19. I Love You

17.9K 2.3K 277
                                    

HAMPIR seharian ini Seohee nampak lesu dan tak bergairah. Ia lebih suka mengurung diri di kamar sampai-sampai membuat Taehyung merasa aneh acap kali mendapati wanita itu menunjukkan sirat murung.

Taehyung memilih untuk tak masuk kerja hari ini dan melimpahkan segala tanggung jawab pada asistennya. Ia merasa kurang percaya diri harus muncul di kantor dalam keadaan buruk sebab luka memar pada wajahnya sama sekali belum tersamarkan.

Saat manik hitam pekat itu menengok rupa jam dinding di kamar, ia berdecak lirih―secepat mungkin kembali menyorot pada sosok Min Seohee yang menyembunyikan sebagian tubuh di balik selimut sementara netranya nampak menikmati buku bacaan yang ia genggam sembari sesekali menguap kecil. Wajar saja wanita itu mengantuk, sebab dua jam telah ia habiskan hanya untuk membaca sementara saat ini jam telah menunjukkan pukul dua belas siang, tepatnya waktu istirahat.

Sejam lalu Taehyung meneguk beberapa pil mengingat kondisinya belum benar-benar pulih. Sebenarnya ia tipikal orang yang sangat anti menyentuh obat-obatan, hanya saja tiap kali mendengar Seohee mengomel ia jadi merasa bersalah lalu pada akhirnya memilih untuk menurut. Pikirnya, Seohee itu wanita yang amat cerewet dan menyebalkan jika sedang marah. Tapi Taehyung lebih sebal lagi ketika harus melihat wanita itu menunjukkan wajah murung hingga berlarut-larut dan hanya berdiam diri seakan merasa hidupnya telah berakhir. Persis seperti mayat hidup.

Tungkai panjangnya yang sedari tadi hanya mematung di bibir pintu mulai berderap; menyusuri lantai kamar dengan gerakan normal hingga berakhir menghempaskan diri di atas ranjang yang istrinya tempati. Tubuhnya jatuh dalam keadaan telungkup, sedang wajahnya tenggelam bersama sprai putih―membuat hidungnya menghirup aroma yang menguar dari sana.

Seohee bilang sprai ini baru diganti dua hari yang lalu, pantas saja wangi deterjen dan pewanginya masih sangat menusuk. Namun samar-samar, Taehyung dapat mencium aroma lain yang lebih khas; aroma tubuh Seohee ada di sana. Aroma mint dan strawberry yang manis menyeruak dalam hingga ke rongga pernapasannya. Wanginya berhasil memberi efek tak terduga. Ia merasa kepalanya jadi lebih ringan dan segar, begitu pula dengan pernapasannya yang kadang tersengal lambat.

Saat Taehyung mengangkat kepalanya, Seohee ternyata sudah menutupi wajah dengan buku dan ia pastikan wanita itu sedang memejam. Seketika bibirnya mengulas senyuman iseng lalu mencolek tangan istrinya yang terkulai di atas ranjang. "Tidur?"

"Tidak." Seohee menyingkirkan buku di wajahnya lantas menatap Taehyung malas. Selama beberapa menit Taehyung hanya diam namun netranya senantiasa mengarah pada Seohee. "Aku bosan. Apa kau punya ide?"

Taehyung menukik salah satu alisnya ke atas, berganti menyunggingkan senyuman sembari mengubah posisinya menjadi duduk di dekat wanita itu. "Ide? Kau tahu―sekarang yang ada di kepalaku hanya―soal bulan madu kita," katanya sambil tersenyum dengan siku tangan menumpu pada paha sedang telapaknya menahan dagu. Terlihat manis tapi membuat Seohee merasa jijik.

"Aku belum bilang bahwa aku setuju." Beringsut wanita itu hendak meninggalkan ranjang lalu secepat kilat Taehyung menahan pergelangan tangannya; mencengkeram erat dengan senyuman yang nyaris luntur mendapati reaksi tak memuaskan dari lawan bicaranya.

Sejenak keduanya hanya bisa bertemu tatap dengan bibir membisu dan secara tiba-tiba Taehyung kembali menunjukkan ekspresi manisnya. Matanya menyipit, sementara senyum kotaknya kembali ditorehkan. "Kau mau," katanya menyimpulkan.

"Siapa yang bilang begitu?"

"Aku. Hatiku. Instingku." Matanya mengedip lucu―kembali menyangga dagu dengan senyuman yang senantiasa terpatri.

"Taehyung kau agak―euw, sebenarnya kau ini kenapa? Kau bukan Kim Taehyung." Secepat kilat Seohee bangkit dari atas ranjang dan langsung melompat turun. Namun sebelum pergi ia sempat menoleh ke arah Taehyung yang sedang menatap genit, membuat ia merasa sebal―berakhir melemparkan sebuah bantal tepat mengenai wajah pria itu. "Dasar gila."

Trapped by DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang