yang berada di amerika mengalami masalah yang cukup rumit. Kemungkinan besar seokjin harus kesana dalam waktu dua minggu. Kabar yang dia dengar pun ada penyusup yang di duga adalah bagian rencana dari ert corp. Benar benar memang manusia satu itu. Lalu bagaimana bisa dia meninggalkan istrinya dalam keadaan seperti ini.

Seokjin sebenarnya belum dengar kabar apapun dari istrinya itu tentang masalah kandungan nya. Apakah janin nya kembali membaik atau justru sebaliknya. Seokjin sih berharap kalau semua berjalan dengan sangat baik.

Sekarang sudah pukul 05 sore. Seokjin memutuskan untuk pulang ke rumah nya dan membicarakan masalah ini dengan nara. Apa sebaiknya seokjin mengajak nara? Tetapi kalau nara drop kembali bagaimana?

Ahhh. Sudahlah! Lebih baik seokjin pikirkan nanti saja di rumah. Yang terpenting seokjin sampai di rumah nya dahulu.

Untung saja keadaan jalan menuju rumah keluarga kwon sedang tidak ramai. Jadi tak butuh waktu banyak seokjin telah sampai di depan rumah keluarga istrinya itu.

Sebelum membuka pintu utama rumah itu Seokjin menghela nafas sejenak lalu menghembuskan nya perlahan. Semoga saja semuanya baik baik saja.

"Mahh."Panggil seokjin saat tak sengaja melihat mamah mertua nya sedang bersantai ria di ruang keluarga.

Mamah kwon menoleh ke sumber suara sambil tersenyum tipis, "seokjin? Bukan kah kata nara kamu tidak pulang sampai dua hari kedepan nak."ucap mamah kwon saat seokjin sedang mencium tangan nya.

Seokjin pun bingung harus menjawab apa. Kalau bohong sama saja seokjin membohongi mamah mertuanya ini. Jadi tidak salah kan jika ia jujur. Tohh ini semua demi kebaikan.

"Mah. Aku harus pergi ke amerika untuk mengurus perusahaan ku disana. Aku bingung harus menjelaskan bagaimana dengan nara. Kalau aku ajak itu tidak mungkin karna kondisi nya sedang tidak memungkin kan"ucap seokjin sambil menundukkan kepala nya. Hampir saja ia meneteskan air matanya Kalau saja ia tidak bisa menahan nya.

"Kamu pasti bisa nak menjelaskan semuanya ke nara. Pilih saja mana yang terbaik untuk kalian. Kalau untuk ucapan mu yang terakhir Mamah setuju. Mamah pun tidak mau kalau cucu mamah kenapa napa nanti nya"mamah kwon memberikan senyum terbaik nya untuk seokjin. Melihat senyuman mamah mertua nya membuat hati seokjin sedikit lega.

Mamah benar. Aku harus pilih mana yang terbaik untuk aku dan istriku. Batin seokjin.

"Terima kasih mah untuk saran nya. Aku ke atas ya ingin menemui nara"pamit seokjin yang di angguki oleh mamah kwon.

Kalau nara tidak mengizinkan ia untuk pergi yasudah mau diapakan lagi. Tetapi kalau seokjin tidak kesana bagaimana bisa ia menangani masalah kantor nya  yang berada di amerika itu.

Seokjin membuang fikiran buruk nya untuk sementara waktu. Untuk hasil nya nanti seokjin hanya bisa pasrah. Yang terpenting dia sudah berusaha untuk menjelaskan nya dengan nara.
Perlahan seokjin membuka knock pintu kamar mereka [nara-seokjin]. Terlihat dengan jelas sosok istrinya itu sedang membaca sebuah novel sambil memakan buah-buahan yang sudah pasti telah disiapkan oleh mamah kwon.

"Sayang?"panggil seokjin sambil menutup kembali pintu kamar mereka. Nara yang sedang membaca novel langsung terkejut ketika mendengar suara suaminya yang sangat dekat dengan keberadaan nya. Bukan. Ini bukan mimpi. Seokjin benar sedang berdiri dihadapan nya. 

"Lohh seokjin? Ko kamu bisa disini? Bukan nya kata kamu dua hari kedepan kamu baru akan pulang?"nara menutup buku novel nya saat suaminya sudah duduk di pinggir kasur. Entah kenapa dari aura yang di keluarkan oleh seokjin sangat berbeda dari yang biasanya. Seokjin tampak frustasi sekali. Sepertinya memang semuanya tidak baik baik saja.

My husband is the workaholic ▪seokjinWhere stories live. Discover now