1. Beginning : The Wedding

33.2K 3.7K 345
                                    

TERIK mentari musim semi mulai merangsek lewat celah-celah sempit ruangan. Suara cicit burung-burung saling menyahut merdu, mengawali hari ini untuk lekas menjelajahi seluk-beluk dunia.

Min Seohee, wanita yang kini tengah mematut dirinya pada sebuah cermin besar masih belum bangun dari pemikiran sempitnya. Ia bahkan menganggap bahwa dirinya masih berada di alam mimpi dengan mengenakan sebuah gaun putih untuk sebuah acara sakral; pernikahan.

Beberapa penata rias wanita dengan telaten mendandaninya semaksimal mungkin. Gaun pengantin yang ia kenakan terasa ketat, membuat napas agak sesak. Dalam hati ia masih saja berpikir, seperti apa mimpinya akan berakhir. Mungkin ia akan menikahi seorang pangeran dari sebuah kerajaan besar hari ini―di dalam mimpinya.

"Apa kalian masih lama? Pengantin pria sudah datang!" suara tegas seorang pria yang baru saja memasuki ruangan sontak membuat Seohee tersadar dari lamunan. Jantungnya memacu cepat, buru-buru menatap ke arah sumber suara.

Pria berkulit seputih salju yang mengenakan tuxedo hitam serta setelan celana dengan warna senada itu kelihatan naik pitam. Mengurus sebuah pernikahan ternyata bukan hal yang gampang, terlebih lagi ia sendiri belum pernah mengalaminya.

Min Yoongi mendekat pada Seohee sambil menghela napas. "Jadi, kau sudah siap, Nona?"

Mendengar pertanyaan itu, sang adik mengedip cepat. "A―apanya?"

Sambil menatap aneh, Yoongi mendekatkan wajahnya ke arah wanita itu dengan kening mengerut. "Jangan bilang kau belum bangun dari mimpimu, Sayang. Ayolah, sekarang sudah waktunya kau bangun. Hari ini kau akan menikah dan ini sungguhan!"

Lagi, Min Seohee mengedip cepat sambil memandangi Yoongi penuh kekosongan. Raut wajah tak mengerti berhasil tertangkap netra, membuat Yoongi mengacak rambutnya yang sudah ditata rapi. Sekarang ia benar-benar frustasi hanya karena pernikahan adik perempuannya yang akan segera berlangsung setengah jam lagi.

Sambil menggigit bibir bawah, ia kembali mendekatkan wajah pada Seohee, menatap dalam-dalam untuk memberi pengertian. "Min Seohee, begini―aku tahu kau masih shock atau apalah itu. Tapi sekarang kau tidak bisa seperti ini setelah mengambil keputusan. Kau harus menikah, maksudku―Seohee, jangan membuat Ayah dan Ibu malu hari ini, oke."

"Semua akan baik-baik saja kalau kau mau berkorban sedikit. Hanya sampai semuanya berjalan sesuai rencana kita, setelah itu kau akan bebas. Aku berjanji akan membuatmu keluar dari kesepakatan konyol ini. Jadi, kita harus bekerja sama." Imbuh pria itu berusaha meyakinkan sementara Seohee masih belum mampu menarik diri dari imajinasinya.

"Memang siapa yang akan menikah denganku?"

"Min Seohee―" sang kakak makin frustasi. "Kim Taehyung, pria yang baru kau kenal seminggu lalu. Kau akan menikah dengannya."

Seketika itu, bola mata Seohee melebar ke arah Yoongi. Bibirnya menganga usai tersadar dari semua imajinasi yang menenggelamkan dirinya agar berpikir bahwa hari ini hanyalah mimpi semata dan akan berakhir dengan baik-baik saja ketika ia terbangun.

Kata menikah terasa menikam kepalanya hingga berkali-kali. "Tidak, tidak. Apa aku sungguhan akan menikah dengan si cabul itu? Ah―Oppa! Aku tidak mau!"

"Apa aku masih bermimpi sekarang? Apa aku―"

"Seohee, kumohon tenangkan dirimu!" kedua tangan Yoongi memegangi lengan telanjang wanita itu dengan erat, menjuruskan tatapan dalam berpadu aura penuh kenyamanan. Sambil menghela napasnya, ia mengusap pipi Seohee dengan lembut lalu menyulam senyuman tipis. "Ini hanya sementara Sayang. Aku akan menyelesaikan semuanya secepat mungkin."

"Tapi Oppa―" cairan bening tampak menggenangi matanya yang kini telah dibalut make up. Tidak biasanya Seohee menunjukkan wajah memelas seperti kali ini mengingat kepala batunya. Tapi hari ini―hanya karena sebuah takdir yang tak ia kehendaki, Seohee menunjukkannya. Bahwa ia adalah wanita yang sebenarnya rapuh jika dihadapkan pada sebuah pilihan sulit. "Aku―"

Trapped by DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang