BAB 29

711 48 2
                                    

Perlahan nara mulai membuka kedua matanya. Ia merasakan ada sebuah tangan yang sedang memeluk nya dari belakang. Nara pun sebenarnya tidak bisa tidur sama sekali. Karna ia terlalu memikirkan keadaan rumah tangga nya saat ini. Entah kenapa nara merasa terlalu egois untuk menghadapi suami nya ini. Tidak seharusnya juga ia marah marah tidak jelas ke seokjin. Karna tidak sepenuh nya itu salah seokjin. Mungkin memang nara akan diberitahu tetapi tidak sekarang.

Dengan pasti nara memutar tubuh nya untuk menghadap ke suami nya ini. Ia sangat merindukan masa masa pacaran dulu dengan seokjin. Dimana nara belum tahu arti dari kehidupan yang sebenarnya. Mungkin dulu nara akan merasa sangat putus asa kalau tidak bertemu dengan seokjin. Nara amat sangat beruntung bertemu dengan suami seperti seokjin.

"Seokjin"entah setan apa yang merasuki dirinya sekarang. Tapi yang pasti nara ingin susu buatan seokjin. Padahal ini masih pukul 05 pagi. Tetapi sepertinya memang sangat enak jika minum susu buatan suami nya.

Seokjin menggeliat tidak nyaman ketika usapan tangan nara yang perlahan mulai kencang. Memang nara sengaja supaya seokjin bisa cepat cepat bangun.

"Hmm?"seokjin hanya bergumam dan melanjutkan tidur nya. Nara yang melihat itupun rasanya gemas bukan main. Dan langsung saja nara menarik hidung seokjin supaya suami nya ini bisa cepat cepat bangun.

"Aww awww"ringis seokjin dan langsung terduduk sambil mengusap-usap hidung nya yang terasa sangat perih dicampur panas. Kalau saja yang menarik hidung nya bukan nara. Mungkin sudah seokjin tendang dari tempat tidur. Tetapi terkecuali istri nya ini. Kalau di tendang bisa bisa nara dan kandungan nya bisa bahaya.

"Ada apa sih pakai narik hidung aku segala!"ucap seokjin yang masih setia nya mengusap-usap hidung nya. Lalu ia mengalihkan pandangan nya ke sudut ruangan yang terdapat jam dinding. Padahal ini baru pukul 05 pagi tetapi tumben tumbenan sekali nara sudah bangun.

"Aku mau susu buatan kamu. Seperti nya enak"ucap nara dengan santainya. Bahkan ia tidak merasa bersalah sama sekali. Yang terpenting nara ingin segera meminum susu buatan seokjin.

Seokjin yang mendengar hal itu langsung saja menghela nafas nya dengan kasar. Atau mungkin istrinya itu sedang ngidam?

"Kamu ngidam yang?"tanya seokjin sambil membantu nara untuk bangkit dari posisi tidur nya. Nara yang ditanya seperti itu langsung saja menggelengkan kepala nya. Karna memang ia tidak tahu kenapa bisa tiba tiba ingin meminum susu buatan seokjin.

"Tapi gendong aku sampai bawah ya"ucap nara dengan santai nya [lagi].

Ayolah! Ini masih pagi dan seokjin baru sekali bangun dari tidur nya. Bagaimana bisa ia menggendong tubuh istrinya dalam keadaan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul. Seokjin sih tidak masalah jika harus menggendong istrinya itu. Bahkan tubuh nara tidak bisa di bilang berat sedikitpun. Itu bagaikan menggendong bantal yang ada di kamar mereka.
Tetapi hanya saja seokjin takut mereka jatuh saat perjalanan menuju lantai bawah. Karna mengenai tangga mereka yang bisa di bilang licin.

"Tapi licin loh ra. Nanti kalau kita jatuh bagaimana?"tanya seokjin dengan hati hati. Karna seokjin takut kalau nara akan marah jika keinginan nya tidak terpenuhi.

"Iya sih. Yasudah deh kita jalan saja ya"ucap nara sambil menyibakan selimut nya dan memakai sandal tidur nya kembali. Perlahan nara menguncir rambut nya sambil meninggalkan seokjin yang masih terpaku di tempat nya sekarang. Sikap nara barusan benar benar diluar dugaan seokjin. Bagaimana tidak. Karna emosi nara selalu saja berubah ubah. Tentu saja itu membuat dirinya bingung.

📜📜📜

Nara memandangi punggung suami nya itu yang sedang membuatkan susu untuk dirinya. Seokjin benar benar terlihat tampan sekali pagi ini. Bagaimana tidak. Matanya masih terlihat sayu, rambut nya sedikit acak-acakan, memakai kaos putih, dan celana training yang sedikit kebesaran.

My husband is the workaholic ▪seokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang